Obsesi

1.6K 164 28
                                    

Warning! Di part ini akan banyak muncul Park.

Happy Reading

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

.

.

Takdir mempertemukan mereka berdua. Sayangnya takdir ini adalah takdir kebencian. Demi seseorang ya dipuja apapun bisa dilakukan. Mencintai orang yang sama adalah takdir terburuk yang sangat mereka sayangkan. Tapi itu bukan berarti salah satunya bisa merelakan. Soal ketulusan mereka satu level. Tapi soal cinta mereka punya cara masing-masing untuk mengekspresikan cinta itu. Lalu manakah yang benar?

.

Saling tatap menatap itu berlangsung cukup lama. Kini keduanya mulai tersadar. Kali ini phana harus bersikap hati-hati. Mungkin saja orang di depannya ini sedang merencanakan sesuatu. Apa ia berniat membuat phana emosi dan memukulnya? Hanya park yang tau jawaban dari pertanyaan ini.

Tapi segala pemikiran phana semuanya salah. Park hanya tersenyum saja kepadanya kemudian melengos pergi seperti tak ada apapun yang terjadi.

Sial. Phana benar-benar tak bisa menebak jalan pikiran musuhnya itu. Mulai sekarang ia akan mewaspadainya, dan mencoba memikirkan cara apa yang bisa ia perbuat untuk mengalahkan dan membongkar tabiat park.

.

Dalam hati, park sebenarnya menyesali apa yang terjadi pada phana. Ia menyesal, seharusnya orang yang membuat phana babak belur seperti itu adalah dirinya. Tapi sayang sekali, tangannya tak mau kotor karena melakukan itu. (Gila lo park)

"Lihat saja Pha. Mulai sekarang aku tak akan tinggal diam. Kini waktunya aku bersenang-senang. Hahaha." Batin park.

"Saatnya menggunakan penggemar genitmu Pha." Ucap park.

To: Prink
Jika kamu tak rela phana bersama orang lain maka aku punya solusi. Datanglah besok ke fakultas science.

Prink yang baru saja membaca pesan masuk di ponselnya seketika kaget. Hellow dia sedang kesal sekarang dan siapa ini yang mengirim pesan aneh padanya. Tapi kalau ia pikir-pikir mungkinkah ini dari orang yang membenci wayo. Pikir prink.

.

Keadaan phana sekarang benar-benar menyedihkan. Pakaiannya acak acakan dengan kancing bagian atas yang terlepas karena cengkraman forth tadi. Wajahnya dan tangannya penuh dengan memar. Phana berjalan seorang diri menuju ruang obat.

Phana seperti mahasiswa yang diasingkan. Dia berniat mengobati sendiri luka di tubuhnya. Saat phana berkaca dia tak merasa kaget kalau cukup banyak darah di wajahnya.

"Menyedihkan sekali kau Pha." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Lalu phana tak sadar meneteskan air mata nya. Ia menangis bukan karena sakit akibat obat yang ia oleskan dilukanya. Dia menangis karena kesal dan kecewa pada dirinya sendiri. (P'Pha jangan nangis atuh :''''<)

Dari luar ruang obat ternyata sedari tadi beam dan kit ada disana. Meskipun beam sebenarnya kesal tapi ia juga khawatir luka di phana akan menimbulkan infeksi nantinya.

Tapi keduanya hanya bisa melihat disana. Mereka yakin phana sedang butuh sendiri.

"Apa yang kamu sembunyikan sebenarnya Pha." Batin beam tak kuat melihat phana sampai menangis seperti itu.

.

Keesokan harinya di fakultas science.

Prink benar-benar termakan oleh pesan dari orang tak dikenal itu. Ia akhirnya datang menuju fakultas science. Padahal ia sendiri tak tau apa yang harus ia lakukan. Saat dia menuju kantin dia melihat wayo yang ia ketahui sekarang sedang dikejar oleh phana. Dia mulai kesal sekarang.

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang