Gabriel. Chapter 6

60 34 1
                                    

Walaupun gue gak chattingan sama lo, bukan berarti gue berhenti merhatiin lo

*---*

"Engga-engga. Kuy ah berangkat nanti gue telat kuliah"

Setelah meladeni pertanyaan kak Victor tentang Natasya akhirnya Gabriel dan Victor mulai melangkahkah kaki untuk keluar rumah.

Saat membuka pintu tiba-tiba di luar sudah ada Torando.

"Gabriel biar sama gue aja kak" ujar Torando ke kak Victor

"Natasya gimana?" tanya kak Victor

"Natasya udah berangkat sendiri" jelas Torando ''Iel biar sama gue aja, yaudah kak gue berangkat dulu" pamit nya ke kak Victor dan langsung menarik tangan Gabriel agar ikut bersama Torando

***

Tak butuh waktu lama sekitar 20 menit akhirnya Torando dan Gabriel sampai di sekolah.

masih ada waktu sekitar 20 menit untuk bersantai ria sebelum masuk jam pelajaran Gabriel berinisiatif untuk pergi ke perpustakaan.

"Ikut gue yu ke taman sekolah, sebentar" akhirnya Torando membuka suara Setelah tidak ada percakapan di antara kita sejak tadi

"Ngapain?" tanya ku dengan nada datar yang sama sekali tidak mau melihat muka Torando walaupun di hati mau

Ok niat ku untuk pergi ke perpustakaan aku singkirkan, ini demi Torando.

Karena tingkat penasaran yang cukup tinggi aku menuruti perkataan Torando, sebenarnya perasaan kesal masih menyelubung di dalam hati, tapi perasaan itu aku singkirkan.

Saat berjalan melewati koridor untuk pergi ke taman belakang sekolah beberapa murid lain pun menyapa kami.

Bisa di bayangkan juga wajah Torando yang memiliki hidung mancung seperti prosotan anak TK, pipi yang tirus, rahang yang tegas, alis yang tebal, dan rambut yang sedikit berjambul. Torando juga bisa di bilang The most wanted at school. Bukan cuma Torando aja sii sebenarnya.

Setelah duduk di bangku taman sekolah Torando langsung membuka percakapan antara kita dengan menanyakan hal semalam tentang aku pergi dengan Kelvin.

"Semalam gue ke rumah lo tapi kata kak Victor lo pergi sama Kelvin"

"Semalam gue nungguin lo, tapi gue takut kalau lo ga dateng kayak waktu itu, mangkanya gue mau di ajak pergi sama Kelvin''

"Mana pernah sii gue ingkar sama lo?"

"Pernah, waktu itu gue hampir telat berangkat ke sekolah cuma nungguin lo tapi ternyata lo udah berangkat sama Natasya, untung ada Aldi. Bilang nya gue berangkat sekolah mau nya sama lo aja, tapi apa? setidak nya kn lu kabarin gue biar gue gak nunggu lama"

Torando menghela nafas kasar sebelum berbicara dengan Gabriel ''Gue minta maaf, besok-besok gue pasti nyamper lo kok"

"Hmm" jawab Gabriel dengan nada datar sambil membuang pandangan nya ke samping

"Tu kn lo mh gitu"

"Hmm" Gabriel menjawab dengan nada yang sama

"iel"

"Hmm" Masih sama seperti tadi

"Jangan sok sokan jadi ice gril gitu"

"Hmm"

"Sekali lagi lo jawab 'Hmm' gue cekek lo ya" ucap Torando dengan nada yang di buat-buat seperti orang marah agar Gabriel takut

"Kok jadi elo yang marah?" tanya Gabriel dengan nada yang sama seperti Torando

"Iyaiya maaf" Ucap Torando sambil tersenyum ke arah Gabriel

"Besok gue samper, jangan berangkat duluan ok?"

"Iyaiya"

"Awas aja sampai lo berangkat duluan dan gak bareng sama gue, siap-siap gue patahin kaki lo" ancam Torando

"Terserah lo. Eh, ok lo ga bareng sama Natasya?" tanya Gabriel penasaran

"Dia bareng sama bokap nya, kalo dia berangkat sendiri baru gue bareng sama dia"

"Ooo" jawab Gabriel singkat

"Gue mau nembak Natasya"

Jlebb!!
Dada nya terasa sangat sesak saat mendengar ucapan Torando, Gabriel mengatur nafas nya agar terlihat biasa saya. Torando bukan milik ku, jadi ku mohon jangan cemburu tegas ku pada diri sendiri.

"Jangan" jawab Gabriel secara spontan

Torando lansung menaikan sebelah alis nya "Emang kenapa? lo cemburu?" ledek Torando sambil memajukan wajah nya ke wajah Gabriel sambil tersenyum

"Kagak anjir, maksud gue kasian Natasya lu tembak, ntar mati" jelas Gabriel sambil tersenyum terpaksa dan menjawab dengan nada agak sedikit kikuk

"Bukan tembak gitu! tembak nyatain perasaan maksut nya" ucap Torando sambil mengusap-usap rambutnya sampai terlihat acak-acakan tapi masih terlihat keren

"Terserah"

"Menurut lu gimana?"

"Terserah"

"Terserah bukan jawaban"

"Terserah''

"Gimana menurut lo? gue nembak nya kapan? biar pas gitu semuanya, misalnya kayak hari baik gitu"

"Ckckck, kayak orang jaman dulu lo pake acara hari baik, semua hari itu baik karna Tuhan yg nyiptain pasti punya makna tersendiri di setiap hari nya, masak iya Tuhan nyiptain hari buruk buat umat nya? semua ciptaan Tuhan itu baik, yg buruk itu sifat manusia nya" tutur Gabriel sambil tertawa-tawa

"Gue nyaman el kalau curhat sama lo. Oh iya kemarin lu berangkar sekolah bareng Aldi dan malam nya lu pergi sama Kelvin?

"Iya"

"Jangan deket-deket sama cowok lain kecuali gue, kak Victor dan papa lo"

"Emang kenapa?"

"Gue takut lo jatuh cinta sama cowok terus lo ga deket lagi sama gue''

"Egois, lo larang gue buat jatuh cinta tapi lo sendiri jatuh cinta" jelas Gabriel yang langsung menggeser tempat duduk nya agar menjauh dari Torando

"Kalau gue gapapa, kalau lo jangan"

"kenapa?"

"Kalau gue deket sama lo kayak gini nanti pacar lo marah, terus kita gak bisa deket lagi, gue gak mau"

"Trus gue harus jomblo sampai kapan?"

''Tunggu gue bahagia sama pilihan gue"

Berarti bisa di bilang gue kayak ban serep ya?

"Gue mau ke kelas dulu, gue lupa kalau ada PR yang belum gue kerjain"

Gabriel langsung meninggal kan Torando yang masih terduduk di bangku taman sekolah.

Gabriel melangkah kan kaki nya dengan langkah gontai, bisa dibilang lambat juga, karena kalau di lombakan bersama siput maka Gabriel lah yang.....................................Kalah 😮.

"Hati yang sabar ya, lagi-lagi kamu harus terluka" ujar Gabriel sambil menepuk-nepuk dada nya

Tak sengaja ada orang yang mendengar ucapan Gabriel dari belakang. Orang itu langsung berdeham sampai akhirnya Gabriel menoleh ke belakang..

*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*

Komen + vote ya

See you on the next chapter 😊
04 Agustus 2017

GabrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang