Pacaran Resmi?

20 3 0
                                    

"Zahra!" panggil Arka.

"Hmm?"

"Mau pulang bareng?"

"Gak, gue bawa mobil."

"Jalan dulu mau?"

"Oke."

"Lo naik mobil gue aja, tar abis jalan gue antar lo kesini lagi buat ngambil mobil."

"Kita berdua ikut boleh?" tanya Sasha yang entah sejak kapan ada disitu.

"Eh? Boleh kok. Iya kan ra?"

"Itu lebih baik."

***

"Bantuin gue."

"Bantuin apaan raf?"

"Deketin Zahra."

Kevin dan Jordan melotot, "Ini beneran kan? Ini gak mimpi kan?"

Rafael mendengus kesal, "Lo berdua lebay deh."

"Setelah sekian lama kaum hawa menunggu, akhirnya salah satu kaum adam yang-"

"Jijik monyet!"

"Jordan jadi alay:/"

"Kealayan dedek karena babang kepin selingkuh."

"Anjing."

***

"Ra?"

"Iya?"

Jaga imej di depan Arka Zahra. Ini buat bales dendam. - batin Zahra.

"Gue tahu rencana lo."

Zahra yang saat itu sedang minum tersedak, "uhuk.. uhuk.. Maksud lo apaan ka?" Zahra bertanya dengan muka polosnya, dasar emang.

"Lo, Keyra, sama Kinara lagi tanding dapetin gue kan? Kalo Keyra sama Kinara emang suka sama gue. Tapi lo.. Buat bales dendam sama Keyra kan?"

"Lo.. lo tahu darimana ka?"

"Keyra sendiri yang ngaku."

"Maaf ka, gue jadi nyeret lo."

"Gpp, mau gue bantu?"

"Ha? Bantu apaan?"

"Bantu ena-ena! Ya bantu rencana lo lah. Gue bakal pacaran sama lo, dengan satu syarat."

"Apa?"

"Lo harus pacaran secara resmi sama gue."

"Resmi? No no no," Zahra melotot "Gue gak mau."

"Oke, gue nawar ke Keyra aja."

"Jangan! Oke oke kita pacaran resmi!"

"Siap-siap jatuh cinta ke gue Azzahra."

"Najis nyet!"

***

"Serius lo?!" Sasha Masha kaget mendengar cerita Zahra.

"Seriuslah, gue harus gimana lagi? Arka udah tahu rencana gue dan dia nawarin dia untuk itu dan begitulah."

"Tapi, lo beneran gak suka sama Arka kan?"

"Gaklah. Gue lagi nunggu janji someone."

"Jangan bilang lo nunggu Tomy! Pacar pertama bahkan terakhir lo!" seru Masha tiba-tiba.

"Buset dah, kayaknya lo berdua sarap deh."

"Terus siapa?"

"Koko."

"Ha? Koko siapa tuh?"

"Pangeran kecil gue."

"Zaza!" panggil anak kecil dengan berlari menuju anak perempuan yang sedang menangis di bangku ayunan.

"Zaza kenapa?"

"Hiks..hiks kata mommy, zaza bakal hiks.. pindah hiks.."

"Zaza pindah? Kemana? Terus kenapa sedih?"

"Zaza bakal pindah di Korea kata daddy sama mommy. Zaza bakal sekolah di sana selama 6 tahun. Zaza balik lagi kalo udah SMP." ucap anak perempuan itu terbata-bata.

"Bagus dong za."

"Tapi Zaza gak mau jauh-jauh dari Koko. Ntar yang jagain Zaza siapa lagi kalo bukan Koko?"

"Zaza, Koko bakal selalu jagain Zaza kok. Meski kita jauh, tapi hati kita selalu dekat. Nanti juga Zaza balik kan? Koko bakal nunggu Zaza kok."

Anak perempuan itu tersenyum lebar, "Koko beneran? Gak bohong kan? Nanti kita ketemu lagi kan?"

Anak laki-laki berumur 7tahun itu mengangguk antusias, "Tentu saja Zaza. Ini untuk Zaza..."

Anak laki-laki itu memakaikan kalung berinisial K. Ini satu-satunya kalung yang ada di Indonesia Zaza. Bentuk, bahan dan semuanya berbeda. Zaza harus jaga baik-baik kalung ini. Dan ingat, Zaza harus memakai ini terus saat kembali ya? Biar Koko bisa mengenali Zaza."

"Baiklah Koko. Tapi Zahra hanya punya ini untuk Koko.."

Anak perempuan itu memberikan jam tangan pada anak laki-laki itu.

"Ini jam dengan inisial R di tengahnya, ini milik kak Raja. Tapi kak Raza sudah memberikan ini pada Zaza."

"Terimakasih Zaza."

"Sama-sama Koko, pakai ini 6 tahun lagi ya koko..."

"Ra? Lo kenapa?"

"Ha?"

"Lo kenapa? Tiba-tiba bengong terus nangis. Mikirin apaan sih?"

Zahra segera menghapus air matanya yang jatuh tanpa tertahan.

"Gpp kok. Gue pulang duluan ya. Bilangin gue ijin."

"Aneh."

***

BRUKKK

"Tiga kali."

"Eh?"

Zahra mendongak. Dia menabrak kakak kelasnya lagi, Rafael.

"Maaf kak, gue gak sengaja."

"Gpp, mau kemana?"

"Mau pulang."

"Pulang? Tapi bukannya-"

"Gak usah banyak nanya deh, gue mau pulang apa urusan lo? Minggir gue mau lewat." Zahra menabrak bahu Rafael sedikit.

Gue bakal dapetin lo, Zahra. - batin Rafael.

***

"Mau ke mana?"

Zahra melirik cowok di depannya yang berstatus pacarnya ini dengan kesal, "Yatuhan, kenapa hari ini orang-orang pada banyak nanya sih!"

"Lo kenapa sih? Sama pacar sendiri gitu."

"Jijay nyet!"

"Mau pulang? Lo sakit?"

"Udah tau pake nanya!"

"Tapi lo kelihatan baik-baik aja tuh."

"Bangs-"

"Ayo gue antar."

"Gak usah gue bawa mobil. Dan gak usah maksa mau nganter gue."

Zahra meninggalkan Arka setelah mengucapkan kalimat itu.

Ini diri lo yang sebenarnya? Menarik. - batin Arka.

👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻

Ceritanya makin lama gaje:(

Pinky Promise [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang