Ingat(?)

25 5 0
                                    

Zahra memutuskan untuk sekolah hari ini setelah kemarin dia tidak sekolah.

Tubuhnya sudah agak mendingan, hanya saja dia masih merasa sedikit pusing. Tapi tidak masalah.

Sepanjang perjalanan ke sekolah, Zahra masih mengingat apa yang di dengarnya kemarin dan yang terjadi padanya semalam saat dia pingsan.

*flash back*

Rafael mengelus rambut Zahra. Dia sudah menyuruh Zahra tidur. Zahra hanya menutup matanya, ia tidak tidur.

"Za, lo tau gak? Gue sedih banget pas lo bangun, lo gak nginget gue." Zahra bisa merasakan Rafael menghela nafas kasar. "Dan lo bilang suka sama Arka? Bukan gue?" Zahra ingin melihat ekspresi Rafael, tapi dia akan ketahuan jika membuka mata dan dia tidak bisa mendengar lebih banyak lagi.

"Tolong katakan apa yang lebih buruk dari ini? Gak diingat sama pacar kita sendiri, dan dia malah naksir orang lain? Ini sakit Za! Sakit!"

Pacar? Bagaimana bisa? Apa maksudnya? Zahra bertanya pada hatinya sendiri.

Zahra ingin sekali membuka matanya dan meminta penjelasan dari Rafael. Tapi tidak, ia harus mendengarkan curahan Rafael hingga selesai.

"Gue bahkan seneng banget, ingatan gue balik dan bisa nginget pinky promise. Janji lo sama gue dan sebaliknya. Waktu kita kecil dulu. Lo ingat? Gue harap lo ingat. Saat lo ingat nanti, lo harus tahu kalo gue adalah koko. Kokonya Zaza. Gue sedih pas tahu lo amnesia dan gue adalah salah satu yang lo lupain. Tapi gapapa. Ini takdir. Gue gak bisa nyalahin takdir kan? Ini sudah disusun dan direncanakan tuhan dengan sangat baik." Rafael mengatakannya lirih. Mungkin dia menangis dalam diam.

Pinky Promise [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang