JR & B

19 3 3
                                    

Jordan, Roy dan Ben adalah tiga sahabat yang bersahabat sejak kecil hingga saat ini sama-sama berkuliah di salah satu kampus swasta terbaik di Jakarta. Mereka menyewa satu rumah kontrakan yang lokasinya tidak jauh dari kampus untuk menghemat biaya hidup yang masih bergantung orang tua.

Ben selalu menerapkan prinsip hidup sederhana. Berbeda dengan Roy dan Jordan yang boros dan bergaya hidup kelas atas. Roy dan Jordan rajin berolahraga untuk membentuk tubuh.

"Sebentar lagi kita berangkat, ya. Kamu minum susu dan suplemen otot belum?" tanya Jordan kepada Roy.

"Sudah. Sudah dibeli pakai uang kuliah masa tidak kuminum," ujar Roy.

Sore itu, hari Selasa, Jordan dan Roy pergi ke gym. Jalan di sekitar kontrakan sepi. Tidak ada orang yang lalu-lalang. 

Sekitar pukul enam sore, 

"Loh, kok, pintu terbuka?" pikir Ben penasaran dan bergegas masuk.

Tiba-tiba ada tangan besar yang menutup mulut Ben. 

Pukul sembilan, Jordan dan Roy tiba di kontrakan. Betapa terkejut, mereka melihat ruang tamu berantakan. Memasuki ruang makan, mereka mendapatkan Ben disandera oleh orang misterius. Tangannya terikat dan mulutnya disumpal kain kuning. Orang misterius itu menodongkan pisau ke leher Ben.

"Harta atau nyawa?" tanya orang misterius itu dengan suara lantang.

"Ambil saja apa yang Bapak mau, asal jangan... Aduh, susu ototku? Suplemenku?" Jordan menutup mulut dengan telapak tangannya. Matanya melotot ke arah Roy. 

Jordan dan Roy bergegas mengecek kamar mereka masing-masing. Mereka tak memedulikan Ben yang tengah disandera. Isi lemari berserakan di lantai. Laci-laci terbuka. Seprai pun berantakan. 

"Punyamu ada ga, Roy?" tanya Jordan sambil berteriak dari kamarnya.

"Ada, Jord. Kamu gimana?" jawab Roy.

"Aman."

"Hei, kalian. Tolong aku!" teriak Ben tak berdaya.

***

Rampai KhayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang