BAB 3
MBAK? ADEK?***
Bocah yang Lisa ketahui bernama Hanbin itu duduk di kursi dengan sedikit ringisan. Kini mereka sedang ada di Cafe depan sekolah Hanbin.
Lisa juga ikut meringis. "Sakit?"
"Nggak. Ya sakitlah, Tan! Coba Tante rasain sendiri aja kalo gak percaya."
Lisa mengerucutkan bibirnya. Ketus banget nih anak.
"Eh, maaf Tan. Lagi emosi. Hehe" Hanbin tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
"Silau dek." Ujar Lisa ketus.
Hanbin tertawa. "Ah Tante bisa aja."
Lalu lelaki yang memiliki onyx kelam itu meringis lagi. "Tan, bisa cari kursi yang empuk nggak sih? Sakit nih."
Lisa mengedarkan pandangannya. "Gak ada kursi empuk di sini."
"Di pangkuan Tante juga gak papa kok."
Lisa menatap Hanbin dengan tajam. "Apa?!" Tanyanya dengan nada horor.
"Hehe. Becanda kali, Tan. Ada juga Tante yang duduk di pangkuanku."
Lisa melotot. "Kamu masih sekolah, Hanbin. Tugas pelajar tuh ya belajar, bukannya godain Tante-tante kayak gini."
"Oh, jadi Tante ngaku Tante itu Tante?"
Nyet monyet. Bibir sialan! Lisa menggaruk tengkuknya malu.
Hanbin tertawa. "Gapapa kali Tan, emang iya kan."
Lisa rasanya mau nangis.
"Tante, kok matanya merah? Kelilipan? Sini aku tiupin." Hanbin bersiap untuk meniup mata Lisa.
"JANGAN!" Oke. Suara Lisa ternyata menggelegar juga.
Hanbin meringis kembali. Sepulang sekolah sepertinya ia harus mengkorek kupingnya.
Lisa menunduk malu ketika semua pengunjung menatapnya risih.
Malu-maluin sih, Lis!
Deg
Lisa mematung ketika merasa tangan seseorang menyentuh rambut area poninya.
"Poni nya bagus, Tan."
Lisa langsung mendongkak. "Kenapa? Kamu mau punya poni juga?" Tanyanya mencebik.
"Kalo Tante nyuruh ya aku turutin."
Apa?
"Permisi, Mbak dan---" Seorang pelayan wanita menatap Hanbin dengan pandangan malu.
"Adek. Mau pesan apa?"
Entah ke berapa kalinya Lisa melotot seharian ini. Apa katanya tadi?
Pelayan itu manggil dia Mbak?
Terus sama tuh bocah manggil adek?
Ck. Ia tidak setua ituuuuuu :'(
"Jus jeruk saja, Mba. Sayang, kamu mau pesen apa?"
Lisa memandang Hanbin horor. Sayang?
"Hei, mau pesen apa yang?"
Pelayan itu juga memandang Lisa horor. Sayang?
"S-samain." Jawab Lisa terbata. Duh, kok pipinya panas ya.
"Jus jeruk 2 ya, Mbak."
Pelayan itu mengangguk kaku. Lalu kembali ke asalnya.
"Kenapa Tan?" Tanya Hanbin ketika mendapati Lisa memandangnya tajam.
"Pernah ngerasain ditusuk ranjau?"
Hanbin menggeleng.
"Mau?"
Woah, kejem bener.
Hanbin menggeleng lagi.
"Yaudah. Kalo gitu belajar yang sopan sama yang tua."
"Jadi Tante udah tua, ya?"
NYET MONYET! LISA PINGIN NANGIS, MAMAAAAA!!!
"Tan?"
"Apaan lagi, hm?"
"Gapapa. Pingin manggil aja."
Asdfghjkl
"Tan"
"..."
"Tan?"
"..."
"Tante, heh?!"
"Apaan?"
"Nama Tante siapa sih?"
"Lisa."
"Lisa apa? Bukannya Lisa itu hewan paling kurang ajar, ya?"
Lisa mendengus. Namanya Hanbin samain sama anaknya kutu rambut? 😒😒😒
"Tan?"
"Lalisa Manoban. Puas?"
***
-To be continued-
Mbin cemburu tuh kkk 😆😆😆
Voment guys 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN LOGIC AND HEART - HANLIS/TAELIS
Teen FictionBerfikir logis? Atau biarkan hatimu yang memilih? Cast: -Kim Hanbin -Lalisa Manoban -Kim Taehyung -Park Sooyoung (Joy) -Kim Jennie -Jung Jaewon -Go Junhoe