[11] PUKULAN SAYANG

1K 169 3
                                    

BAB 11
PUKULAN SAYANG

***

"Tan?"

Hanbin mengerutkan keningnya. Sejak beberapa menit yang lalu, mungkin sekitar 16 menit yang lalu, Lisa terdiam seakan tidak bisa bicara.

Tangannya terulur untuk memegang kening Lisa.

"Gak panas kok." Gumamnya.

Dan dengan tidak berperasaan, lelaki berumur 18 tahun itu menoyor kening Lisa.

"Apaan sih lo!" Geram Lisa kesal.

"Gak sopan banget!"

Hanbin hanya nyengir. "Habisnya dari tadi diem mulu."

Lisa mendelik. "Pulang sana!" Usirnya.

Ia masih belum mempercayai bahwa bocah di depannya adalah anak SMA yang dimaksud oleh Mama nya.

Masa ia dijodohkan sama bocah tengil ini sih?

Belum jadian juga udah main toyor, gimana kalo udah pacaran?

Aaaaaa gak kebayang serius!

"Tan, ih! Jangan ngelamun terus, kesambet entar."

"Biarin!"

"Ucapan adalah do---"

"Elo yang ngucap begitu, bego!"

"Tante bahasa nya."

"Suka-suka gue! Gue lagi kesel sama lo, bocah!"

"Lho? Kenapa? Aku salah apa?"

"Karena lo adalah anak yang dimaksud Mama!"

Ups!

Lisa menutup bibirnya dengan kedua telapak tangannya.

Sial! Gue keceplosan!

Hanbin menatap Lisa tanpa berkedip. "Maksud Tante?"

"E---i----itu----"

"Hanbin, ini ada sedikit makanan. Titip buat Mama kamu, ya."

Suara Bom, Mama Lisa terdengar.

Lisa menghela nafas lega. Mama, kau penyelamatku!

"Ah, makasi Tante. Jadi ngerepotin." Hanbin menerima bungkusan dari Bom.

Bom menepuk pundak Hanbin pelan. "Gak ngerepotin, malah Tante yang ngerepotin kamu. Kamu sampe anterin anak Tante pulang, makasi ya."

Hanbin tersenyum. "Sama-sama, Tan."

Bom lalu menatap meja yang berada tepat di depan Lisa.

Matanya melotot kaget. "Lisa? Kamu gak ngasih Hanbin minum?"

Lisa ikut melototkan matanya. Ia lupa!

"Oh--i-itu, Ma. Pinggang Lisa sakit, jadi---"

"Ck. Kamu itu, ya! Hanbin, tunggu sebentar, ya. Tante ambilin minum dulu."

"Eh, gak usah, Tan. Rumah Hanbin deket ko, tinggal beberapa langkah lagi entar nyampe."

Bom menggeleng. "Tunggu lagi, ya, ganteng."

Hanbin hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.

Sedangkan Lisa, wanita itu hanya memutar bola matanya malas.

Mama nya kok udah kayak Tante girang, sih?

Astagfirullah. Maafin Lisa, Ya Allah.

Toel toel toel

"Apaan sih lo toel toel gue!" Ucap Lisa bengis ketika Hanbin menoel pundaknya.

"Tante lagi pms, ya?"

"Nggak. Kenapa?" Tanya Lisa rada bingung.

Kok bocah ini nanya ia lagi pms ato nggak, sih?

"Habisnya Tante kayak macan betina, sih."

Glup

Hanbin menelan ludahnya ketika melihat tatapan Lisa beringas.

"Ngomong apa lo?"

"Tante cantik."

"Nggak. Barusan lo bilang apa? Macan?"

"E-enggak."

"Macan? LO BILANG GUE MACAN?"

"Nggak, Tan. Maksudku tuh Mama Cantik gitu, Tan. Bukan macan yang sering mengaung-ngaung."

"Lo panggil gue Mama?!" Mata Lisa kayak nya mau keluar bentar lagi.

"Ee---bukan gitu, Tan."

Puk

Puk

Puk

"Lo tuh ya, bocah nyebelin!" Lisa dengan sekuat tenaga memukul kepala Hanbin.

Bocah itu mengaduh sakit. "A-ampun, Tan. Duh---berhenti, dong!"

"GAK MAU! POKOKNYA TARIK DULU UCAPAN LO TADI!!!"

"Yang mana Tan?"

"YANG LO BILANG GUE MACAN ATO MAMA! GUE BELUM TUA!!!"

Puk

Puk

Puk

"Iya iya. Tante bukan macan bukan mama tapi Tante tuh calon pengisi hatiku."

"APA? SINI KEPALA LO, GUE GETOK LEBIH KERAS LAGI!"

"Duh, Tante. A-ampun!"

"GAKKKKK----"

"YA AMPUN, LISA. KAMU TUH DURHAKA YA, SAMA CALON SUAMI KAYAK GITU. IH, UDAH LEPASIN HANBIN. KASIAN!"

Lisa reflex menghentikan pukulannya ketika suara Mama nya terdengar.

"Mama apaan sih, calon suami dari daun jeruk!" Ucapnya kesal.

Ck.

"Lisa, kamu tuh udah lakuin tindakan kriminal tau. Mama gak mau ah punya anak yang nantinya masuk penjara, Mama---"

"Gak papa, Tan. Tante Lisa gak akan masuk penjara cuman gara-gara gini, kok."

Suara Hanbin terdengar meringis.

Apa sesakit itu? Batin Lisa merasa bersalah.

"Hanbin, kamu tuh emang calon menantu idaman banget, ya. Tante suka deh---"

"Mama!"

"Lisa diem gak? Duh, wajah kamu merah-merah. Lisa obatin wajah Hanbin, gih! Kamu harus tanggung jawab."

"Apaan Ma, aku tuh---"

"Lisa!"

"Oke oke!" Lisa dengan kesal berdiri, berjalan berniat untuk mengambil kotak p3k.

Ck.

***

-To be continued-

KDRT emang seru 😂😂😂


Ayo dongss vote sama commentnya ya 😊

BETWEEN LOGIC AND HEART - HANLIS/TAELISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang