BAB 4
BUSWAY***
Lisa dan Hanbin menaiki Bus. Dan Lisa sedari tadi tak henti-hentinya menghela nafas ketika kepala bocah tengil yang sedari tadi menggodanya kini menyeder di bahunya.
Ia risih, tapi tuh bocah kasian juga. Pantatnya pasti sakit, makanya dia duduk miring gitu.
"Tan."
"Kamu mau saya tusuk ranjau?" Tanya Lisa ketus.
"Tan jahat ih."
"Lagian manggilnya Tante mulu." Tanpa sadar Lisa mengerucutkan bibirnya.
"Jangan lakuin."
"Apa? Ambigu banget kamu, dek."
"Bibirnya jangan digutuin, Tan. Takut khilaf."
Lisa reflex mingkem. Ni anak mesum banget sih.
Hanbin tersenyum. "Tante wangi mawar."
Iyalah, orang Lisa udah beli sabun lagi. Jadi, jelas lah wangi.
"Aku suka."
Mama, Lisa dimodusin lagi :'(
"Diem deh, bocah."
"Tan."
"Apa lagi?"
"Ngantuk, entar berhentiin bus nya setelah 3 perhentian ya."
Lisa menggeleng, Hanbin reflex mengeluh. "Geli Tan, ih! Jangan geleng-geleng."
"Nggak, nggak. Pundakku bukan kasur, ya dek!"
"Ngantuk ih, Tan."
"Nggak boleh!"
"Tan"
"Sekali nggak ya nggak!"
"Kok gitu?"
"Masalah buat kamu?"
"Masalah"
"Yaudah"
"Yaudah apa? Aku boleh tidur, Tan?"
"Diem deh, dek. Udah dibilangin jangan."
"Tega ya, Tante."
"Biarin!"
"Tan"
"Apa?!"
"..."
Lisa tersenyum menang. Akhirnya tuh bocah diem juga.
Tapi, kok dia ngerasa pundaknya memberat ya?
"Heh?" Lisa mengguncang-guncangkan bahunya.
Tak ada respon.
Bocah ini mati gara-gara ia gak izinin? MasyaAllah.
"Hanbin?" Lisa noleh ke samping.
Deg
Deg
Deg
Kok idungnya mancung banget, ya?
Lisa geleng-geleng kepala. Apa yang terjadi sama pipinya?
Aaaaaaa!!! Ini gak mungkin!!!
Drrt... drrt... drrt...
Astagfirullah. Sampe agak loncat Lisa gara-gara kaget. Siapa sih yang nelepon?
Lisa merogoh handphone nya dari saku tas.
Taehyung's Calling
Lisa melotot. Duh, matanya sakit melotot mulu.
Ini emangnya jam berapa sih? Kok Taehyung nelepon?
Lisa melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
12.45
Lisa tepuk jidat. 15 menit lagi jam kerjanya berakhir. Dan ia dengan bodohnya izin untuk keluar selama 2 jam, itu artinya ia seharusnya sudah kembali ke kantor jam 11.00.
Ekhem. Ia nggak akan dipecat, kan?
Pip
"Hallo?"
"Lisa? Kamu gak papa?"
"Nggak, Pak---Eh, Tae maksudku. Kenapa?"
"Syukurlah. Gak papa Lis, cuman khawatir. Kamu izinnya kan 2 jam tadi."
"Hehe, maaf ya Tae. Aku ada urusan mendadak."
"Gapapa, Lis."
"Dipecat gak nih, Tae?" Tanya Lisa takut-takut.
"Haha. Engga lah, Lis. Duh, kamu ini lucu ya."
Lisa tersenyum kecil. "Makasi, ya."
"Apasih yang enggak buat kamu, Lis."
Deg
Deg
Deg
Ini lampu hijau, kan?
"Apaan sih--- yak! Kembaliin gak, Hanbin!" Lisa menggeram kesal ketika handphone nya dibawa oleh Hanbin.
Dan---
Pip
Sambungan telepon itu terputus.
"Kamu apa-apaan sih, Dek? Gak sopan banget."
"Tante gak boleh teleponan sama cowok lain."
Huh?
Dahi Lisa mengerut. "Emangnya kenapa? Kamu tuh ya."
"Aku cemburu." Jawab Hanbin. Tatapan matanya agak redup.
Lisa terdiam kaku.
"Tante harusnya hargain perasaan aku."
Apaan sih nih?
"Pokoknya Tante gak boleh teleponan sama cowok lain."
Hanbin kemudian menyenderkan lagi kepalanya pada bahu Lisa.
Lisa kicep kicep 3 kali. Kok Hanbin kayak anak kecil yang ngerjuk sama mama nya, sih?
Grep
"Kamu ngapain---"
"Tante kayak mama. Pelukannya hangat."
Lisa terdiam. Kok di samain sama mama sih :'(
"Jangan gerak. Aku mau tidur."
Dan entah kenapa, Lisa nurut aja waktu Hanbin bilang gitu.
Bahkan ia duduk diam tanpa bergerak ketika Hanbin dengan seenak jidatnya menjadikannya sebagai guling.
Sepertinya Lisa harus ke psikiater. Iya, kan?
***
-To be continued-
Sweet 😆😆😆
Voment guys 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN LOGIC AND HEART - HANLIS/TAELIS
Teen FictionBerfikir logis? Atau biarkan hatimu yang memilih? Cast: -Kim Hanbin -Lalisa Manoban -Kim Taehyung -Park Sooyoung (Joy) -Kim Jennie -Jung Jaewon -Go Junhoe