Chapter 5: Langkah Pertama

71 10 0
                                    

Gambar di atas adalah rupa wajah angel...

Apa kamu sedang sakit?tanya berry khawatir pada acacia karena dari tadi dia tidak bergerak. Aku tidak apa apa kata acacia yang baru tersadar dari lamunannya. Kalau kau sakit aku akan meminta ayahmu untuk segera.mengantarmu pulang kata berry yang tidak percaya dengan kata acacia. Aku tidak apa apa, aku hanya melamun tadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jelas acacia panjang lebar dan tidak sadar bahwa tangannya sudah memegang tangan berry. Yokatta, aku kira kau sakit tadi kata berry lega. Terimakasih sudah mencemaskanku kata acacia tersenyum manis. Acacia masih saja memegang tangan berry secara tidak sadar. Berry sebenarnya tahu dari tadi bahwa acacia tidak sadar memegang tangan nya tapi dia membiarkan nya.

Sementara itu elantine sangat kesal dengan kelakuan acacia yang beraninya memegang tangan berry dan membuat berry berkata ingin lebih dekatnya serta membuat berry cemas. Aku rasanya ingin membunuh dia kata elantine dingin lalu ingin menuju tempat acacia. Sabar el chan, tahan dulu kata angel seraya menahan tangan elantine. Tidak bisa, ini sudah keterlaluan, lepaskan tanganku angel chan kata elantine menatap muka angel chan dengan tajam. Tidak akan kata angel yang malah semakin mempererat genggaman tangannya pada elantine tanpa mengindahkan tatapan tajam elantine. Akhirnya elantine menuruti perkataan angel, lagipula dia tidak akan berbuat kasar pada angel seperti menghempaskan tangan angel. Kenapa kau marah seperti itu?tanya angel seraya melepaskan genggaman tangannya pada elantine. Kau pasti sudah tahu kan, lihat tangan acacia jawab elantine kesal sembari menunjuk tangan acacia. Oh, begitu kata angel yang mengerti karena ia tahu bahwa elantine sangat "overprotective" pada berry. Ini tidak bisa aku biarkan, aku akan menghajarnya bila perlu nanti kata elantine kesal. El chan jangan membuat keributan disini, lagipula acacia kan anak teman kerja ayahmu kata angel berusaha menenangkan elantine. Akhirnya elantine tenang juga karena ia berpikir perkataan yanga dikatakan angel memang benar. Lagipula mereka kan hanya berteman, pegangan tangan itu biasa bagi sesama cewek el chan kata angel seraya menggenggam tangan elantine tapi dengan penuh perasaan. Ngomong-ngomong apa kamu punya waktu luang hari minggu nanti?tanya angel. Ada jawab elantine. Kalau begitu ayo kita jalan sama-sama tawar angel dengan muka berseri seri. Baiklah angel chan sayang, apakah ini kencan?goda elantine. Bukanlah, baka kata angel seraya mencubit tangan berry. Ittai kata elantine dengan suara yang lebih terdengar manja. Jangan lebay el chan kata angel yang tahu bahwa cubitannya tidak sesakit itu apalagi dengan suara elantine yang tidak terdengar kesakitan. Kita mau ketemuan dimana?tanya elantine. Di tempat biasa el chan, pagi ya...jangan bangun telat kata angel. Ok kata elantine yang menyetujui tawaran angel. Kalau kamu telat, kamu akan tahu akibatnya el chan ancam angel. Baik angel sama, aku tidak akan telat kata elantine bergidik ngeri karena memikirkan apa yang dilakukan angel bila dia terlambat.

Sekarang ayo kita pulang intruksi ayahnya dan ibunya. Baiklah kata elantine lalu beranjak dari kursinya. Mataa nee kata angel seraya melambaikan tangannya. Mataa kata elantine membalas lambaian tangan angel. Nanti hubungi aku ya kata berry seraya berdiri. Iya scenty san kata acacia gugup. Kan sudah ku bilang, kau boleh memanggil nama depanku kata berry seraya mencubit pipi acacia gemas. Baiklah be-berry kata acacia gagap. Acacia chan imut ya kalau malu goda berry. Moo, jangan memodali dong sekarang cepatlah pulang usir acacia. Acacia chan, hidoii kata berry cemberut. Saatnya pulang berry kata elantine yang tiba tiba di samping berry. Sebentar lagi dong nee chan, aku kan masih mau ngomong dengan acacia kata berry. Pulang sekarang atau kamu ditinggal ancam elantine dengan nada penuh penekanan. Baik kak, ayo kita pulang kata berry segera menarik tangan elantine. Berry pun menyempatkan melambaikan tangannya pada acacia dan dibalas dengan lambaian tangan dari acacia.

Padahal aku ingin lebih lama bersama denganya. Tapi aku bukan siapa siapa di hidupnya. Aku hanyalah teman biasa. Apalagi aku baru kenal dengannya. Lagipula perasaan apa ini. Aku tidak pernah merasakannya pada temanku bahkan sahabatku. Tapi aku akan mencari tahu apa perasaan ini. Aku akan lebih dekat dengannya apapun yang terjadi kata acacia dalam hati. Lalu ayahnya dan dia juga meninggalkan tempat pertemuan mereka. Ini adalah tempat yang mengawali langkah pertama ku kata acacia dalam hati.

Kamu tadi kok dekat dekat dengan acacia, sampai pegangan tangan lagi kata kakaknya ketus di dalam mobil. Memangnya tidak boleh kata berry. Berry kan hanya ingin dekat dengan acacia, lagipula sekolah kalian sama.dengan acacia kata ibunya mengikuti pembicaraan kakak dan adik. Apa? Kok aku nggak tau dia satu sekolah denganku kata kakaknya. Kamu saja yang tidak dengar tadi, acacia kan tadi ada bilang kata ibunya. Oh, begitu ya kata kakaknya sembari mengangguk mengingat percakapan tadi. Aku juga sudah dapat nomor hp acacia kata berry bangga. Perkembangan yang bagus, semoga kalian bisa berteman dengan baik kata ibunya tersenyum kecil. Kalau ada pesan masuk dari acacia kau harus memberitahukan kata kakaknya kesal. Jangan terlalu overprotective begitu dengan berry kata ibunya. Tapi kan...Kalau terjadi apa apa gimana kata kakaknya membela diri. Tidak ada tapi tapian kata ibunya dengan nada serius karena tidak ingin elantine terlalu "over" pada berry. Sudah sudah, lagipula aku tidak keberatan dengan sikap onee chan karena dia berarti sayang adiknya kata berry tersenyum. Aku sayang kamu kata kakaknya seraya memeluk erat berry karena terharu dengan ucapan berry. Kamu terlalu baik padanya berry kata ibunya lelah. Tidak apa apa okaa san, lagipula onee chan orang yang berharga bagiku...tidak mungkin aku berbuat jahat padanya kata berry mengelus rambut kakaknya dalam pelukan hangat. Dasar kalian berdua ini, sama saja kata ibunya. Berarti kami kan contoh yang baik sebagai pasangan bersaudara kata kakaknya sembari menyengir lebar. Kamu ini kata ibunya sembari mencubit pipi elantine dengan gemas. Ittai okaa san kata kakaknya berpura pura sakit.

Tapi tidak buruk juga kalau masa masa ini tidak berubah. Okaa san tidak ingin kamu menderita lagi. Okaa san tidak ingin kamu sedih lagi. Okaa san tidak ingin kamu rapuh lagi. Semoga kalian tetap saling menyayangi satu sama lain. Semoga kalian tetap tersenyum seperti biasa tanpa adanya paksaan. Semoga kalian bisa lebih mengungkapkan perasaan dari hati secara langsung. Semoga kalian dapat hidup bahagia selamanya. Semoga acacia dapat mengubahmu dari sikapnya yang sekarang harap ibunya dalam hati.

A Beatiful Lie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang