Lanjutan~
Baru saja 2 langkah ingin kembali... Tiba2 pintu terbuka dan...
"Dira" pekik Derry sambil berlari kearah pintu. Tubuh Dira begitu pucat, ada darah dipelipisnya yang masih segar dan terus mengalir dan lagi sudut bibir Dira robek.
Derry membopong tubuh Dira yang udah kehilangan kesadaran itu ke mobilnya...
"Zuhda lo depan, cepat ke RS" perintah Derry pas udah masuk mobil. Zuhda, Arya dan Deka kaget melihat keadaan Dira.
"Loh si Dira kenapa?" tanya Deka dengan khawatir.
"Gue gak tau. Cepat ke RS"
Mobil yang dikemudikan Arya melaju lumayan cepat kearah RS, tak kurang dari 20 menit mereka sampai di RS.
"Suster-suster" teriak Arya butuh bantuan. Karena Derry gak sabar langsung aja dia membopong tubuh Dira.
Derry sedikit berlari barulah bantuan bankar dari para suster datang.
"Kalian tunggu diluar dan sebaiknya urus administrasinya terlebih dahulu" ujar suster yang tadi membawa masuk Dira ke UGD.
"Iya.." jawab si Zuhda. Pintu UGD kembali tertutup.
"Gue urus biayanya dulu", ujar Zuhda yang lebih dewasa diantara para sobatnya itu. Mungkin(?).
" ya, makasih" ujar Derry sambil nunduk lesu.
"Sama gue sekalian Da.." usul Deka dan Zuhda menjawab dengan anggukan. Zuhda dan Deka pergi. Tinggal Derry dan Arya.
"Lo tenang aja, Dira pasti baik2 aja" ujar Arya sambil nepuk pundak si Derry sebagai penyemangat.
"Gue mau cari tahu siapa yang udah buat Dira seperti itu" ujar Derry dengan tangan mengepal menahan emosinya yang sebentar lagi akan meledak itu.
Derry gak tau kenapa dia begitu marah, melihat Dira yang penuh luka tak berdaya membuat hatinya juga begitu sakit.
"Biar gue urus itu. Pas lo liat Dira kek gitu, lu liat dalem rumahnya ada orang gak?" selidik Arya.
"Gue gak tau, gue terlalu fokus sama Dira" ungkap Derry.
"Ya udah kita tinggu Dira sadar dan cari tahu akar masalahnya" usul Arya.
"Dia gak bakal jawab! Lo tanya dia kayak tanya orang gila. Percuma Ar.. " kesal Derry sambil natap Arya.
"Gue tau lo marah. Tapi gue mohon lo kontrol emosi lo dulu. Gue tau lo suka sama Dira. Tapi kalo cuma emosi doang masalah gak selesai paham" jelas Arya yang berubah bijak itu.
"Gue gak suka dia, gue.cuma peduli" elak Derry.
"Jan bohong. Lo buruk kalo berusaha bohong" sela Arya.
Setelah itu tidak ada percakapan kembali antara Derry dan Arya.
Dilain sisi~~
"Gue dapet pesan dari Arya, katanya kita harus selidik tentang Dira" ujar Zuhda sambil masukin ponselnya kekantung celana abu-abunya itu.
"Ya udah, lo suruh si Zhang sama si Kris aja. Mereka kalo kerja bagus" usul Deka.
"Oke! Oy.. Bokap lo kan kepala kepolisian. Menurut lo kasus ini dilaporin gak?" tanya Zuhda
"Jangan dulu, kita tunggu si Dira sadar" final Deka. Mereka kembali keruang UGD.
"Der lebih baik lo ganti baju gih. Gue bawa baju ganti. Baju lo kena darah" ujar Deka sambil nyodorin kaos hitam ke Derry. Derry nerimanya dan langsung pergi ketoilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depresi
Fanfictionkekerasan yang selama ini lo rasakan. pertengkaran yang selalu lo lihat. tangisan yang lo lakuin. ketakutan yang melanda diri lo. baca aja.. kalo suka ya Alhamdulillah