13

2.5K 176 43
                                    

Lanjutan

Mungkin sudah lebih dari 4 tahun setelah kematian Adira. Semua berjalan dengan semestinya, berjalan seperti skenario yang Tuhan takdirkan.

"hai dir, apa kabar lu? Kangen gue sama lu" seorang pemuda sedang berlutut di samping gundukan tananh dengan sebuah nisan bertuliskan Adira. Dia Derry pemuda yang sekarang lebih dewasa.

"oh ya dir, lu tau gak. Bokap gue nyuruh gue buat tunangan sama anak sahabatnya. Serius gue gak suka sama dia, jijik iya dah. Masa nih ya mukanya kebanyakan tepung bedak. Pokoknya dia mirip kayak badut" Derry mengusap nisan Dira dengan sayang.

Entahlah Derry menganggap semua petakan itu mimpinya. Mimpi buruk yang sangat ia benci dan ia memilih untuk segera bangun tapi sayangnya itu bukanlah mimpi.

Derry menghela nafas berat dan berujar lagi.......

"kalau lu masih ada pasti gue langsung lamar elu. Hehe tapi gue belum sukses sih. Jadi nanti kita hidup susah. Lu mau gak ya hehe. Gue cinta banget sama lu dir" setelah bercerita panjang Derry meneteskan air matanya yang sedari tadi ia bendung, menehan semuanya, menahan rasa bersalah dan rindu. Tuhan sedang menguji Derry.

"ayo balik" ujar Deka yang sedari tadi menemani Derry ke makam Dira. Derry masih bersahabat baik dengan Deka, Arya, dan Zuhda. Mereka memeng sulit dipisahkan. Sahabat sejati, yang selalu ada dalam suka maupun duka. Saling menguatkan satu sama lain.

Contohnya dulu setelah kematian Dira, selama dua bulan penuh Derry selalu menyendiri dikamar, bisa dibilang Derry sedang depresi ringan. Deka, Arya dan Zuhda selalu ada disisi Derry yang tengah terpuruk itu. Memberi semangat.

"bentar lagi, masih kangen gue hehe" ujar Derry sok kuat seraya mengusap lelehan air matanya yang terus keluar. Deka menghela nafas. Arya dan Zuhda kali ini tidak ikut ke makam, karena ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Mereka bekerja di perusahaan kecil properti yang mereka kelola sendiri.

"gak usah nangis, kalo Dira tahu pastinya dia gak suka. Cowok kan lu? Buktiin lu itu bisa senyum lagi. Dira seneng kalo liat lu nya senyum" terang Deka seraya menepuk pundak Derry dua kali.

"yok balik" lanjut Deka, Derry hanya menurt dan mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Dira.

"maaf, gue belum bisa nepatin janji gue"
"maaf, kalian semua harus selalu tersenyum. Makasih"

"dimana anak sialan itu? Dira kau dimana?" tanya pria paruh baya dalam keadaan mabuk itu. Hardi bertanya kepada Aisyah, dan didengar juga oleh Mery. Iya, mereka tinggal satu atap dan itu permintaan dari Aisyah sendiri. Aisyah menatap tajam Hardi.

"kau tanya dimana Dira? Mau apa? Mau kau siksa lagi? Mau kau hancurkan kepercayaan nya pada seorang ayah yang sangat dia cintai tapi selalu menyakitinya. Hardi!! Hatimu itu terbuat dari apa huh?!" Aisyah menangis, Mery mendekat kearah Aisyah tapi

"jangan mendekat. Kau juga. Kenapa kau tega kepada ku dan Dira? Aku selama ini hanya diam tidak ingin membahas ini, tapi sekarang aku mungkin sudah lelah. Kau itu tak tau diuntung. Kau hanya perusak yang sangat aku benci." Aisyah menatap tajam Mery yang kini ikut menangis, entahlah itu penyesalan atau tangis bohongan. Hardi sedikit sadar. Dia juga ikut menangis.

"hah, percuma juga aku memberi tahu kalian. Hati kalian itu sudah mati, sudah jadi batu atau bisa dibilang kalian itu tidak punya hati. haha lucu juga ternyata alur ini" Aisyah berjalan lemah kearah kamarnya dengan mengsap air mata yang entah kenapa sulit untuk berhenti itu.

"semua ini salah ku!!!!" Hardi berteriak histeris seperti orang gila.
"kauuuu!! Dasar jalang!" bentak Hardi pada Mery yang tengan berlutut dengan suara isakan menemaninya.

-------------------

Rumah Derry

Derry, Arya, Deka dan Zuhda sedang berada dikamar Derry pastinya. Terlihat Deka dan Zuhda tengah bermain Ps dan teriak heboh. Entahlah mereka memang tidak jelas. Oke abaikan. Arya tengah makan cilok yang ia beli didepan rumah Derry. Derry sendiri tengah menghadap laptopnya, ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"ehhh ehhh bangsat, curang lu curung! Wahhh taik kuda!" ujar heboh Deka seraya memukul Zuhda, brutal. Zuhda dituduh curang padahal memang Deka itu yang salah dan emang kalah.

"weeee bangsul, sakit bodoh. Lu kan bodoh! Udah lu itu emng ditakdirkan kalah dari gua, aww bangsat sakit" teriak Zuhda heboh.

"ayooo ayoo terus Dek! Lo pasti bisa bunuh Zuhda! WKKKKK" timpal Arya begitu semangat melihat temannya dianiaya temennya juga. Derry hanya geleng-geleng maklum melihat kelakuan temannya, ya mau gimana lagi Cuma mereka yang tulus temenan sama si Derry sih wkk.

Arya terus tertawa menikmati perkelahian Deka dan Zuhda, sampai mereka capek dan istirahat baringan dilantai. Kamar Derry sudah seperti kapal pecah aja, bungkus makanan, kulit kacang, minuman keleng bahkan boxer milik Derry bersebarang dilantai.

"anjing, ntar bersihin kamar gue, bangsat udah kayak gudang aja kamar gue" ujar Derry yang terlihat baru menyadari bentuk kamarnya.

"gak ah, lu kira gue babu lu apa" saut Deka tak tau malu. Ingin rasanya Derry membunuh Deka saat ini juga.

"minggu depan gue tunangan" ujar pelan Derry
3 kawannya itu langsung tengok si Derry yang tengah baring dikasur.

"lo terima pertjodohan itu?" tanya Zuhda dan dia bangkit dari acara baringannya diikuti Deka dan Arya.

"ya, mau gimana lagi, gak ada pilihan lain" ya pertunangan itu terpaksa diterima Derry karena menghormati orang tuanya. Perjodohan sih.

"gue saranin jangan terima perjodohan itu" saran Deka yakin.

"kenapa?" kini Derry bangkit dari acara baringannya, penasaran juga saran yang Deka berikan,

"ya pokoknya jangan. Lo jangan terima perjodohan ini' kekeh Deka.

"emang kenapa Dek? Kalo diliat-liat si cewek yang mau dijodohin sama Derry gak jelek-jelek amet kok" timpal Arya.

"bukan masalah cewek yang mau di jodohin ke Derry. Ya gimana ya,,, pokoknya jangan dulu deh" deka terlihat mencurigakan

"lo SUKA SAMA CEWEK YANG DIJODOHIN SAMA DERRY YA?! Pekik Arya setres. Satu pukulan mengenai kepala Arya.

"kagak bodoh" cela Deka

"sakit Bangsat" cela Arya.

"ada alasan apa lu larang gue dek? Gue jadi penasaran gini?" Derry menatap deka penuh tanya...

"emmm itu, gue mau















...kasih tau







































































.......sebenernya













































......itu






































...... dia

































































"



































****************

CIEEEE PENASARAN YAAAAAAAA

Aku lagi cari teman. Ada yang mau temenan sama aku???

DepresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang