Zack terdiam mendengar pertanyaan Rain
"Zack apa ada yang salah?" tanya Rain sambil melihat manik mata hazel milik Zack
Zack menggeleng singkat "engga. Aku ga tau apapun soal Bintang,Rain mungkin kamu bisa tahu sendiri suatu saat nanti"
Rain nenyeritkan dahinya. Ia melihat jelas dari mata Zack bahwa Zack berbohong. Sebagai seorang lelaki,Zack sangat bodoh dalam akting berbohong
Zack mengigit bibir bawahnya "Kenapa kamu melihatku seperti itu Rain? Kamu berfikir yang tidak-tidak tentang ku ya?"
"Apa maksudmu Zack? Aku hanya sedang memikirkan sesuatu"
Zack mengangkat sebelah alisnya "mau beri tahu aku?"
Rain menunduk "menurut kamu. Apa aku cocok jika menggunakan kata gue-elo?"
Zack terkekeh mendengar pertanyaan Rain "Tidak buruk. Cocok,dengarkan aku Rain apapun kata-kata yang keluar dari mulut indah mu itu menurutku terdengar seperti nyanyian merdu"
Pipi Rain bersemu merah mendengar ucapan, Zack. Sejurus kemudian Rain menunduk sambil mencengkram kuat rok tak berdosa yang ia kenakan
"Blushing eh? Hahahah. Kamu lucu sekali"
Seketika Rain mengangkat wajahnya. Karena merasakan mobil Zack sudah tidak berjalan lagi
"Sudah sampai" ucap Zack sambil tersenyum lebar
"Terimakasih Zack" Rain tersenyum kemudian melenggang keluar dari mobil Zack
Ia melangkahkan kakinya memasuki perkarangan rumah setelah Zack sudah benar-benar pergi
"Assalamualaikun" ucapnya setengah berteriak
Dahi Rain berkerut ketika melihat seorang lelaki yang diperkirakan usianya tidak jauh beda dari Rain,sedang duduk di ruang keluarga
"Permisi. Siapa ya?" Rain menghampiri lelaki tersebut
Lelaki itu menatap Rain dengan tatapan penuh kebencian "Raina putri richard. Lo ga inget siapa gue?"
Rain menggeleng sambil menatap aneh ke arah lelaki itu
"Gue Rafa putra richard,kakak lo!" ucapan Rafa cukup membuat Rain kaget setengah mati
"M-maksud k-kamu? Jadi k-kamu it-"
"Rafa,Rain kalian sudah bertemu?" Roy setengah berlari menghampiri Rain dan Rafa
"Gausah banyak omong! Cepet ceritain semuanya ke anak kesayangan ayah ini"
Rain semakin bingung mendengar ucapan Rafa yang semakin lama semakin sulit dimengerti
Roy mengambil nafas panjang "Rain ayah akan menceritakan sesuatu padamu. Tapi berjanjilah jangan memotong ucapan ayah dan dengarkan hingga ceritanya selesai. Mengerti?"
Rain hanya mengangguk
💧💧💧
Roy berlari menelusuri koridor rumah sakit. Ia baru mengetahui bahwa Riska sedang melahirkan
"Kak Roy. Kak Riska sudah melahirkan dengan selamat. Anak kalian lelaki dan dia sangat tampan" Ucap Siska selaku adik tiri Riska
Roy menghela nafas lega "Alhamdullilah. Terus lo ngapain ada disini? Bukannya temenin Bini gue"
Siska terkekeh "Aku ingin pergi kak heheh"
"Kemana?"
Siska menghendikan bahu membuat Roy menyerit kebingungan
"Mau pergi kemana? Ini kan udah malem"
Siska tersenyum "Entahlah. Tapi aku tidak akan lama"
Roy menaikan sebelah alisnya "Yakin? Yaudahlah. Eh Riska dirawat dimana?"
"Kamar Anggrek No. 247 di lantai 6"
Tanpa pikir panjang Roy langsung berlari ke ruangan yang tadi diucapkan oleh SiskaSejujurnya dalam hati Roy berpikir. Untuk apa Siska keluar malam-malam begini. Tapi ditepisnya pikiran aneh tersebut
Ia tidak mau merusak suasana hatinya yang sedang berbunga-bunga dengan cara memikirkan Siska
Setelah sampai di lantai 6,Roy langsung mencari dimana letak kamar Anggrek no 247. Tak butuh waktu lama bagi Roy untuk mencari,dengan cepat ia telah menemukan ruangan tersebut
Dengan perasaan berdebar ia membuka pintu dan didapatinya sesosok mahluk cantik yang sedang menggendong bayi mungil di tangannya
"Hei!!! Riskaa!!" pekik Roy dengan bahagia
Riska membuang wajahnya "Apa?! Kemana aja kamu baru dateng. Sekalinya dateng bukannya gimana kek gimana kek ini mah 'Heii riskaa' ga bikin terkesan"
Roy menggaruk tengkuknya "heheh. Sorry aku ga ngulang lagi deh kejadian kayak gini. Maaf ya. Aku udah berusaha buat pulang secepatnya,bahkan aku ngambil penerbangan mendadak dari malaysia kesini. Kamu menghargai aku dongg"
"Yaudah terserah. Kamu mau kasih dia nama siapa? Kalo aku boleh saran sih nama Rafa bagus"
"Ihhh jangan Rafa. Kayak cewek emang kamu mau anak kita jadi cewek? Gimana kalo Rachel?"
Riska menjitak Roy pelan "itu nama cewek. Ya ampun kok kamu bisa bego gini ya"
"Hehehh iya aku tau kok. Lagian juga cuma bercanda tadi,sensi amat si kamu. Yaudah aku telah memutuskan nama dia jeng jeng jeng"
"Apaan sih Roy. Serius dong"
Roy tersenyum sambil mengelus rambut panjang Riska "Nama dia Rafa Putra Richard. Aku mau nama dia itu,gimana?"
"Nice. Welcome to our world Rafa"
Setelah acara membuat nama Rafa selesai. Roy dan Riska berdebat soal menggendong Rafa,Roy ingin menggendong namun Riska menolak mentah-mentah permintaan Roy. Sampai akhirnya aktivitas mereka terhenti karena ponsel Riska berbunyi
"Nomor siapa ya ini?" gumam Riska ketika melihat nomor tak dikenal menelponnya
"Selingkuhan tuh pasti. Angkat coba"
"Ssttt diem deh." dengan ragu Riska menekan tombol hijau guna menjawab panggilan "Hallo. Ini siapa ya?"
"............."
"Apa?!" Air mata Riska tak dapat terbendung. Ponsel digenggamannya jatuh begitu saja
"Kenapa?" tanya Roy panik
"Siska kecelakaan"
HAPPY READING kalo ada yang baca itu juga
SORRY FOR TYPO,SORRY JUGA KALO CERITANYA GA JELAS. YA GUA BIKIN NIH CERITA JUGA KARNA ISENG DOANG HAHA
BTW HARI INI SUAMI GUA ULTAH. ZAYN MALIKK YEAYY
DON'T FORGET LEAVE VOMMENTS
ALL THE LOVE S
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Of Love
Teen FictionRaina Putri Richard Hidupku berubah semenjak aku mengetahui kebenarannya. Ibu meninggal karena ayah,dan sebenarnya aku bukan anak tunggal dari Roy Richard. Ada seorang kakak ku yang tinggal di Amsterdam Rafa Putra Richard. Kebenaran itu membuat aku...