Sebelum membaca budayakan vote oke....
******""""""******
"Hahahahaha....." gelak tawa itu memenuhi ruang kamar seorang remaja berambut caramel.
Disampingnya seorang pemuda sedikit pendek darinya memasang wajah kesal.
"Tau gitu aku gak usah kasih tau kamu...."ucap pemuda itu.
"Mian...mian...."jawab surai caramel yang masih berusaha menghentikan tawannya.
"Jinja?! Woah....daebak!"tanya pemuda bersurai coklat itu masih belum mempercayai apa yang diungkapkan sahabat manisnya.
"Aishhhh...."pemuda manis itu mendecak sebal sembari mengacak rambutnya kesal.
"Nayong?! Jinja Nayong?, Nayong berkacamata?!" tanyanya lagi.
"IYAAA!!!!! Taehyung! Mau berapa kali kau bertannya?!" fiks...pemuda manis itu benar benar kesal.
"Buahahahahaha...." bukannya berhenti tawa taehyung malah semakin membuncah.
"Oke aku pulang!!!!" tandas yoongi, seraya turun dari ranjang taehyung.
Hap...sesegera mungkin taehyung menahan tangan yoongi.
"Mianhe........."mohon taehyung dengan matannya yang dibuat bling bling.
Mau tak mau yoongi kembali duduk.
"Rahasia ya...." ucap yoongi.
"Rahasia apa?" tanya Taehyung pura pura tak tau."Yang tadi....." melas yoongi
"Hah...." taehyung makin pura pura tak tau.
"Demi tuhan...."dengus yoongi jengkel."Arassooo....." ucap taehyung akhirnya. Ternyata menggoda sahabat manisnya ini tak begitu buruk.
******"""""""
Yeoja berambut coklat gelombang itu berjalan tegesa gesa.
Sesekali tangan lentik membenarkan kacamata minus yang kadang kadang merosot dari hidung bangirnnya.Ditangannya terdapat baskom yang berisi es batu.
Langkahnya bebelok ke ruang uks yang kini terisi dua orang namja."Aigo....apakah sakit?" tanya namja yang lebih tinggi ke namja yang duduk di atas ranjang uks.
Sedangkan namja itu hanya membalas dengan ringisan.
Tentu saja sakit... Bayangkan bola futsal mengenai kepalamu.
"Permisi..."sebuah suara lembut memecah perbincangan kedua namja tersebut. Keduannya seketika menoleh.
"Nayong?!" desis namja disela ringisannya.
"Biar aku obati, aku sie kesehatan disini" ucap nayong malu malu.
Bayangkan kedua cowok most wanted di sekolahnya kini berada di hadapannya."Yoongi panggil saja aku yoongi" ucap namja yang tengah duduk.
Nayongpun hanya menggangguk dan mulai mengobali dahi yoongi yang bengkak.
"Apakah sangat sakit?" tanya nayong pelan, tangannya masih sibuk mengompres dahi yoongi.
"Hah...."yoongi tersadar dari lamunannya.
"Apakah sangat sakit, mukamu sangat merah..." ulang nayong.
Sedangkan taehyung hanya terkekeh geli, sekarang dia percaya ajan perkataan sahabatnya malam kemarin.
"Sepertinnya disini agak panas...." intrupsi taehyung tiba tiba.
" suhu ruanganya normal kok" jawab nayong.
"Benarkah?! Kalau begitu aku pergi dulu, lapar....." ucapnya sambil menepuk perutnya seolah olah dia benar benar lapar, sebelum benar benar menghilang taehyung masih sempat sempatnya melayangkan lirikan menggoda kepada yoong yang hanya dibalas dengan pelototan ala yoongi.
" apakah kamu kedinginan?" tanya nayong.
" aniyo...." jawab yoongi gugup.
" tanganmu dingin" jawab nayong sambil menyentuh tangan yoongi.
Dan reaksi itu membuat muka yoongi bertambah merah.
Sialan kau Kim Taehyung....
Dia meninggalkan yoongi sendirian.********
Akhirnya up lagi...
Maaf kalo ceritannya semakin berantakan...Jujur aku bingung mau ngelanjutin ceritannya gimana....
Oke....
Yang baca jangan lupa.Vote+commen.....
Thanks...

KAMU SEDANG MEMBACA
LATE
Fanfiction"Sungguh aku tak mempunyai maksud seperti itu percayalah..." "Hyung...taukah bahwa pelangi itu indah, tapi sayang hanya sementara, apalagi harus ada hujan dulu, hyung kan benci hujan. Tapi apakah hyung benci pelangi?, semoga tidak" Terlambat, kata i...