2 Maret 2014~
Pagi ini seokjin bangun agak kesiangan, tanpa sempat meregangkan tubuh seperti kebiasaannya setiap pagi dia langsung menuju kamar mandi.
Setelah siap dia langsung keluar dari kamarnya. Dilihatnya meja makan yang berisi seorang remaja laki laki yang juga telah siap dengan seragam sekolahnya.
"Hyung tak sarapan lagi?" tanya remaja itu.
Seokjin tak menjawab, dia seolah olah tak mendengar pertanyaan remaja tadi dan malah melewatinya.
" hyung..." panggil remaja itu lagi.
" berhentilah bersikap hangat padaku, itu hanya akan menyakitimu!" jawab seokjin pelan tapi menusuk.
Remaja itu terdiam, tatapannya berubah sendu.
" tak bisakah kita seperti dulu?" tanya remaja itu pelan.
" perlu kau ketahui Tae, baju yang koyak tidak akan pernah sama lagi walaupun telah diperbaiki" jawab seokjin seolah menjadi akhir obrolan dipagi itu, kemudian dia memilih pergi meninggalkan remaja ~yang ia ketahui sebagai adiknya~termangu akibat omongan seokjin.
*******
"Tae...."panggil seorang remaja berblazer coklat menutupi seragamnya.
Yang dipanggil hanya menoleh sambil melambaikan tangan.
"Kau terlihat sangat bersemangat jiminie" ucap Taehyung setelah sahabatnya berada di sebelahnya.
"Dan kau terlihat sangat suram Tae"jawab jimin.
"Hey...kau bilang aku suram, lihatlah aku sangat bersinar hingga orang orang silau melihatku" ucap Taehyung sambil melempar senyum andalannya ke salah satu siswi yang berpapasan dengannya. Membuat siswi itu seketika merona.
" berhentilah menebar pesonamu..." ucap jimin jengah, dia tau Taehyung adalah salah satu cowok populer yang memiliki fans banyak, yah hampir sama seperti dirinya.
" aku hanya tersenyum..." elak Taehyung.
"Tapi senyummu dapat membuat diabetes yang melihat tae..." Jimin tidak kesal.ia tak tau apakah Taehyung berpura pura bodoh untuk tidak menyadari ketampanannya.
" ow...sekarang kau mengakui ketampanaku..." jawab Taehyung dengan muka yang seolah olah minta dijitak.
Jimin pun hanya dapat memutar mata kesal, karena dia tau dia tidak akan menang jika berdebat dengan Taehyung.
" omo...aku lupa membawa baju olahraga" sahut jimin tiba tiba.
" lagi?" tanya taehyung jengah karena dia ingat minggu lalu jimin juga tak membawa baju olahraga.
" bersiaplah membersihkan wc..." lanjut taehyung yang hanya dijawab dengan lenguhan pasrah oleh jimin.
Benar benar muka jimin saat itu seperti anak kucing yang hampir tercebur kolam, dan itu membuat taehyung kasihan.
" aku akan menemanimu" sahut taehyung.
" maksudmu?" tanya jimin heran.
" aku tak membawanya juga" jawab taehyung enteng.
" berhentilah berbohong tae, aku tau kau membawannya" ucap jimin karena dia sangat mengenal Taehyung dan tak mungkin taehyung lupa dalam hal menyangkut sekolah.
" tapi aku malas berolahraga" masih saja taehyung bersikukuh untuk tidak mengikuti olahraga.
" sudahlah, terserah kau saja" akhiri jimin.
Dan benar saja kini mereka berdua telah berada di kamar mandi dengan alat kebersihan berada di tangan.
" fighting!" seru taehyung seolah menyemangati dirinya sendiri.
2 jam kemudian mereka selesai.
Segera taehyung dan jimin mengistirahatkan tubuh mereka. Dengan berbaring di atas meja.
Hell.... Mereka harus membersihkan hampir 30 kamar mandi.
Sekolah mereka memang terlalu bernafsu untuk membangun kamar mandi, pikir mereka.
" karena kau membantuku, sebagai imbalan akan ku traktir minum, mau?" tawar jimin.
Mendengar tawaran jimin, mata taehyung langsung berbinar binar.
" deal... 2 cup kopi untukku." sambar taehyung senang, taehyung memang seorang maniak kopi, dia bilang sehari tak minum kopi mungkin dia akan terkena darah tinggi. Dan menurut jimin itu sangat tidak mungkin.
" kurangilah minum kopi tae.." sahut jimin khawatir karena jimin tau kopi yang berlebihan tidak baik untuk tubuh.
" arasso...." jawab taehyung sekenannya. Dia tak mempan dinasehati seperti itu.
" kajja...." seru taehyung sambil menyeret jimin.
****
"Aku pulang" seru taehyung. Hening tak ada jawaban.
" hyung belum pulang" ucapnya pelan seolah memberitahu kepada dirinnya sendiri
Taehyung bosan sendirian walaupun dia tau kalaupun hyungnya telah pulang ia masih merasa sendirian.
Kemudian taehyung menuju dapur dan menyeduh kopi dan secup ramen.
Menu makan malamnya sejak beberapa bulan yang lalu.
Sambil memakan ramennya taehyng memutuskan untuk menonton TV.
Disela sela kegiatannya menonton pintu apartement terbuka.
Taehyung menoleh, senyuman lebarpun mekar.
" hyung sudah pulang.." ucap taehyung dengan nada senang.
Bukannya menjawab seokjin malah berkata
" bereskan sepatumu" ucapnya kemudian berlalu menuju kamarnnya.Senyum taehyng semakin melebar.
Salah satu perhatian kecil dari hyungnya. Dan yang membuat taehyung sempat berfikir untuk tidak akan menghilangkan kebiasaan buruknya melepas sepatu sembarangan.
Setidaknya masih ada sedikit perhatian untuknya....
####
Anyonghaseo....
Yey....
Belum ada konfliknya...Semoga aku bisa sering update .
Jangan lupa vote dan commen ya...
Karena itu yang buat aku semangat ngelanjutin ceritannya...Dont sider.......

KAMU SEDANG MEMBACA
LATE
Fanfiction"Sungguh aku tak mempunyai maksud seperti itu percayalah..." "Hyung...taukah bahwa pelangi itu indah, tapi sayang hanya sementara, apalagi harus ada hujan dulu, hyung kan benci hujan. Tapi apakah hyung benci pelangi?, semoga tidak" Terlambat, kata i...