I

245 9 0
                                    

Senja

"Telur harus diwarnai dengan warna pink dan emas, udah masuk tas?" tanya mamahku

"Udah dong, kayaknya" ucapku dengan mulut penuh dengan roti

"Betul? ya sudah cepetan sarapannya kasihan Pak Udin udah nunggu dibawah" ucap mamahku sembari mengelus rambutku dan tersenyum

"Iya mamahku yang cantik"
Aku berdiri dari tempat dudukku, kemudian mencium tangan mamahku.

Hari ini adalah hari pertama masa orientasi sekolah, tidak terasa aku sebentar lagi akan memakai seragam putih abu. Oh ya, kata orang masa orientasi sekolah itu hal yang menyeramkan apakah itu benar? kurasa tidak, pasti akan menyenangkan, betul kan?

***

Aku turun dari mobilku lalu berjalan ke arah lapang utama tempat dimana para murid baru dikumpulkan. Semua murid baru memakai atribut MOS, seperti topi dari kardus, tas dari kardus, dan yang paling penting telur yang sudah diwarnai sebagai nyawa kita selama MOS. Ku lihat beberapa murid dimarahi karena tidak melengkapi atribut mereka, aku tersenyum ketika beberapa kakak osis menatapku, oh tenang saja atributku sudah sangat lengkap.

Tenang saja Senja ucapku dalam hati

Aku duduk di barisan paling belakang kelasku, tak butuh waktu lama bagiku untuk beradaptasi dengan teman sekelasku

"Coba tunjukan telur kalian! yang tidak bawa silahkan maju kedepan!" ucap kakak osis dengan suara yang tegas

Untung sudah disiapin batinku berucap. Aku membuka tasku lalu mencari telur yang sudah ku masukan tadi, seingatku sih sudah dimasukkan ke dalam tas.

'Astaga! Sial! Aku meninggalkan telurnya diatas meja belajar'. Aku menepuk dahiku, wajahku berubah menjadi pucat. Aku menghela nafas panjang

Aku bersiap untuk berdiri, tapi tiba tiba ada seorang siswa yang menaruh telurnya di sampingku lalu dengan percaya dirinya dia maju ke depan.

"Siapa nama lu!? bukannya udah jelas ya, harus bawa telur! sama aja lu udah mati duluan, lu gak punya nyawa bodoh!" bentak seorang anggota osis kepadanya

"Nama saya Langit Biru, saya kira telur itu akan jadi anak ayam kak! bukan nyawa kita kak" teriaknya dengan lantang

Semua orang menertawakannya, beberapa dari mereka bertepuk tangan saat mendengar ucapan dari siswa itu. Siswa itu berhasil mendapat caci maki dan sentakan dari anggota osis, tapi dia tetap menatap lantang ke depan.

"Disini tuh ada aturan kalau lu gak mau nurut aturan ya gak usah sekolah" sentak salah seorang anggota osis

"Ya maaf" ucap siswa itu dengan gaya tengilnya

Aku tersenyum melihat tingkahnya

"Hukumannya, lu harus hormat ke bendera sampai acara di aula selesai!" bentak kaka osis yang lainnya

Dia berjalan ke tengah lapang sambil tersenyum, mengedipkan sebelah matanya kepadaku lalu hormat pada sang merah putih yang sedang berkibar. Sedangkan semua murid diarahkan ke aula, meninggalkannya sendiri tengah lapang.
Ini salahku aku berucap dalam hati. Tapi kenapa dia mau menolongku. Aku meliriknya sekilas lalu kembali berjalan ke arah aula.

Aku duduk di aula dengan perasaan bersalah, dia dihukum karena kesalahanku.

"Kak!" ucapku sambil mengacungkan tanganku

"Saya mau ke toilet" lanjutku

Seorang kakak osis mengangguk, tanda mengiyakan. Aku berjalan keluar dari aula, aku tidak benar benar ingin ke toilet. Aku bergegas ke arah kantin membeli air kemasan botol lalu berlari lari kecil ke arah lapang utama. Aku berjalan ke arah siswa yang tadi menolongku, tanpa basa basi aku langsung meminumkan air kemasan yang aku beli tadi sampai dia tersedak. Kebetulan di lapang utama tidak ada satu pun murid, mereka sedang sibuk belajar di kelasnya masing masing

UHUK!

"Buset deh" ucapnya

"Lu gak apa apa? panas ya?" tanyaku

"Biasa aja, gak panas kok! ada angin sepoy sepoy nih" dia berkata seperti itu,tapi keringatnya terus bercucuran

"Kenapa lu ngasih telur lu ke gue?" tanyaku

"Panggil gue Biru" ucapnya tanpa memandangku

"Gue Senja, lu gak mau jawab pertanyaan gue?"

"HEH! NGAPAIN LU DISINI!" teriak seseorang, seketika badanku mematung pasti aku akan kena masalah

"O ow terciduk" ledek Biru

***

"Jadi kalian pacaran?" tanya seorang kakak osis yang kini sedang mengintrogasi kami di pinggir lapang

"Ya" ucap Biru

"Enggak" ucapku, membantah

"Ya" ucapnya

"Baru kenal tadi kak, masa udah pacaran aja" bantahku

"Cinta pada pandangan pertama kak, jadi kita udah jadian, barusan" ucap Biru sambil tertawa

Aku meliriknya dengan tatapan tajam, dia malah menjulurkan lidahnya

"Ya sudah cukup cukup, sebagai hukumannya kalian diberi tugas buku, tulis sejarah tentang sekolah kita. Hari ini harus dikumpulkan di ruang osis" kakak osis itu memberi perintah pada kami

"Bacot ya nih kakak osis" bisik Biru kepadaku saat kakak osis itu beranjak pergi meninggalkan kami berdua

"Gak sopan lu" balasku, sambil berjalan meninggalkan dia

"Mau kemana?" tanyanya

"Ya mau ngerjain lah ogeb" jawabku

"Yeee songong nih bocah" ucap Biru sambil menyamakan langkah kakinya dengan langkah kakiku

Akhirnya kami berjalan bersama menuju perpustakaan, sesampainya di perpustakaan aku memilih tempat duduk yang jauh darinya agar bisa fokus mengerjakan tugas tapi Biru tetaplah Biru dia malah pindah dan duduk disampingku

"Coklat atau vanilla?" tanyanya, tapi aku tidak menghiraukannya

"Serius amat sih, gak usah dikerjain aja kali" lanjutnya

Nih anak belum tau rasanya di cemplungin ke kolam ikan apa ya

Setelah beberapa menit, akhirnya dia diam dan tidak berbicara lagi mungkin dia lelah karena tidak ditanggapi olehku. Kali ini dia malah membuat pesawat terbang dari selembar kertas

"Meydey meydey pesawat akan menabrak dinosaurus meydey" ucapnya sambil memainkan pesawat kertas itu dan menabrakannya ke pipiku

"Biru!! diem!!!" teriakku kesal

"Ssstt ini perpus" ucap seorang penjaga perpus

Kali ini dia menutup mulutnya sambil menahan tawa

"Sialan" umpatku

"Senja" dia membaca name tagku

"Setelah langit biru pasti ada langit senja" lanjutnya

Character

Nama : Langit Biru
TTL : Jakarta, 27 November 1999
Warna rambut : Coklat ( efek sering panas panasan)
Warna kulit: Coklat
Hobi : Menulis puisi, bermain basket, dan gangguin Senja
Cita cita : Ketemu Selena Gomez
Visi : Nikah sama Selena kalau gak sama Senja juga gak apa apa
Misi : Bikin Senja bangun cinta sama aku. Karena kalau jatuh itu sakit bangun itu semangatttt~

Nama: Senja Ayu Diningrat
TTL : Yogyakarta, 17 September 2000
Warna rambut: Hitam
Warna kulit : Putih
Hobi : Balet dan membaca puisi Biru
Cita cita : Menjadi pembisnis hebat
Visi : Membanggakan orang tua
Misi :....

"Membanggakan orang tua dengan cara nikah sama Biru" ucap Biru sembari menunjuk buku Senja

"Ih nyontek! bikin biodata aja nyontek!" teriak Senja

"Sans aja keles, sakit nih telinga gue" balas Biru, sambil mengusap telinganya sendiri

-----------------------
Terimakasih sudah membaca.

Senja di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang