VII

52 5 0
                                    

Biru memperhatikan pantulan dirinya di cermin, menyemprotkan parfum ke lehernya lalu menyisir rambutnya

"Wow Langit Biru ganteng sekali" ucap Biru pada dirinya Sendiri

Biru menari menari ketika hendak menuju ke garasinya, membuat ibunya tertawa melihat kelakuan anak bungsunya itu

"Dia kenapa sih mah?" tanya Naufal ketika melihat kelakuan adiknya

"Jatuh cinta kali" ucap ibunya Biru sembari tertawa

"Paling karena Senja tuh!!" teriak Naufal membuat Biru mendengar teriakan kakaknya itu

"Apaan sih, setidaknya gue ketahuan ya pernah suka sama cewek daripada lu! homo!" teriak Biru sambil menjulurkan lidahnya

"Kurang ajar sini lu kampret!" Naufal mengacung ngacungkan tangannya

"Hush gak boleh gitu" ucap ibu "Tapi emang bener ya kak? kamu.."

"Ya gak lah mah" bantah Naufal

Membuat Biru tertawa lepas melihatnya

-----
Biru menyisir rambut menggunakan jarinya sebelum mengetuk pintu rumah Senja

Knock knock

Tidak lama pintu rumah Senja pun terbuka, memperlihatkan wanita yang ia cintai hingga saat ini

"Hai jelek" ucap Biru menyapa Senja

"Mulai deh" Senja memutar bola matanya

Biru hanya tertawa menatap Senja

Biru mengendarai motornya dengan sangat pelan, Biru tidak ingin waktu cepat berlalu. Biru ingin menghabiskan waktunya hari ini dengan Senja sebelum esoknya dia harus pergi mengejar cita citanya ke negeri Paman Sam

"Pelan banget!!" protes Senja

"Ini tuh demi keselamatan bersama nona Senja" Biru tersenyum

Senja hanya mengangguk, malas berdebat dengan sahabatnya itu

Sesampainya di dufan mereka berdua langsung mencoba semua permainan yang ada disana. Tertawa bersama, memakan gula gula bersama lalu menaiki komedi putar bersama

"Biru biru ayok foto!" ucap Senja

"1 2 3.."

Biru menunjukan pose jeleknya sedangkan Senja berusaha menampilkan pose terbaiknya

"BIRU!!" teriak Senja sembari memukul bahu Biru

"Kayak beauty and the full ya ja" ucap Biru

"Beauty and the beast Biru" Senja tertawa

"Oh kok udah ganti sih?" tanya Biru, menunjukan wajah terkejutnya

'Rasanya pengen memberhentikan waktu trus memusnahkan orang yang bernama Oliver' batin Biru berucap

Senja menggandeng tangan Biru.

Membuat Biru tersipu malu, wajahnya kini memerah. Jantungnya pun sudah berdetak tak karuan

'Gue kira rasa ini udah gak ada lagi, tapi ternyata masih belum berubah ya' batin Biru kembali berucap

"Ayok pulang Bir" suara Senja menyadarkan Biru dari lamunannya

Selama dalam perjalanan pulang hanya suara kendaraanlah yang terdengar. Senja memeluk Biru dengan erat, membuat Biru kebingungan

"Udah sampai Senja Ayu Diningrat" ucap Biru saat mereka berdua sudah sampai di depan rumah Senja

Senja pun turun dari motor Biru, begitupun Biru yang kini menatap Senja

"Hei take care oke?" ucap Senja sembari menatap mata Biru

Senja merapihkan rambut Biru, mengelus pipi sahabatnya itu

"Hm?" Biru mengangkat satu alisnya

"Gue tau besok lu pergi ke Amerika, makasih selama ini udah bikin gue ketawa, selalu jagain gue, cepet balik ke Indonesia ya Biru jangan lupain Senja" Senja menahan air matanya namun gagal, kini air matanya mengalir melewati mata lalu turun ke pipinya

Biru mengusap air mata wanita yang ia cintai

"Jelek" Biru tersenyum "Pasti gue bakal kangen banget sama lu ja, pasti gue kangen jailin lu"

Senja tertawa disela sela tangisannya lalu memeluk erat sahabatnya itu, pelukan selamat tinggal.

Senja melepaskan pelukannya lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya, tidak lupa melambaikan tangan kepada sahabatnya itu

"Di kehidupan lain, gue bakal bikin lu stay sama gue jadi gue gak akan kehilangan lu. Di kehidupan lain gue bakal bikin lu jadi istri gue, jadi gue gak usah buat salam perpisahan seperti ini Senja" ucap Biru sembari menatap rumah Senja, berharap si pemilik rumah mendengarkannya juga

Senja di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang