part ll

73 5 17
                                    


"Perhatian untuk nama-nama yang kaka sebutin harap maju kedepan. Guna untuk pemilihan sekertaris osis yang baru. Dan harap nama yang kaka panggil gak banyak protes. Karna ini hasil rapat pembimbing osis + seluruh guru yang ada di sekolah ini, mengerti ade-ade. Baiklah kaka sebutin yang pertama Kayla Amalia kelas Xll Ipa 4, ke-2 Melin Pertiwi kelas XlI Ips 3, dan yang terakhir Ara Rayon Seregar kelas Xll Ipa 1." Kata kak Aiden sambil lirik kearah ku.

" Ka, ko harus aku sih? Gak yang lain aja. Lagian kenapa harus sekertaris osia ganti segala. Padahal baru bulan kemarin deh, pemilihan anggota baru osis." Protes ku

"Kamu gak denger kaka bicara kalo jangan banyak protes. Oke kaka jawab, yang pertama hasil rapat guru. Terus yang kedua, sekertaris yang lama mau, pindah sekolah. Jadinya diadakan pemilihan sekertaris baru mengerti Ara Rayon Seregar." Aiden sambil mengeja nama panjang ku.

"Tapi ka..," belum sempet selesai bicara udah di potong aja oleh ka Aiden.

"Udah.!! gak ada kata tapi-tapian. Kalo mau protes jangan sama kaka,tapi sama guru pembimbing osis. Mengerti..," Ka Aiden tegas

Akan tetepi ketika ku mencoba memprotes lagi. Tiba-tiba sudah ada guru di depan pintu. "Duh...sial, kenapa baru aku mau protes, dah ada bu Syifa." Gurutku.

"Ok...!sekian dari kaka. Untuk nama yang kaka panggil harap ikut kaka ke ruang osis." ka Aiden sambil pergi keluar kelas.

Lalu aku ikut keluar kelas dan mengikuti di belakang ka Aiden menuju ruang osis. Di perjalanan menuju ruang osis kami saling diam. Tidak ada ocehan yang keluar dari mulut kami. Sampai di pintu ruang osis, ka Aiden berhenti dan balik arah ke arahku.

"Sebelum masuk, kaka mau tanya?" Kata ka Aiden tenang.

"Mau tanya apa ka? Lagian ini udah didepan pintu ruang osis. Masuk aja deh. Tanyanya ntar klo selesai kumpul." Jawabku cuek.

"Gak..!ini penting Ra. Sebentar aja, kaka mau tanya." Katanya sambil megang lengan tangan ku.

"Ih..!!kaka lepas. Ok, kalo mau tanya. Tanya aja dan gak usah pegang-pegang bisa gak sih ka. Risih tau..!" Jawab ku ketus sambil melepaskan lengan tangan ku

"Oh maaf, gak sengaja. Lagian setiap  kaka bicara sama kamu, kamunya cuek kalo jawab. Apa kaka punya salah Ra?" Jawabnya sambil perlahan melepas tangan ku

"Itu karna aku gak mau jadi bahan gosip yang hubunganya sama kaka. Terus aku ingin, kaka gak usah sok kenal deh. Katanya mau tanya? Cepat, gak ada waktu lagi." Kata ku cuek.

"Ok..kalo gitu. Kaka cuma mau kasih kamu buku ini, yang jatuh tadi pagi ketika kamu nabrak kaka. Kaka panggil-panggil kamunya kabur aja Dan maaf kaka gak sengaja lihat foto masa kecil kamu. Apa kamu punya kembaran? Kaka lihat difoto ada 2 anak kembar. Terus kaka gak sengaja lihat di jalan ada cewe tuh, yang mukanya persis kaya kamu. Tapi pakai kacamata gitu." Jawabnya sambil mengingat-ingat.

"What...!! Kaka lihat dimanah? Iya Ara punya kembaran namanya Rara yang terpisah waktu kecil. Dan aku gak tau kabarnya. Aku udah cari kemana-mana tapi gak ketemu." Kataku

"Kaka ketemu di Bandung. Waktu itu kaka mengujungi rumah nenek yang ada di Bandung. Dan gak sengaja dijalan tuh, lihat cwe yang mukanya persis kamu di toko buku. Kirain kamu, untung gak jadi nyapa."katanya sambil mengusap tekuk lehernya.

"Pantesan, Ara cari-cari di Jakarta gak ada. Ternyata pindah ke Bandung. Syukur deh dia baik-baik saja." Jawabku sambil senyum.

"Kalo kamu mau, gimanah kalo kaka bantu mencari adik kamu yang ada di Bandung? Siapa tau masih di daerah Bandung. Tapi kalo kamu mau, kaka gak maksa sih." Katanya sambil menawarkan diri

"Hemm..Ara sih mau. Tapi gak enak aja sama kaka, takutnya repotin ka Aiden." Jawab ku gak enak.

"Santai aja kali,  kaka gak rasa direpotin. Malahan kaka senang bisa bantu kamu Ra. Ya udah, kita masuk yuk. Kasian yang di dalem sudah nunggu kita." Ka Aiden sambil bergegas masuk.

"Ya udah, masuk duluan aja. Ntar aku nyusul dibelakang." Jawabku

"Duh ra..senyum terus kenapa. Kemu cantik banget kalo tersenyum." Lirih ka Aiden.

"Kaka tadi ngomong apa? Aku gak kedengaran." Tanya ku pensaran

"E..e...gak kok. Ya udah masuk yuk. Takut nunggu lama."ka Aiden sambil bergegas masuk.

...........................$$$$....................................

#Rara

Seorang cewe berkecamata dengan rambut di ikat kuda yang duduk di halte dekat sekolah. Yang biasa ia menunggu kendaraan umum yaitu Angkutan untuk pulang kerumah. Siapa lagi kalo bukan, Rara Rayon Seregar. Sudah sekitar 1 jam, ia tengah menunggu Angkutan. Tapi sampai sekarang belum ada  yang batang hidungnya. Ia melihat benda melingkari di lengan kirinya, jam tangan warna biru muda yang manis yang terlihat olehnya. Waktu menujukan 04:15.

"Duh...! Gimanah nih? Bisa-bisa telat  kerja." Lirih ku.

Entah dari arah mana, sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depan ku. Kemudian seorang cowo tampan yang keluar dari mobil tersebut dan meyapaku.

"Siapa sih? What...!!! Itukan..," Lirih ku

"Hay....












Ups...!di potong dah😉 maaf baru update. Hehehe biasa penyakit manusia yang susah hilangnya, kalo bukan males☺. Maaf ...kalo di part ini Gaje banget. Soalnya bingung and  males banget. Dan jangan lupa comen kalian. Buat semangatin karya aku...oke😚😘😍 jadi gak males lagi deh☺☺☺

Ara Dan RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang