.
.
Jiyeon menghirup nafas panjang hingga akhirnya sebuah keberanian berhasil terkumpul, sebuah ucapan yang selalu ia simpan dalam hatinya akan terkuak pada sang kekasih."Woozi~ya, kenapa sih tinggi badanmu sama denganku, jadi setiap kita jalan jalan aku tidak bisa pakai sepatu hak tinggi lalu buat apa aku punya sepatu sepatu itu jika tak pernah kupakai. Aisssh..." Jiyeon mengacak rambutnya.
"Aigoo...Bicara sendiri lagi Ji?" Tanya Suji, anggota redaksi majalah kampus sama dengan Jiyeon saat keduanya berpapasan dipintu toilet.
"Sialan kau."
"Tapi menurutku ya Ji, Woozi lumayan untuk ukuran kekasih walaupun dia setinggi telingaku setidaknya dia bisa mendapatkan uang sendiri dari sejak kuliah, bahkan dia lulus duluan daripada kita. Bukankah itu anugerah, kalian bisa segera menikah dan melanjutkan berkembang biak."
"Sembarangan, kau kira kami hewan mamalia?"
"Hehe... Btw, pacarmu menunggu dilobby kampus."
"Oke Thanks."
Jiyeon buru-buru keluar dan mencari kekasihnya,
pria berambut kuning lemon itu tengah sibuk dengan ponselnya, kacamata hitam bertengger dihidungnya, keren sekali.
Kalau saja dia tinggi...
Gayanya yang chic, kaya dengan uang sendiri adalah nilai plus yang dimiliki Woozi,
Kalau saja dia tinggi pasti semua gadis menyukainya,
Belum lagi kalau Woozi menyenderkan tubuhnya di lambonya dia sungguh... seksi...
Sekali lagi kalau saja dia tinggi.
Jiyeon menggeleng kepala berulang kali.
"Menunggu lama?" Tanya Jiyeon menyapa kekasihnya, sebuah kecupan Jiyeon berikan pada pipi Woozi.
"Tidak, Bagaimana tadi lancar?" Woozi menggenggam tangan Jiyeon sambil mengelus punggung tangannya beberapa kali.
"Apanya? Kalau semuanya tidak... tapi kuisku nilainya A. Memang hanya tambahan tapi nilai A ku jarang. Kau tahu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JIYEON'S FICLET
FanficSebuah page berisi kumpulan cerita pendek mengenai Jiyeon - Seungchoul-Jiyeon (Jicheol) - up - Jun-Jiyeon (JunYeon) - up - Junghan-Jiyeon (JungYeon) - up - Joshua-Jiyeon (JiShua) - up -Hoshi - Jiyeon (Shiyeon) - up - Woozi - Jiyeon (ZiYeon) - up - W...