Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah telah berakhir. Setelah kejadian di parkiran, Devina tak pernah lagi berbicara drngan Devian. Entah mengapa, ia sangat ingin berbicara dengan Devian. Tapi perasaan canggung, takut, dan malu menyelimuti.
Hari ini, adalah hari dimana Devina resmi menjadi Siswi SMA NUSANTARA.
Ia berjalan menyusuri koridor sekolah yang masih sepi. Menaiki tangga menuju lantai dua dimana kelas nya berada, 10-F. Ia meletakkan tas nya dimana bangku nya berada, lalu setelah itu, ia keluar kelas. Ia berniat untuk melihat-lihat sekolah.
Lalu, diperjalanan berkeliling nya, ia tak sengaja bertemu dengan ketua kelas di kelas nya, Adrian Balder Anson. Cowok itu sempat membuat hati Devina tak karuan, tapi hanya sesaat. Adrian adalah cowok yang tampan, hangat, dan ramah. Ia mempunyai mata yang sipit, ditambah dengan kacamata, lesung pipi saat ia berbicara dan tersenyum di sebelah kanan dan kiri pipi nya, dan gigi yang gingsul.
"Hai Devin" sapa si ketua kelas kepada Devina
"Eh..ehh..hai juga" jawab Devina gugup, pasal nya, baru Adrian yang menyapa nya dengan panggilan Devin. Ia biasa dipanggil dengan lengkap 'Devina'
"Hahha..lo kok gugup sih" ucap Adrian yang melihat Devina gugup.
"Ehh..itu.. soal nya baru lo yang manggil gue Devin"
"Ohhh, emang nya lo biasa di panggil apa?"
"Devina
"Yaudah, gue panggil lo Devin, dan itu panggilan khusus gue"
Degh. Panggilan khusus? Apa maksud nya? Seperti ini lah Devina. Ia sangat mudah BAPER.
"Eh, gue ke kelas dulu yaa" ujar Adrian membuat Devina tersadar dari lamunan nya.
"Oohh...eh..i-iya"
Lalu Devina melanjutkan perjalanan nya yang sempat tertunda. Devina menuju ke belakang sekolah. Dimana, disana terdapat sebuah pohon beringin besar, dan ada bangku dari semen yang mengelilingi pohon itu. Posisi pohon itu terletak di belakang kelas 12.
Devina melangkahkan kaki menuju pohon itu. Duduk disana, mengeluarkan iphone dan earphone nya. Lalu menyetel lagu We Don't Talk Anymore yang di cover oleh Jungkook-BTS.
Sesekali ia mengikuti lirik dari lagu itu. Lalu dari kejauhan, mata nya menangkap sosok seorang pria tampan yang sedang sibuk dengan iphone dan earphone nya. Mata coklat pria itu masih fokus terhadap iphone nya. Devian, pria itu adalah DevianSaat, Devian sudah mendekat, Devina mencoba memberanikan diri untuk menyapa Devian. Ia menarik nafas, lalu menghembusnya pelan.
"Devian" sapa Devina
Dan hanya dijawab dehaman oleh Devian "hm"
"Dasar iceboy" batin devina berteriak.
***
Beberapa menit yang lalu bel sekolah menampakkan suara nya di segala penjuru sekolah. Dan mengharuskan semua penghuni nya untuk masuk ke dalam kelas masing-masing.
Begitu juga dengan Devina. Ia sekarang sudah berada di kelas nya. Menunggu untuk guru yang mengajar masuk ke kelas. Devina melihat jadwal. Karna tugas nya sebagai wakil ketua kelas, mengharus kan Devina menggantikan Adrian yang menjaga kelas untuk mencari guru yang akan mengajar. Dan yang harus ia cari adalah Bapak Hendrawan. Guru Matematika dengan segala ke-killer-an nya.
Setelah menemui guru nya. Devina kembali ke kelas dengan membawa selembar kertas dari guru itu. Hari ini guru yang mengajar di kelas mereka tidak bisa hadir, karena ia harus pergi ke acara pemakaman keluarga nya. Jadi mereka diberi tugas.
Setelah menyuruh sekretaris untuk menulis lima soal di papan tulis, Devina kembali ke tempat duduk nya untuk mengerjakan soal itu. 10 menit kemudian, ia telah menyelesaikan soal itu lalu meletakkan buku nya di meja guru, agar nanti dapat dibawa ketua kelas ke ruang guru untuk dikumpulkan.
Devina mengeluarkan iphone nya lalu memasang earphone di telinga nya, dan menyetel lagu "Begin-Jungkook-BTS" sambil menelungkupkan kepalanya di lekukan tangan nya di atas meja. Lalu memejamkan matanya.
Devina tertidur nyenyak sampai sebuah suara membangunkannya. Adrian. Itu suara Adrian.
"Devin banguunn"
"Devin, ini udah bel istirahat, bangunnn"
Akhirnya yang dibangun kan mengangkat kepalanya lalu membuka matanya.
"Dasr kebo lo" oceh Adrian
"Yeee, gue ngantuk juga"
"Udah ah, gue mau ke kantin dulu, babay Devin"
"Ga nanya"
Lalu Devina beranjak dari tempat duduk nya. Kaki nya melangkah menuju toilet. Ia ingin membasuh wajahnya. Setelah itu ia melangkahkan kaki menuju kantin, pasti ketiga sahabatnya sudah menunggu.
"Lo dari mana aja sih" oceh Agata setelah Devina sampai dan duduk di meja yang mereka tempati
"Gue ketiduran" jawab Devina polos
"Yaudah, tuh, lo udah gue pesenin, mie ayam bakso kesukaan lo, sama es jeruk" ujar Fadillah
"Ehehe...makasihhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING
Teen FictionMenunggunya bagaikan mengharapkan buah jambu tumbuh di pohon mangga, PERCUMA. -Devina Fredella Andara- Aku ingin mencintaimu, tapi saat sebuah masalah menghampiri, aku takut kau membenci ku, seperti masa lalu ku. -Devian Grisham Ananta- iceboy