Ali menepikan mobilnya saat ia sudah sampai pada tempat tujuan awalnya, Danau. Ali menoleh dan memberi kode pada Prilly bahwa mereka sudah sampai. Setelah turun dari mobil, Ali menggenggam tangan Prilly, membawanya pada salah satu kursi yang bisa mereka tempati untuk duduk. Banyak sekali orang yang menghiasi Danau ini, rata-rata para pasangan seperti Ali dan Prilly. Selain suasananya yang sejuk, biasanya ada pertunjukan keren di Danau ini yang membuat orang tertarik mengunjungi salah satu Danau yang masih asri di Bogor ini.
"Kita dimana, Li?" tanya Prilly setelah duduk di salah satu bangku yang lumayan jauh dari keramaian.
"Danau." jawab Ali singkat.
Prilly mendengus."Iya tau, tapi kok rame ya? Danau-nya masih asri gini, banyak stand sama jualan-jualan, kok aku gak pernah lihat tempat ini ya?"
Ali terkekeh lalu mengacak gemas rambut Prilly yang sudah tergerai sejak di mobil tadi membuat pemilik rambut berdecak."Ih, Ali! Jangan suka ngacak-ngacak rambut deh, berantakan jadinya."
Ali tersenyum dan menggigit bibir bawahnya melihat rengekan Prilly yang membuatnya menjadi gemas. Ali mengarahkan kedua tangannya untuk memperbaiki rambut Prilly lalu tersenyum lebar setelah rambut Prilly kembali seperti semula."Udah!"
"Makasih." Prilly tersenyum manis. Namun sebelum lupa akan tujuan mereka kesini, Prilly kembali bertanya."Li, kita dimana sih? Mau ngapain di Danau malem-malem? Emangnya ada ya Danau sebagus ini di Jakarta?
"Kita di Bogor, sayang. Bukan di Jakarta." sahut Ali santai membuat Prilly mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menatap serius Ali yang masih memasang raut santai seakan tak ada beban."Bogor? Ngapain?"
"Aku cuman mau ngabisin waktu malam ini sama kamu. Dan disini tempatnya cocok." Ali tersenyum manis.
Prilly mengangguk."Tapi aku belum ijin Papa." Ali mengalihkan pandangannya dari depan menjadi menghadap ke arah Prilly."Aku udah ijin tadi waktu kamu ke toilet, tanya aja ke Om kalau nggak percaya."
"Aku percaya kok. Terus mau ngapain disini?" tanya Prilly membuat Ali mengendikkan bahu."Liat Danau sambil cerita-cerita asik kali, ya?"
"Boleh."
"Nanti malam jam sepuluh ada pertunjukan disana, kita bisa nonton sebelum pulang. Kamu mau?" tanya Ali yang mendapat anggukan antusias dari Prilly.
Ali beranjak membuat Prilly mengernyit."Mau kemana?"
"Tunggu aja disini, aku nggak lama kok." Setelah mengatakan itu, Ali berjalan menuju stand es krim. Setelah memesan dua es krim dengan rasa Vanilla dan Coklat, Ali kembali menghampiri Prilly.
Mata Prilly berbinar melihat apa yang berada di tangan Ali. Ali menyodorkan satu es krim Coklat untuk Prilly lalu duduk kembali di tempatnya.
"Makasih ya, Li." ucap Prilly membuat Ali mengangguk.
"Anytime, By.""Eh, kamu mau cerita 'kan? Cerita aja, lebih asik sambil makan es krim." Ali mengangguk membenarkan lalu merangkul Prilly dengan tangan kirinya.
Setelah mengambil napas, Ali membuangnya pelan.
"Kamu tau kan kalau aku sayang banget sama kamu?" tanya Ali.
Prilly mengerutkan kening namun tak urung menjawab."Iya. Emangnya kenapa?"
Ali tersenyum."Kamu tau kan kalau kamu bukan yang pertama buat aku?" Prilly sangat sensitif jika sudah mulai membahas masa lalu Ali seperti ini. Walaupun ia tak tahu masa lalu Ali, Prilly tahu ia bukan yang pertama.
"Iya." Prilly menjawab seadanya.
Ali terkekeh melihat perubahan wajah gadisnya, ia semakin mempererat rangkulannya sambil terus menatap kedepan."Aku mau cerita masa lalu aku, aku punya satu mantan dan kamu tau itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gorgeous Captain!
RandomAli adalah seorang pilot, Prilly adalah seorang model. Bagaimana bisa mereka bersatu? Ayo ikuti kisahnya Perubahan judul, awalnya: Captain Handsome, I Love You!