Ini malam kedua makan malam dengan anggota tambahan. Dan Sheira masih saja merasa iri dalam hati melihat ke harmonisan keluarga Ares. Terutama kedua orang tua Ares yang tampak selalu menyayangi satu sama lain.
Bahkan hanya lewat tatapan saja Sheira sudah dapat melihat betapa besar cinta mereka.Ia hanya tersenyum se adanya dan menjawab jika di tanya. Karena,sekali lagi Sheira bukan lah perempuan setype Gracia.
Sama dengan Shania, dia hanya diam menikmati makan malam serta canda tawa yang di buat Gracia dengan Ares. Dua adik nya itu selalu bisa memberi tawa dalam keluarga mereka.Shania melirik pada Ares yang kini sedang melirik pada Sheira. Entah hanya perasaan saja atau memang Ares tampak takjub atau memuja melihat Sheira tertawa. Dan itu jelas membuat hati Shania remuk seketika.
Selama ini ia sudah mencoba untuk menghapus perasaan nya pada Ares, namun ia sama sekali tidak punya daya untuk melakukan nya.
Bahkan sampai saat ini perasaannya masih sama pada Ares.Dan pertemuan siang mereka tadi berakhir dengan buruk. Dia akui, tidak seharusnya ia bersikap seperti siang tadi. Ares benar, hubungan mereka hanya sebatas adik kakak walau mereka tau jelas bagaimana hati ke dua nya.
Sret
"Kakak ke kamar duluan ya, " pamit Shania semakin tidak nyaman dengan pemandangan di hadapan nya.
Setelah berkata seperti itu Shania langsung pergi setelah Keynal mengangguk. Sheira menatap kepergian Shania dengan heran.
Lalu menoleh kesamping pada Ares yang kini sedang menunduk sambil menghela napas berat.Ve yang melihat itu hanya bisa menatap sendu pada anak sulungnya.
Ia merasa kalau semua ini mulai tidak benar. Menyembunyikan status Ares sejak awal bahkan ia sudah bisa menebak akan seperti apa keduanya. Namun ia tidak berfikir akan separah ini.
"Udah kak, Kak Shania memang gitu orang nya, pendiam cuek gitu " ujar Gracia menghibur. Sebenarnya bagi nya sendiri juga sudah biasa dengan sikap kakaknya. Toh, dari dulu juga sikap tertutup Shania baik di luar mau pun di dalam rumah.
Sheira mengangguk mengerti, kembali ia menikmati makan malam nya.
Obrolan kembali terjadi, Ares mulai lelah dengan semuanya. Dia melirik lagi pada keluarga satu persatu. Termasuk Sheira.Setelah makan malam selesai Sheira memilih untuk langsung kembali ke kamar. Ia harus membereskan barang - barang yang baru di ambil di apartemennya. Tidak banyak, hanya pakaian kerja dan juga beberapa keperluan pekerjaan nya.
Dan juga menata alat rias di meja rias yang datang sore tadi.
"Besok aku mulai kerja " ujar Ares begitu ia keluar dari dalam kamar mandi. Sheira masih tampak tidak perduli. Membuat Ares mendengus dan memilih untuk menyalakan tivi dan juga PS nya.
Sheira di sibukkan dengan laptop nya. Sambil menelfon seseorang dan membahas pekerjaan yang hampir sebulan ini ia tinggalkan.
Sunyi tanpa percakapan apapun di antara keduanya terus berlangsung hingga Sheira mengantuk dan memilih tidur duluan. Membiarkan Ares sendiri memain kan game nya.
***
Seperti apa yang di katakan Narendra kemarin. Kalau hari ini Ares akan mulai kerja di kantor perhotelan almarhum Opanya.
Dan sekarang ia sudah terlihat rapi dengan kemeja biru muda dan celana khaki hitamnya.
"Ini " ujar Ares memberi kan satu kredit card pada Sheira setelah ia selesai dengan dirinya.
Sheira melirik pada credit card yang di sodorkan Ares padanya. Lalu melirik Ares bergantian.
Huft
KAMU SEDANG MEMBACA
Maried By Accident ( End ) -
Художественная проза#2 in General fiction 230917 #3 in General fiction 190917 #4 in General fiction 180917 Di umurnya yang masih 20 tahun. Ares sudah menyandang gelar S1. Di umur nya yang masih 20, dia juga sudah menjadi suami dan calon ayah. Setelah tiga tahun lebih i...