4. Pernikahan yang Aneh

69.6K 3.1K 46
                                    

Azan subuh berkumandan dan Ares langsung terkejut dari tidur nya. Ia langsung mengerjab dan menatap sekeliling.

Dan menghela napas lega nya, ia menyibak kan selimut yang menutupi badan nya. Lalu menoleh ke atas tempat tidur. Di mana Sheira tertidur pulas.

Huft

Lagi, ia menghela napas beratnya. Lalu beranjak bangun dari sofa tidurnya. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Tidak lama kemudian ia kembali keluar, dan mulai sedikit ragu untuk membangunkan Sheira untuk sholat atau tidak.
Namun ia memutuskan untuk menghampiri nya.

"Sheira " panggilnya pelan. Sheira tidak langsung merespon. Ares diam sejenak, ia menatap wajah tidur Sheira yang damai. Dan kemudian ia memutuskan untuk melangkah menjauhi tempat tidur.

Ia mendekat pada pintu keluar, dan menekan saklar lampu.

Klek

Lampu menyala terang, yang langsung membuat tidur Sheira terganggu. Perempuan cantik itu menggeliat kesal.
Dan menarik selimut untuk menutupi muka nya.

Ares yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala dengan heran. Dan kembali melangkah mendekat.

"Shei.. bangun.. sholat subuh dulu "ujar Ares dengan sabar. Sheira tidak merespon, masih enggan untuk bangun rupanya.

"Duluan " terdengar sautan teredam dari bawah selimut ketika Ares akan kembali membangun kan Sheira.

Dan Ares menghela napas berat nya, dan ia pun memutuskan untuk sholat lebih dulu. Tidak ingin lagi mengganggu tidur Sheira.

Selesai Ares sholat, dan tengah membaca selawatnya. Sheira bangun dari tidurnya, ia sempat tertegun melihat Ares masih duduk menghadap kiblat yang dengan mata tertutup. Belum lagi lantunan selawat dengan suara merdu Ares.

Namun ia dengan cepat menepis apapun yang berkelebat di kepalanya. Dan memilih turun dan ranjang, masuk ke dalam kamar mandi.

Ares melipat sajadah nya, ia berjalan meletakkan peci di atas meja dekat tivi. Dan saat itu juga, Sheira keluar dengan muka basah karena wudhu.

Ares bersyukur ternyata Sheira tidak berbohong padanya.

Ares memutuskan keluar kamar membiarkan Sheira melaksana kewajibannya.


***

Sheira baru saja keluar dari dapur saat melihat Shania menuruni tangga lengkap dengan pakaian rapi dan balzer putih yang tersemat di lengan kiri. Dan tangan kanan menenteng tas tangan nya.

Shania terlihat anggun dengan dress putih, rambut panjang terurai bergelombang dan kacamata semakin membuatnya terlihat manis.

Sheira dan Shania bukan type perempuan yang suka basa - basi. Atau apapun yang mengulur waktu dengan tidak penting. Dua - dua nya hampir memiliki sifat yang tenang dan juga pendiam.

Namun demi kesopanan dan etika apalagi saat ini mereka telah menjadi keluarga. Mau tidak mau mereka saling menyapa dengan canggung.

"Pagi "

"Pagi " sapa mereka secara bersamaan. Dan keduanya juga sama - sama mengangguk. Dan Shania memilih pamit lebih dulu.

Di lantai atas Gre dan Ares telah mengamati keduanya. Dan langsung tersenyum kecut, Gracia melirik pada Ares yang menatap nanar kepergian kakaknya itu. Membuat nya mengerutkan kening heran.

"Heh !" Tegur Gre mendorong bahu Ares.

"Ck.. apa sih kak ?" Decak Ares kesal.

"Apa sih kak " cibir Gracia meniru Ares. " loe tuh, malah ngelamun. Loe tuh otak nya di mana sih ?"

Maried By Accident ( End ) - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang