SEE THE SUN

Prologue

SEE THE SUN

I don't know why I'm scared, I've been here before

Every feeling, every word, I've imagined it all,

You never know if you never try

To forgive your past and simply be mine

—One and Only, Adele.

Hari ini tepat seminggu setelah pemakaman peserta serta dan sekaligus sahabat terdekatku, Katniss Everdeen dan rekannya Peeta Mellark. Aku masih tidak percaya dengan semua ini, terasa seperti baru kemarin ia ke rumahku membawakan stroberi dan sekarang, aku melihat jasadnya terkubur didalam peti.

Semua orang di Distrik 12 terlihat begitu sedih dengan kepergian mereka berdua. Kami semua telah kehilangan seorang teman, anak perempuan dan laki-laki serta pahlawan. Dengan memberikan penghormatan terakhir atas keberanian dan pengorbanan mereka, kami melepas kepergian mereka untuk selamanya.

Tapi ada seseorang yang terlihat begitu kehilangan lebih dari keluarga Katniss sendiri.

Gale. Gale Hawthorne.

Aku masih mengingat raut wajahnya saat itu, ekspresi yang tidak ias diartikan dalam kata-kata. Sama seperti perasaanku saat melihatnya detik itu.

Walau pemakaman sudah usai tujuh hari yang lalu, beberapa orang di Seam masih terlihat berduka atas kematiannya, tapi perlahan mereka tetap akan terus melanjutkan hidup. Begitu juga Prim—adik Katniss—yang perlahan sudah ias menerima kepergian kakaknya, kembali melanjutkan perjuangan hidupnya bersama Mrs. Everdeen yang juga perlahan sembuh.

Aku melihatnya setiap hari membagi sedikit buruanya ke Prim setiap pulang sekolah, itu menjadi tugasnya setelah Katniss tidak ada. Prim selalu mencoba menghiburnya, tapi itu tidak membantu apapun. Kehilangan yang ia rasakan terlalu dalam, ia sudah tenggelam didalamnya.

Saat itu juga aku ingin memeluknya, mengambil seluruh perasaan menyakitkan yang ada di dalam dadanya dan berkata kepadanya kalau ia tidak sendiri. Akan selalu ada aku disampingnya, yang selama ini tidak pernah terlihat di kedua mata abu-abunya.

Selalu.

To Be Continue...