[02] : Awal Mula

35 0 0
                                    

Bel istirahat telah berdering, sontak membuat murid-murid yang berada di dalam kelas langsung berhamburan keluar. Memenuhi lorong sekolah dan berbondong-bondong menuju kantin untuk menghilangkan rasa lapar mereka.

Kantin sekolah adalah tempat favorit bagi para siswa untuk mengisi waktu istirahatnya. Tapi ada juga beberapa diantara mereka yang lebih memilih menghabiskan waktu ke perpustakaan dibanding kantin. Salah satunya yaitu Clara Athena.

Cewek itu sedang berada di ujung lorong perpustakaan, tempat dimana buku-buku yang biasanya tidak menarik untuk dipinjam. Tapi, di ujung lorong itu terdapat beberapa kursi dan meja yang menghadap langsung ke arah jendela. Sehingga para siswa bisa membaca sambil ditemani oleh mentari yang menyapa langit pagi.

Walau begitu, tempat itu tetaplah sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau begitu, tempat itu tetaplah sepi. Tidak banyak siswa yang berminat menghabiskan waktunya di pojokan buku. Hanya beberapa siswa yang betah berdiam diri disana.

Sinar mentari yang menerpa wajahnya lantas tidak membuat gadis itu beranjak dari tempat duduknya. Matanya menatap lurus ke depan dengan posisi kedua tangan yang menopang dagunya. Terlihat jelas bahwa ia sedang menikmati pemandangan yang ada di depannya.

Cewek berambut panjang itu memang sering menghabiskan waktu istirahatnya disini. Baginya, perpustakaan adalah tempat terbaik untuk menyendiri dari keramaian. Walaupun, dia hanya sekedar duduk saja di perpustakaan.

Clara termenung beberapa saat. Pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi. Dimana ia bertemu dengan cowok menyebalkan itu. Cowok yang membuat mood nya buruk hari ini, ia lantas menaruh kepalanya di atas meja dengan menghadap samping kanan. Gadis itu menghembuskan napasnya dengan kasar.

'Sialan! Mood gue ancur gara-gara tuh cowok,' gumamnya pelan sambil mendengus.

Berusaha untuk meredam kekesalannya yang masih tersisa, Clara menarik napasnya dalam-dalam. Angin semilir yang masuk melalui celah-celah jendela membuatnya perlahan melupakan kejadian itu. Clara memejamkan matanya sejenak guna merasakan belaian lembut angin semilir yang menerpa wajahnya.

Seketika, aroma parfum seseorang memenuhi indera penciumannya. Ia mengernyit, karena merasa familiar dengan bau itu. Masih dalam kondisi memejamkan mata, Clara semakin merasakan aroma itu semakin mendekat ke arahnya. Gadis itu yakin, sangat yakin bahwa ia mengenali aroma tersebut.

Clara membuka matanya. Dan seorang pria jangkung berambut coklat itu duduk tepat di sebelah kanannya. Membuat bola mata cewek itu langsung membesar seketika. Damian Giovano sedang duduk tepat di sebelahnya. Lengkap dengan sebuah buku dan earphone yang terpasang di kedua telinganya.

Clara tanpa sadar menatap cowok itu dengan intens. Ini pertama kali ia melihat Damian dari jarak sedekat ini. Matanya bergerak menelusuri struktur wajah Damian dari samping.

'Gila. Ganteng banget sih.'

Hidungnya yang mancung, badannya yang tegap dan atletis, kulitnya yang putih, rambut cokelatnya yang menawan, mata jernihnya yang sedang fokus membaca buku...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Best of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang