Again Chapter One

921 100 23
                                    

Warning, Typo menggunung!!

Park Chanyeol, kini laki-laki itu tengah memandangi sebuah layar datar di hadapannya dengan sendu. Sebuah berita kecelakaan pesawat tengah terpampang jelas di hadapannya. Air matanya jatuh perlahan membasahi pipinya yang mulus.

"Dia sudah tiada, dia hilang, dia meninggalkanku," gumamnya terisak.

"Aku harus bagaimana? Bagaimana dengan anakku? Bagaimana dengan bayiku? Bagaimana dengan istriku?" gumamnya lagi, kali ini suaranya terdengar serak.

"Sudahlah Park Chanyeol, ini sudah bulan yang kedua tapi kau masih saja bersedih." Hibur seorang yeoja yang duduk di sampingnya, Park Yoora, kakak perempuan Chanyeol.

"Tapi noona, dia istriku, wanita yang paling aku cintai, dan kau tahu, dia tengah mengandung, dan itu anakku yang sebentar lagi akan lahir di dunia. Oh bukan hanya sebentar lagi, tapi mungkin sudah. Andai saja aku tidak mengizinkannya pergi, pasti dia tidak akan pergi, ini semua salahku." Chanyeol terlihat semakin hancur.

"Ini bukan salahmu, Park Chanyeol. Ini takdir, takdir yang Tuhan berikan sebagai cobaanmu." Yoora masih berusaha menghibur Chanyeol, namun Chanyeol masih menangis.

"Lebih baik, kau tenangkan saja pikiranmu itu, ini memang tidak akan mudah, dan yah, appa dan eomma menyuruhmu untuk datang ke rumah malam ini. Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik." Setelah mengucapkan itu, Yoora pergi dari rumah Chanyeol, meninggalkan Chanyeol yang masih menangis.

*****

Park Chanyeol yang masih dalam keadaan kacau, mulai bersiap-siap untuk menuju rumah orang tuanya. Pikirannya yang kacau tidak bisa membuatnya fokus. Ia menyetir mobil dengan pikiran yang melayang-layang.

Brak

Sebuah tabrakan ringan terjadi, Chanyeol yang tersadar buru-buru keluar dari mobilnya. seorang namja juga keluar dari mobil yang Chanyeol tabrak.

"ah, jeosanghamnida tuan, saya benar-benar tidak sengaja." Chanyeol membungkukkan badannya dalam-dalam.

"Oh, tidak apa, aku kira kau yang kenapa-napa, ternyata tidak terjadi apapun denganmu. Saya pergi dulu, istri saya dan saya akan memeriksakan bayi kami. Sampai jumpa," ucap namja itu ramah, Chanyeol menghela napasnya ia sempat mengira orang yang di tabraknya itu akan marah-marah.

"Oh ya Tuan, siapa namamu?" Tanya Chanyeol yang menghentikan gerakan namja itu.

"oh ya, perkenalkan namaku Oh Sehun, senang bertemu denganmu, bagaimana denganmu, siapa namamu?" Tanya namja bernama Oh Sehun itu balik. Chanyeol tersenyum, hanya senyum hambar karena senyumnya sudah hilang terbawa istrinya yang juga telah tiada.

"Park Chanyeol, senang berkenalan denganmu," jawab Chanyeol akhirnya.

"oh ya, aku pergi dulu, semoga harimu menyenangkan." pamit Sehun.

Sehun memasuki mobilnya, dan mendapati istrinya tengah memandangnya penuh tanya.

"Kenapa kau tidak meminta ganti rugi? Aku rasa kerusakannya cukup parah." Yeoja yang tengah menggendong seorang bayi itu mengernyitkan dahinya, bingung akan perlaku suaminya itu.

"Aku tidak minta ganti rugi, karena dia sedang dalam keadaan kacau, aku kasihan padanya jadi aku membiarkannya." Jelas Sehun pada istrinya itu.

"Tapi-"

"Sudahlah Oh Eunji, istriku yang cantik, jangan memikirkan orang lain." Yeoja bernama Oh Eunji itu hanya memangguk, Sehun tersenyum.

Sementara Chanyeol masih memandang mobil yang ada di hadapannya. Siluet seorang yeoja yang dikenalinya tampak begitu jelas di penglihatannya. Membuat dirinya terdiam membatu.

*****

Tbc...

sorry for typo...

Again (Chanji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang