Again Chapter 2

601 95 8
                                    

Hari yang cerah, namun tidak secerah hati Chanyeol yang muram. Ia tengah memikirkan pertemuannya dengan orang tuanya kemarin malam.

Flashback On

"Perkenalkan, namanya Kang Seulgi, putri dari tuan Kang." ucap Tuan Park pada anak laki-lakinya itu. Chanyeol hanya mengangguk, wajahnya hanya menatap datar seorang yeoja cantik yang ada di hadapannya. Sementara yeoja itu menyunggingkan senyum mnggodanya, dan hal itu justru membuat Chanyeol muak.

"Kedatangan mereka kemari, karena udangan dari Appa." lanjut Tuan Park, sedangkan Nyonya Park dan Park Yoora sama dengan Chanyeol, tidak menyukai yeoja bernama Kang Seulgi itu.

"Appa ingin menjodohkanmu dengan Seulgi, Tuan Kang dan appa sudah menentukan tanggal pertunangan kalian, benarkan, Tuan Kang?" mendengar itu Tuan Kang mengangguk, dia menyunggingkan senyum miringnya yang entah di mata Chanyeol terlihat seperti iblis, begitupun dengan Nyonya Kang yang juga menyunggingkan senyum miringnya.

"Tapi appa, aku sudah memiliki istri, dan juga istriku akan melahirkan sebentar lagi," tolak Chanyeol.

"kau harus menerimanya Park Chanyeol, lagipula istrimu itu telah mati, apa kau lupa?" ucap Tuan Park sedikit membentak.

"Tapi appa--"

"Tidak ada tapi-tapian." ucap Tuan Park final.

Flashback Off

"Aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin menerima perjodohan itu, aku masih sangat mencintai Hyerim, aku harus bagaimana? Orang tua Hyerim yang ada di alam sana, akan kecewa akan hal ini." Gumam Chanyeol sambil menitihkan air matanya, tentu saja ia sedih, bagaimana ia tidak sedih, jika istri tercintanya hilang, dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kalau istrinya itu masih hidup.

"Aku lelah, apa aku harus mengakhiri semua ini?" Chanyeol bangkit dari posisinya dan keluar dari rumahnya. Chanyeol berjalan menuju mobilnya, dan dengan kecepatan tinggi ia menjalankan mobilnya itu.

*****

Oh Eunji, yeoja cantik yang sedang menggendong bayi itu tampak murung. Padahal hari ini hari yang cerah, tapi hatinya berasa mendung. Saat ini ia tengah berada di tebing belakang rumahnya. Ia tampak menikmati suasana alam yang sejuk. Eunji memandang bayinya yang tengah tertidur, Eunji memperhatikan wajah tampan anaknya itu.

"Kenapa wajahmu tidak mirip dengan wajah ayahmu, Jihoon-ya? Kenapa kau lebih mirip dengan namja kemarin?" Tanya Eunji yang tidak mendapat jawaban dari Jihoon, tentu saja tidak ada jawaban, Jihoon hanyalah seorang bayi yang belum bisa berbicara, apalagi umurnya yang masih dua bulan.

"eomma terlalu bodoh, mana bisa kamu menjawabnya." Eunji terkekeh pelan setelah mengucapkan kalimat itu.

"KENAPA SEMUA INI HARUS TERJADI PADAKU? APA SALAHKU TUHAN? KENAPA KAU MENGAMBIL ISTRI DAN ANAKKU? KENAPA? APA AKU HARUS MATI?" Suara keras dari seorang namja yang berjarak tidak jauh dengannya, membuat baby Jihoon menangis karena kaget.

Dengan tergopoh Eunji mendekati namja itu, "Maaf tuan, jangan berbicara keras-keras, anak saya sedang tidur, dan sekarang dia tengah menangis karena teriakanmu, mohon kerja samanya Tuan. Dan jika kau ingin mati, janganlah di sini, itu akan merusak pemandangan daerah ini." Ucap Eunji berhati-hati, takut jika kata-katanya menyinggung namja itu. Namja itu membalikkan badannya dan menghadap Eunji.

"Jung Hyerim, eh maksudku Park Hyerim?" namja itu membelalakkan matanya, membuat Eunji bingung. Dan dengan cepat namja itu memeluk tubuh Eunji dari samping, karena jika namja itu memeluk Eunji dari depan itu akan membuat bayi yang Eunji gendong tersakiti. Mereka terdiam, hanya ada tangisan Baby Jihoon yang mengisi keheningan itu.

"Oh Eunji, Park Chan-- yeol, apa yang kalian lakukan?" Oh Sehun, suami dari Eunji tampak ragu mengucapkan nama namja itu. Seketika pelukan Eunji dan namja itu terlepas.

*****

To be continued...

sorry for typo...

Again (Chanji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang