chapter 8

351 73 6
                                    

author pov

pagi-pagi sekali jung eunji mulai membereskan rumah. mulai dari tempat tidur sampai ruang dapur, sedangkan park chanyeol tengah asik menonton tv diruang tengah, tiba-tiba suara piring jatuh mengagetkan park chanyeol dari aktivitasnya. dengan secepat kilat park chanyeol menghampiri asal suara itu. mata park chanyeol tiba-tiba membulat sempurna saat melihat jung eunji jatuh tersungkur dilantai. park chanyeol menolong jung eunji dengan membopong jung eunji masuk kedalam kamarnya dan membaringkanya diatas kasur size miliknya.

park chanyeol mulai khawatir melihat jung eunji yang tak sadarkan diri. tanpa pikir panjang park chanyeol mengambil semartphonenya yang ada di dalam sakunya itu untuk menelfon dokter.

*******
beberapa saat kemudian, dokter itu pun tiba sambil membawa peralatan medis. park chanyeol pun mempersilahkan masuk dan segera memeriksa jung eunji yang saat ini tengah terbaring lemah tak berdaya.

"maaf kamu tunggu sini, biar saya yang nanganin" ujar dokter itu.

*2 menit kemudian"

pria paruh baya itupun keluar dari dalam kamar jung eunji.

"bagaimana dengan kondisinya dok" tanya park chanyeol kepada pria paruh baya itu.

"dia baik-baik aja, mungkin karena kecapekan atau kurang istirahat aja. kalau dia sudah bangun tolong kasih obat ini dan suruh istirahat yang cukup."

"terimakasih ya dok"

"iya sama-sama, yaudah kalo gitu saya permisi dulu."

"silahkan-silahkan dok"

park chanyeol dapat bernafas dengan lega, karena yeoja itu tidak apa-apa. dia sangat khawatir bila jung eunji kenapa-napa. karena di dalam hatinya menganggap bahwa yeoja itu adalah istrinya yang ia cari selama ini, tapi dia tak mempunyai cukup bukti untuk mengakui jung eunji itu adalah istrinya yang sudah lama hilang.

*******

jung eunji mulai mengerjap-ngerjapkan matanya dan dia terkejut sudah berada di kamarnya sendiri.

"siapa yang membawaku, kenapa aku bisa ada disini" gumam jung eunji dalam hati.

suara pintu terbuka, dan terlihat seorang namja yang sedang membawa nampan berisikan semangkok bubur dan segelas air putih, namja itu semakin mendekat ke arah jung eunji yang saat ini tengah duduk diatas kasur.

"merasa lebih baik ?" suara namja itu yang penuh perhatian.

"sudah "

"apa ada yang sakit"

"ng-ngak ada"

senyum mengembang dari wajah park chanyeol saat melihat jung eunji merasa baikan. kemudian park chanyeol memberikan nampan yang berisikan bubur dan segelas air putih kepada jung eunji.

"dimakan biar cepat sembuh"

"terimakasih tuan park"jung eunji pun menerima nampan yang tadi diberikan park chanyeol untuk nya. satu suapan sukses mendarat ke mulut jung eunji. park chanyeol diam-diam memperhatikan jung eunji yang tengah makan. tangan jung eunji tiba-tiba bergetar dan terasa lemas sampai-sampai sendok yang di pegangnya jatuh ke lantai.

"ada apa jung eunji?" tanya park chanyeol ke pada jung eunji.

"tangan saya tiba-tiba bergetar dan terasa lemas"

"yaudah kalo gitu, biar saya yang nyuapin kamu"

"tap-tap-tapi tuan park"

"kamu harus makan agar kamu bisa sembuh"

jung eunji hanya mengangguk mengiyakan permintaan park chanyeol.
tangan kanan park chanyeol pun mulai ter ulur dan mulai menyuapi jung eunji sedikit demi sedikit, tiba-tiba suara bel rumah berbunyi, dengan kecepatan kilat park chanyeol membuka pintu tersebut dan mendapati seorang namja yang tengah berdiri tegak dengan sorot mata yang khawatir akan keadaan istrinya itu.

sorry for typo

Again (Chanji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang