Kookhope

2.8K 305 56
                                    

Maaf apabila terdapat typo, bahasa yang rada aneh, sulit di mengerti dan lain sebagainya
.
.

✴Happy Reading✴

.
.

Jungkook mengembuskan napas dalam-dalam dan mengulurkan tangannya untuk menampung air hujan yang turun ,waktu shift kerjanya sudah selesai dan saat akan pulang tetapi hujan turun dengan derasnya sehingga ia harus mengurungkan niatnya untuk pulang dan memilih untuk bertedu di supermarket tempatnya bekerja.

Jungkook menyipitkan matanya melihat sosok yang ia rasa kenal berada di dalam hujan deras tanpa payung .

Saat jungkook yakin bahwa sosok itu adalah hoseok dengan cepat jungkook menembus hujan dan berlari kearah hoseok dan saat sudah berada didepan hoseok jungkook langsung melepaskan jaketnya dan menutupi kepala hoseok dengan itu dan menarik hoseok dalam pelukannya.

"Apa si berengsek melupakan kencan kalian ? "

Jungkook bisa merasakan hoseok mengangguk dalam dekapannya dan sayup-sayup ia bisa mendengar suara isakan yang teredam suara hujan.

Jungkook menutup matanya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Berengsek !! Tinggalkan saja dia, bahkan dia tak pantas mendapatkanmu ,dia sering mengabaikanmu,melupakan kencan kalian, dia juga tak datang ke acara ulang tahunmu, dia tak bisa membelikan hadiah yang bagus untukmu,dia juga tidak bisa mengajakmu makan malam di restoran yang mahal, banyak yang lebih darinya kenapa kau tak lepaskan dirimu darinya kenapa kau masih saja mencintai orang seperti itu"

Hoseok mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan dirinya dalam rengkuhan jungkook.

"Berengsek!! Hiks.. Kau beraninya hiks kau punya hak apa mengatakan itu, dia memang sering mengabaikanku tapi aku mengerti dia sibuk bekerja, dia memang sering melupakan kencan kami tapi aku juga bersalah atas itu karena selalu egois tentang masalah itu aku ingin berkencan seperti pasangan lainnya tapi seharusnya aku sadar bahwa dia sibuk bekerja untuk kelangsungan hidupnya tapi aku malah sering bertingkah kekanak-kanakan. "

"Kau tidak egois, dia saja yang tak mampu membahagiakanmu"

Tangisan hoseok mulai mereda namun jungkook masih bisa merasakan hoseok hoseok sesekali terisak.

"Kau bilang dia tak datang ke acara ulang tahunku tapi dia adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku,dia tak bisa membelikan hadiah yang bagus untukku tapi aku tahu kalau dia menabung uang gajinya selama tiga Bulan untuk membeli jam tangan untukku,dia tak bisa mengajakku makan di restoran mahal tapi dia bahkan pernah tak makan selama sehari demi mengajakku berkencan di restoran dan kenapa aku tak bisa lepas darinya karena aku masih sangat mencintaimu berengsek aku mencintaimu jeon jungkook beraninya kau menyuruhkun untuk melepaskanmu beraninya kau! "

Hoseok dengan brutal memukul punggung jungkook.

"Aku tak pantas untukmu hoseok aku-"

"Diam kau, cukup peluk aku ,kau bersalah hari ini, kau seharusnya mengirim pesan padaku kalau tak bisa datang beraninya kau membiarkanku menunggumu"

"Aku-"

"Jangan,,,jangan katakan,, hiks "

"Mian, mian"

"Berhenti minta maaf berengsek"

Hoseok mendongak menatap mata jungkook tangan hoseok terulur mengusap rambut jungkook yang basah.

"Kenapa kau tak mau berbagi sedikit susahmu padaku aku ini milikmu,  apa yang menjadi milikku adalah milikmu juga tapi kenapa kau tak berbagi sedikit padaku kau selalu menjadi tempatku berkeluh kesah dan kau selalu bersedia menampung bebanku tapi kenapa kau tak membiarkanku menanggung sedikit bebanmu, kenapa -"

Perkataan hoseok terpotong saat jungkook membungkam bibirnya dengan ciuman, jungkook mengulum bibir bawah hoseok dan saat hoseok membalas ciumannya jungkook semakin mengeratkan pelukannya mengabaikan bahwa hujan masih mengguyur dengan derasnya dan membuat tubuh mereka menjadi basah kuyup.

Jungkook merasakan bibir hoseok berhenti bergerak dalam ciuman mereka segera melepas tautan bibirnya pada hoseok, ia bisa melihat mata hoseok yang tertutup rapat dan badan hoseok sepenuhnya bersandar padanya, dengan pelan jungkook menepuk nepuk pipi hoseok.

"Hosiki, hei "

Dengan cepat jungkook menggendong hoseok,ia memandang hoseok yang kini berada di gendongannya wajahnya sungguh pucat seharusnya tadi ia menarik hoseok berteduh terlebih dahulu

.
.
.
.

Hoseok membuka mata dan merasakan kepalanya berdenyut seperti baru saja dihantam dengan keras, ia menggeliat pelan dan mengerjapkan matanya dan saat kesadarannya telah kembali ia terbangun membuat sesuatu terjatuh  dari dahinya, ia lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat dan saat pandangannya menangkap sebuah gundukan selimut di atas lantai dengan pelan hoseok berjalan dan mencoba masuk ke dalam selimut tersebut tanpa harus membangunkan jungkook yang tertidur dan dengan hati-hati melingkarkan lengannya pada perut jungkook dan menyamankan dirinya pada punggung jungkook.

Tapi sepertinya tidur jungkook terganggu karena dengan tiba-tiba jungkook berbalik dan mengerengkuh hoseok.

"Apa aku membangunkanmu? maaf"

"Hmm tidak apa, kenapa kau bangun dari tempat tidur? Di lantai dingin ayo kembali "

"Jika di lantai dingin kenapa kau tidur di sini? Ayo bangun dan tidur di tempat tidur "

Jungkook tak menjawab pertanyaan hoseok dan malah menempelkan kening mereka

"Panasnya sudah turun "

Hoseok menutup matanya saat bibir jungkook  melingkupi bibirnya dengan lembut.

Jungkook semakin menekan tengkuk hoseok untuk memperdalam ciuman mereka.

Dan jungkook baru melepaskan bibir hoseok saat kebutuhan oksigen mereka menipis.

"Ayo kembali ke tempat tidur "

Hoseok menggeleng pelan dan makin melesatkan kepalanya pada dada jungkook.

"Ok, kita berdua pindah ke tempat tidur "

.

.

"Bukankah ini sempit untuk kita berdua"

"Tidak, ini romantis "

Jungkook menatap hoseok dengan pandangan bertanya.

"Kita tidur di sini walau sempit tapi itu membuat kita sangat dekat "

"Benarkah?aku berpikir untuk membeli kasur yang lebih luas tapi sepertinya tidak jadi"

"Iya, kau jangan beli kasur yang lebih luas lebih baik uangnya kau tabung untuk melamarku, bukankah tidur seperti ini lebih baik"

Hoseok tersenyum dan menaik turunkan alisnya membuat jungkook terkekeh kecil.

"Maaf tadi aku benar-benar lupa kalau kita ada kencan "

"Jangan bahas itu lagi, kita bisa berkencan lain kali "

"Baik, sekarang tidurlah "

Hoseok tersenyum dan menyamankan diri dalam pelukan jungkook.

Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok tapi biarlah kita menikmati waktu sekarang.

END

sebenarnya ini sudah mendekam lama di draft tapi gue nggak update karena menurut gue ceritanya sedikit aneh gimana gitu tapi gue coba update dan bagaimana pendapat kalian para readerku yang tercinta? Kritik,saran dan pendapat  diterima.



-ireahosiki-

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang