Mengenang mu adalah kegemaranku.
Menatap mu adalah canduku.
Tapi satu hal yang tak ku ketahui.
Aku tak pernah mengenal hatimu.-The Melody-
_________________________________Jam telah menunjukkan pukul 02.00 siang.
Bel sekolah telah berbunyi tiga kali, menandakan bahwa jam pelajaran telah usai sepenuhnya.Melody segera berjalan keluar kelas, menuruni anak tangga, kemudian berjalan ke arah lapangan parkir sekolah.
Sebuah novel ada digenggamannya, ia menggunakan benda tersebut untuk melindungi wajahnya dari terpaan sinar matahari yang membakar kulit.
Namun, saat gadis itu sudah berada di depan air mancur dekat dengan lapangan parkir itu, dirinya tak kunjung menemukan Kevin.
Hampir lima belas menit ia rela panas-panasan dibawah teriknya sinar matahari.
Sampai akhirnya, seseorang yang ia tunggu-tunggu datang juga.
Sebuah motor ninja berwarna merah segera datang menghampiri dirinya.
"Ayo naik, nih helm nya."
Ujar Kevin sambil memberikan sebuah helm pada Melody."Dari mana aja sih?
Lama banget, gue nunggu sampe garing tau gak!" Ucapnya dengan raut wajah kesal, cewek itu memakai helmnya, kemudian naik ke atas motor Kevin."Sorry, tadi saya ada urusan sebentar di kelas, si Fathir minta bantuan saya untuk ngerjain soal-soal fisika dia."
••••••
"Mel, kita makan dulu ya?"
Ucap Kevin sambil mengendarai motornya."Tapi gue belum izin sama Mama."
"Yaudah, biar nanti saya aja yang minta izin sama Mama kamu."
Melody mengangguk menjawabnya.
Dan tanpa sepengetahuannya, Kevin langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalan ibu kota dengan derum knalpot nyaring yang telah membuatnya menjadi pusat perhatian di jalan raya.
Dengan gerakan spontan, Melody mendekap tubuh Kevin dari belakang, dia menyandarkan pipinya di bahu cowok itu, dan membiarkan rambut panjangnya diterpa angin.
"Kak, pelan-pelan dong! Gila lo ya?!"
Ucapnya dengan geram, ia memukul-mukul pundak Kevin selama beberapa kali."Peluk aja, gak apa-apa kok." Ucap Kevin sambil tertawa geli.
"Dasar modus!" Gadis itu terus merutuki tingkah Kevin.
••••••
Melody telah sampai di halaman depan sebuah kafe besar.
Tertulis jelas nama Rose Marry Cafe di depannya.Kafe yang begitu besar, dengan bangunan mewah bak restaurant luar negeri.
"Ini restaurant atau kafe sih?" Ucap Melody sambil melepaskan helm yang tengah ia kenakan. Netranya menatap sekeliling kafe bergaya westernisasi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melody
Teen Fiction#25 in teenfiction 23 Oktober 2017 Kevin William Alvano, adalah definisi cowok dengan pahatan paling sempurna di SMA Merah Putih. Dia kapten basket dengan tubuh tinggi dan atletis, senyum semanis gula sintetis, serta sikapnya yang sulit tersentu...