Ku mohon, beri aku kepastian, jangan membuatku bingung, karena aku tak mau mengambang diatas harapan semu yang berujung dengan rasa sakit.
-The Melody-
_________________________________Keesokan paginya, Melody tampak bahagia, ia tersenyum riang menyambut pagi yang cerah hari ini.
Gadis tersebut menuruni anak tangga, dan berlari kearah meja makan dan segera duduk di samping Mamanya.
"Pagi, Ma."
Sapa Melody dibarengi dengan senyum hangat di bibirnya."Pagi," sahut Mama Melody sambil mengoleskan selai coklat di atas roti.
"Nih, roti sama susunya, dihabisin dulu."
Ucap Mamanya sambil menyodorkan sepotong roti dengan selai coklat dan segelas susu vanilla."Makasih, Ma."
Ucap Melody sambil menyantap roti coklat tersebut."Anak Mama seneng banget hari ini. Biasanya galau mulu."
Ucap Farida, Mama Melody."Ih, sejak kapan Melody galau? Kan gak pernah!"
Sahut Melody tidak terima. Gadis tersebut masih mengunyah roti nya."Lagi bahagia karena Kevin?"
Tanya Farida sambil menyikut lengan Melody.Melody tersedak saat mendengar pertanyaan Mamanya.
"Enggak."
Ucapnya singkat."Yakin?"
"Iya!"
Jawab Melody lugas.••••••
Kevin telah terbangun dari tidur lelapnya semalam.
Ia melihat Mamanya yang sedang menyantap sepotong roti di dalam ruangan rumah sakit."Udah bangun, Vin?"
Tanya Anisa, Mama Kevin sambil mengunyah sepotong roti di tangannya.Kevin mengangguk pelan.
"Jam tujuh nanti, Mama mau berangkat kerja, Vin. Biar nanti Mama suruh Vanessa jagain kamu di sini."
Ucap Mamanya."Gak usah lah, Ma. Ngerepotin dia aja."
Ketus Kevin."Kamu kenapa sih, sentimen banget sama Vanessa.
Oh iya Vin, Mama rasa mulai sekarang kamu lupain aja deh cewek yang namanya Melody.
Nah, mulai sekarang kamu PDKT sama Vanessa. Mama rasa, dia juga cantik kok, sama kayak Melody. Mudah kan?"
Kata Mama Kevin panjang lebar."Ma! Gak semudah itu. Kevin cuma suka sama Melody! Bukan Vanessa! Mama tolong ngertiin perasaan Kevin lah!"
"Mama ini lebih tau mana yang terbaik buat kamu, Vin.
Pokoknya, Mama gak setuju kalo kamu pacaran sama Melody.""Tapi, Ma--"
"Gak ada tapi-tapian, pagi ini Mama telfon Vanessa buat nemenin kamu selama Mama berangkat kerja."
Kevin mendengus kesal setelah mendengar nama Vanessa berulang kali.
Kevin lebih memilih bungkam,
karena ia tidak mau melanjutkan perdebatan dengan Mamanya lagi.
Mamanya lebih menyukai Vanessa daripada Melody.
Sungguh, Kevin benar-benar membenci Vanessa.••••••
Melody telah sampai di kelasnya.
Ia duduk di kursi depan sebelah kanan.
Matanya menatap sebuah novel yang ada di tangannya.
Ia menatap novel tersebut
lamat-lamat.
Memperhatikan sebuah judul yang mencolok di novel tersebut.
Hanya dua patah kata, yaitu;
"Tentang kamu"
Melody membacanya di dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Melody
Teen Fiction#25 in teenfiction 23 Oktober 2017 Kevin William Alvano, adalah definisi cowok dengan pahatan paling sempurna di SMA Merah Putih. Dia kapten basket dengan tubuh tinggi dan atletis, senyum semanis gula sintetis, serta sikapnya yang sulit tersentu...