Promise (Part 7)

222 38 6
                                    


Menangis benar benar melelahkan. Satu jam berlalu sejak Jungkook meninggalkannya di ruangan itu. Akhirnya Irene memutuskan untuk mengganti bajunya dan pergi. Ia ingin mencari udara segar. Keputusannya untuk tak bersama Jungkook sungguh menyakitkan. Meski ia sudah meyakinkan perasaannya sebelum ini bahwa ia akan baik baik saja tanpa Jungkook, tapi Pertemuannya dengan Jungkook tadi dan perasaannya yang sudah terungkap itu membuat Irene semakin rapuh. Ia semakin yakin jika cintanya pada pria lebih muda itu sangat besar.


Ia turun dari lift, berjalan keluar dari apartemen. Ia berjalan sejauh kakinya bisa melangkah. Menikmati udara dingin yang menghembus ke tulangnya. Bahkan sedingin ini tak membuatnya bergeming. Hatinya lebih terasa kedinginan...


Sembari terus memikirkan bahwa keputusannya sudah tepat. Ia duduk di sebuah taman. Dari sana, terlihat kerlip menara Eiffel dari jarak yang tak begitu jauh. Taman ini adalah favorit pemuda Paris untuk berkumpul atau berkencan dengan kekasihnya. Rumput rumput itu dipenuhi banyak pemuda yang duduk melingkar, membahas banyak hal. Kursi taman juga dipenuhi pasangan muda mudi paris yang sedang jatuh cinta.


"Aku benar benar salah pergi ke tempat ini..." kata Irene.


Tapi hatinya menciut lagi. Harusnya ini malam yang indah, harusnya Jungkook menjadi kado terindah... Baru sekali ini dia mengutuk mengapa dirinya harus lebih tua dari Jungkook. Mengutuk mengapa ia terlalu memikiran perasaan orang lain daripada perasaannya sendiri. Mengapa ia tak bisa egois dengan meminta Jungkook menikahinya meski Jungkook nantinya berada di puncak popularitas.


Saat pikiran pikiran jahat memenuhi otaknya. Seorang wanita tua yang menggunakan tongkat mendekati Irene. Seseorang pria tua mengeratkan tangannya pada seorang wanita seusianya. Ia menggandengnya...oh tidak, lebih tepatnya menuntun atau memapah si wanita untuk duduk di sebelah Irene. Mereka mungkin sepasang suami istri. Pikir Irene. Indahnya hidup bersama hingga setua itu... Irene membatin.


"Terimakasih..." kata wanita itu setelah ia berhasil duduk di samping Irene.


"Kau bisa tunggu disini sebentar kan?" tanya sang pria pada si wanita.


Irene memandang mereka, melihat mereka saling berterimakasih penuh cinta. Sang wanita berterimakasih pada si pria yang membantunya duduk. Pria itu tersenyum pada wanita itu dan mengatakan untuk menunggunya sebentar.


"Nona, apa kau bisa menjaga istriku sebentar. Aku sepertinya melupakan sesuatu di mobilku." Katanya.


Irene tersenyum dan mengangguk. Tak lama mereka duduk bersama, wanita itu menatap Irene.


"Kau menunggu kekasihmu?" tanya wanita tua itu pada Irene.Semua yang datang kemari berpasangan. Jadi pertanyaan wanita itu tak ada yang salah. Irene memaksakan senyumnya dan menggeleng. "Aku pergi sendiri." Jawab Irene.


Wanita itu mengamati Irene lagi. "Kau sedang sedih?" Irene menggeleng.


"Kenapa tidak pergi dengan kekasihmu?"tanyanya lagi.


"Yaah, sedang tidak ingin pergi bersama..." kata Irene berbohong.

PromiseWhere stories live. Discover now