(Un) Surprised Party (Chapter 8)

221 36 7
                                    


<Jungkook pov>

Aku masih ingat bagaimana noona selalu menghindariku dan meneriakiku agar meninggalkannya sendiri. Aku masih ingat bagaimana noona selalu mendesah kesal setiap kali dia menemukanku sedang berdiri di depan pintu kantornya. Aku juga masih ingat bagaimana noona bahkan tak ingin ku samai langkahnya dan menentukan batas jarak diantara kami. "Aku ingin kau berada 10 meter jauhnya dariku." Aku kesal ketika dia mengatakan itu karena aku tak seberbahaya itu, tapi aku menurutinya karena aku sangat menyukainya.sepuluh meter tetap lebih baik daripada tak pernah melihatnya sekalipun. Aku berjalan berseberangan dengannya. Aku selalu melihatnya duduk sambil melepas sepatunya dan meihat dia menghilang dari halte ketika bus yang membawanya pulang menghalangi pandanganku.


Aku tak menyerah hingga malam itu, ketika noona memintaku untuk datang padanya saat aku dewasa. Kau tahu, rasanya penantianku yang begitu panjang tidak akan sia sia. Perjuanganku untuk mendapatkan noona akhirnya terbayarkan. Aku bahagia hari itu. Perasaan kuterbalas.


Lalu beberapa hari kemudian, aku tak pernah menemukannya. Bukankah itu menyakitkan? Aku merasa dipermainkan. Aku tidak tahu, Aku marah, aku sedih, aku merasa ditipu. Duniakubenar benar mudah diputar balikkan olehnya. Tapi keadaan bahwa aku selalu mencintainya, itu selalu melemahkanku. Aku selalu berharap dia menyesal meninggalkanku, di tengah perjuanganku menggapai mimpiku sebagai idol, aku berharap aku bisa membencinya dan membuangnya jauh jauh pikiranku tentangnya. Aku sudah bangkit sekarang. Karirku sempurna, bahkan aku memiliki banyak fans noona yang begitu mencintaiku.


Tapi omong kosong semuanya. Meski lima tahun berlalu, Dia masih menjadi kelemahanku...


Aku bertemu dengannya lagi. Perasaan marah, sedih, dan perasaan di bohongi kembali merasukiku. Dia benar benar hadir lagi dengan hati dinginnya seperti dulu.Perasaan tak bersalah setelah meninggalkanku tanpa pesan apapun, dan mengingkari janjinyapadaku. Pertemuan kami terlihat rumit, aku salah paham dengan pemikiranku sendiri dan noona yang tak mau menjelaskan apapun membuatku merasa perasaanku terasa sia sia. Sampai akhirnya berkat bantuan David, aku memahami sedikit demi sedikit. Perasaan sebenarnya padaku.


Mengapa begitu sulit baginya berada di sisiku, bagaimana dia akhirnya memutuskan untuk mengabaikan sebenar benarnya apa yang hatinya rasakan. Dia berkorban untukku, meski aku tahu ia tak sepenuhnya melakukan ini untukku. Tetapi dia melakukan ini juga untuk menyelamatkan dirinya. Aku mempersulitnya dengan karirku. Yaa, aku tahu alasannya tak logis, tapi jika diuraikan sebab dan akibatnya. Masuk akal jika dia mengkhawatirkannya dan ia pun tak meminta ku mengerti. Ia tak memintaku mengorbankan karirku.


Tapi malam ini kami sudah menyelesaikan semuanya. Sedikit pengertian darinya dan pengorbananku suatu saat nanti. Dia berjanji akan selalu menungguku meski akan memakan waktu yang lebih panjang dan aku berjanji tak akan membuatnya menungguku terlalu lama.


Disinilah kami berakhir sekarang. Menggandeng tangan di sebuah pedestrian yang ramai kembali ke penthouse. Meski begitu, perhatianku hanya untuk noonaku. Bae Joo Hyun noona. Wanita yang selalu kukejar dengan segenap usahaku.


"Noona, bagaimana bisa Bae Joohyun menjadi Irene?" tanyaku. Aku menanyakan pertanyaan random dan absurd karena kami sudah kehabisan pembicaraan. 


"Yaa, seperti Jeon Jeongguk menjadi Jungkook, Kim Tae Hyung menjadi V atau Min Yoongi menjadi Suga. Sesederhana itu." Jawabnya.

PromiseWhere stories live. Discover now