"Jadi Sasuke, apa rencanamu setelah ini?" Tanya Kakashi dengan mata yang menatap lurus ke arah Sasuke, satu-satunya pemuda yang ada di hadapannya. Sejak mengajukan pembelaannya, para kage menyerahkan kepada Sasuke apa yang akan ia lakukan setelahnya dengan catatan, keputusan itu bukan mengarah ke jalan yang Sasuke ambil sebelumnya. Dengan kata lain, keputusan yang harus Sasuke tentukan adalah sesuatu yang menguntungkan dunia Shinobi, bukan malah sebaliknya.
Sakura yang penasaran dengan jawaban yang akan Sasuke keluarkan pun ikut memandang pemuda itu, yang posisinya adalah di samping dirinya sendiri.
"Aku...
Sudah kuputuskan, aku akan melakukan perjalanan." jawab Sasuke dengan tatapan yakin kepada lawan bicara pria di depannya. Namun tidak sampai disitu jawaban Sasuke.
"Aku akan menebus dosa-dosaku. Dan aku tidak berpikir untuk tetap tinggal di sini. Aku merasa tidak pantas untuk itu."
"Baiklah, aku mengerti." respon Kakashi.
Berbeda dengan Kakashi, Sakura sedikit terkejut dengan keputusan Sasuke. Bukankah itu berarti Sasuke akan pergi lagi? Lupakan tentang menunggu. Bagaimana jika Sasuke tidak akan kembali lagi? Bagaimana jika dia memutuskan untuk menghabiskan hidupnya dengan menebus dosa? Dia kecewa. Kini dia tidak akan lagi bisa melihat pemuda itu dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Padahal sekarang, pada akhirnya dia bisa melihatnya lagi, melihat Sasuke yang seperti dulu, menggapainya, bisa berada didekatnya lagi tanpa ada dinding penghalang yang sangat tebal dan sulit dilalui di antara mereka.
Kakashi menyadari kekecewaan Sakura.
"Baiklah. Sasuke, sebelum kau pergi mungkin ada baiknya kau berjalan-jalan di desa. Yaa sebelum kau benar-benar melupakan setiap sudut dari desa ini. Bagaimanapun, kau akan pergi dengan waktu yang tidak ditentukan. Aku izinkan untuk itu."
Sasuke paham maksud dari ucapan Kakashi.
"Aa. Aku pergi dulu."
"Kalau begitu, saya juga pergi dulu, Kakashi-sensei. Permisi."
Sakura menutup pintu. Sasuke dan Sakura berjalan beriringan untuk keluar dari gedung Hokage.
Tepat setelah di luar gedung mereka berhenti.
"Sakura, apa kau sedang sibuk?"
"Lumayan. A-aa maksudku, tidak juga. Semua pemeriksaan hari ini sudah selesai."
Hening.
"Ada apa, Sasuke-kun?"
"Maukah kau menemaniku?" Menemani untuk jalan-jalan maksudnya.
"Huh?" Sakura terkejut.
"..."
"B-baiklah."
Inilah yang dimaksud Kakashi tadi. Sebenarnya tanpa Kakashi beri sinyal pun Sasuke sudah berencana akan mengajak Sakura karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Ah, guru yang sangat perhatian.
Sekian menit berlalu setelah mereka meninggalkan kawasan gedung Hokage. Mereka berjalan tanpa ada yang memulai percakapan. Ini situasi yang sangat canggung.
"Sakura. Mengenai perjalanan yang akan kulakukan ..." ia menggantungkan kalimatnya sehingga mengundang tatapan heran dari gadis disampinya itu.
"Mengenai perjalanan yang akan kau lakukan ... apa?" Sakura membeo.
"Tidak jadi. Nanti saja." urungnya.
Setelahnya hening kembali. Tanpa disadari Sakura, kini mereka tiba di suatu tempat yang memang sengaja Sasuke tuju. Sakura yang sedari tadi hanya mengekor di belakang Sasuke terkejut saat menyadari di mana mereka berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
An Ending
Fanfiction"Mungkin memang benar aku akan kehilanganmu lagi di tempat ini." "Kehilangan? Kau berkata seolah aku tak akan pernah kembali, Sakura." ... "Aku harap kau akan selalu menungguku." "Pasti! Aku dan teman-teman pasti akan selalu menunggumu." Keduanya te...