Bagian II

5.5K 354 18
                                    

"Ano, Sasuke-kun. M-mau aku suapi?" Lihatlah, Sakura berusaha keras untuk menahan kegugupannya karena takut tawarannya di tolak mentah-mentah oleh Sasuke, walaupun ia tahu kalau sekarang Sasuke tidak akan melakukan itu kepadanya seperti dulu, mungkin. Dan ternyata...

"Hn. Terima kasih." angguk Sasuke menyetujui tawaran Sakura. Si gadis tersenyum senang. Tanpa menunggu lama, Sakura duduk di samping Sasuke dan mulai menyuapinya.

Lama keduanya saling terdiam. Tidak ada yang mengeluarkan suara. Hening.

"Sasuke-kun, bolehkah aku tidur di kamar ini bersama kalian?"

'Ada apa dengannya? Atau terjadi sesuatu? Lagipula, yang tersisa di sini hanya sofa yang di pojok itu.' batin Sasuke menanggapi. Tetapi sebelum Sasuke bertanya secara langsung, Sakura seakan tau isi hati dan pikiran Sasuke mulai melanjutkan perkataannya tadi. "Yaa, sebenarnya sejak pulang ke Desa aku tinggal di rumah Tsunade-sama karena rumahku terlalu jauh dari rumah sakit. Dan aku merasa kalau aku sedikit merepotkannya karena selama tinggal aku tidak memiliki cukup waktu untuk membantu membereskan rumahnya, a-ahaha. Jadi aku pikir mungkin akan lebih mudah juga jika 24 jam aku berada di rumah sakit."

"..."

"..."

Sampai suara berat khas Sasuke terdengar menjawab.

"Tentu saja, kau boleh tidur di sini."

"Terima kasih, Sasuke-kun." Si gadis tersenyum.

***

Hari sudah semakin gelap. Sangat gelap. Jam menunjukkan pukul 11.30 malam. Semua penghuni kamar itu sudah tertidur setelah Sakura menyuapi Sasuke dan kemudian berbincang-bincang sebentar bersama Naruto yang sempat terbangun tadi. Di tengah kesunyian malam, Sasuke terbangun karena mendapatkan ...panggilan alam. Ia ingin meminta tolong kepada Sakura agar membantunya untuk turun dari tempat tidur dan memapahnya, tetapi ia urungkan niatnya ketika melihat Sakura yang tengah tertidur sangat nyenyak. Sehingga akhirnya ia memaksakan diri untuk turun dan berjalan sendiri, tapi tiba-tiba ia merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya dan menimbulkan efek suara. Walau kecil, tapi suara itu membangunkan Sakura.

"Ada apa, Sasuke-kun? Kau mau kemana?" Tanya Sakura setelah membangkitkan dirinya dari sofa, kemudian ia menghampiri Sasuke.

"Aku memaksakan diri untuk... untuk pergi ke toilet. Tapi ternyata.. ah!"

"Seharusnya tadi kau membangunkanku. Kondisimu masih lemah, kau tau itu tapi mengapa kau malah memaksakan diri, Sasuke-kun?" Ujar Sakura dengan nada cemas.

"Aku hanya tak ingin mengganggu istirahatmu, kau terlihat sangat kelelahan dan wajahmu juga terlihat agak pucat tadi. Lagipula, aku tidak setega itu." Pernyataan Sasuke itu langsung membuat Sakura salah tingkah.

"B-begitu, ya?"

'Sasuke, kau memperhatikanku?' batin Sakura. Hatinya hangat, dan tentu pipinya masih merona. Ia palingkan wajahnya karena malu.

"Y-ya sudah, sekarang mari aku bantu, Sasuke-kun." Kemudian Sasuke melingkarkan tangan kanannya di leher Sakura, dan Sakura melingkarkan tangan kirinya di pinggang Sasuke, sedangkan tangan kanan Sakura memegang jemari tangan Sasuke yang melingkar di lehernya. Hal yang biasa terjadi sejak dulu ketika keduanya masih gennin dan menjalankan misi bersama sebagai tim 7.

An EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang