Bagian IV

4.3K 265 24
                                    

Di sinilah Sakura berdiri, berjalan menuju pintu masuk gedung Hokage.

Dalam perjalanannya melalui lorong yang menghantarkan dirinya ke ruangan Hokage itu, ia terus saja bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengenai mengapa hanya karena ia menanyakan keberadaan Sasuke saja dirinya malah jadi repot-repot ke gedung Hokage? Tapi ia juga bingung kepada dirinya sendiri, mengapa ia harus menuruti perkataan Shizune –yang lebih cocok disebut saran atau perintah atau mungkin 'elakan' dan atau apalah itu. Toh jika Shizune tidak tahu pun ia bisa mencari Sasuke dan Naruto ke tempat lain.

Ah, menyadari tadi ia memikirkan kata 'elakan' dengan tidak sengaja, ia jadi berpikir yang tidak-tidak mengenai kedua teman terkasihnya itu. 'Mungkinkah Shizune-san memang mengelak dari pertanyaanku?'. Memikirkan hal itu ia langsung mempercepat langkahnya untuk sesegera mungkin dapat menemui Hokage.

***

Di ruang Hokage terdapat 3 orang lelaki, yaitu Kakashi dan dua orang ANBU yang sedang melaporkan perihal misi, mungkin? Di tengah pembicaraan itu terdengarlah seseorang mengetuk pintu.

Tok tok

"Masuk!" teriak si pemilik ruangan ini. Siapa lagi kalau bukan Kakashi.

Clek

"Ano, permisi Hokage-sama"

"A-ahaha ... tolong jangan pakai 'sama'." jawab Kakashi –yang terdengar seperti permintaan kepada seorang gadis yang baru saja memasuki ruangannya. Ialah Sakura. Mantan muridnya yang paling cantik. Kakashi menatap kedua anggota ANBU yang ada di hadapannya seakan berkata 'kalian boleh pergi'.

"Kalau begitu kami permisi dulu, Rokudaime-sama. Terimakasih." pamit salah satu dari kedua ANBU tersebut.

"Sudah kubilang jangan pakai sebutan 'sama'." keluh Kakashi. Kemudian ia hanya mengangguk untuk menanggapinya.

Kini perhatian Kakashi sepenuhnya tertuju pada Sakura.

"Apa yang membuatmu kemari pagi-pagi begini, Sakura?" tanya Kakashi memulai percakapan mereka.

"Ano, Kakashi-sensei, apa kau tahu di mana Sasuke-kun berada?" Tanya Sakura to the point.

"..."

"Kakashi-sensei?" Tanya Sakura untuk kedua kalinya, karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Hokage di depannya ini. Kakashi menghela nafas.

"Jadi kau belum diberitahu ya, Sakura? Hah ... memang sudah saatnya kau mengetahui ini sebagai teman Sasuke." ungkap Kakashi.

"Apa maksudmu?" Sakura mulai kehabisan kesabaran karena jawaban yang bertele-tele dari Hokage bermasker itu.

"Aku akan memberitahumu, asalkan kau berjanji padaku bahwa setelah ini kau harus tenang dan jangan mengamuk padaku." ujar Kakashi, dia mulai serius sekarang. Sakura sedikit membelalakkan matanya dan meneguk ludahnya bulat. Dia merasakan ada yang tidak beres dengan ini.

"Aku harap kau mengerti, Sakura."

"..."

"Sasuke dipenjara."

Dalam satu tarikan napas Kakashi mengucapkan satu kalimat-tiga kata-lima belas huruf yang sukses membuat mata Sakura membola sempurna.

"..."

"..."

Hening. Tidak ada percakapan lagi diantara mereka karena Sakura masih mencoba mencerna kata-kata Kakashi yang padahal sangat pendek.

"A-apa?" Tanya Sakura kemudian dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kedua telapak tangan menutup mulutnya. Ia masih belum percaya karena memang sebelumnya tak ada yang memberitahunya tentang ini.

"Tenanglah Sakura. Kami sudah merundingkannya, aku dan Tsunade-sama, empat Kage lainnya, dan para tetua desa Konoha sudah mempertimbangkannya mengenai hal ini. Yah ... sebenarnya kita beruntung karena Sasuke hanya dipenjara, dia bisa saja di hukum mati atas perbuatan bodohnya itu. Tapi karena bantuannya untuk mengakhiri genjutsu Mugen Tsukoyomi bersama Naruto ia bisa terbebas dari hukuman matinya itu." jelas Kakashi dengan maksud menenangkan Sakura. Tapi sebenarnya itu malah membuat air mata Sakura yang tadinya sekuat tenaga Sakura tahan untuk tidak terjun akhirnya jadi terjun juga dari matanya.

"M-maaf ..." ujar Kakashi dengan ekspresi konyolnya. 'Apa aku salah?'

"...aku mengerti." timpal Sakura sambil mengusap air mata di pipinya dengan punggung tangannya.

"Tapi kenapa aku baru diberitahu sekarang?" Tanya Sakura agak kesal.

"Kami sengaja menyembunyikan ini darimu dan Naruto, karena kalau sebelumnya kami memberi tahukan kalian, kalian pasti akan menentang keras keputusan kami. Dan tentunya kalian pasti akan sedih." terang Kakashi.

"Tapi tetap saja kan sekarang kami bersedih?" Kakashi hanya menggaruk bagian belakang lehernya yang tidak gatal sambil menyipit dan menunjukkan deretan giginya –kalau saja wajahnya tidak tertutupi masker.

"Bagaimana dengan Sasuke-kun? Apa dia sudah diberitahu sebelumnya?"

"Tidak. Tapi dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia paham dan menerimanya dengan lapang dada." jawab Kakashi.

"Bagaimana dengan Naruto?"

Kakashi menghela napas.

"Dia juga baru diberitahu. Awalnya dia juga kaget sepertimu. Dan tidak terima tentunya. Tapi dia sudah tak apa sekarang" jawab Kakashi, lagi.

"Lalu di mana Naruto sekarang?"

"Dia bilang tadi akan menemui Sasuke. Setelah itu ia mengatakan akan melakukan pemeriksaan pada tangannya."

Sakura yang awalnya mendengarkan penuturan Kakashi sambil menunduk langsung mendongakkan kepalanya. Ia jadi teringat dengan tujuan utamanya bertemu Naruto dan Sasuke. Tangan dari sel Shodaime!

"Lalu bagaimana dengan kondisi Sasuke-kun? Dia bahkan belum pulih total!" tanya Sakura yang tersirat kecemasan di dalamnya.

"Tsunade-sama mengatakan bahwa Sasuke akan tetap diperiksa secara rutin meskipun dia di penjara." terang Kakashi lagi. Sakura menunduk. Entah apa itu artinya. Kakashi berdiri dari kursi kebesarannya.

"Sekarang aku akan menemuinya. Apa kau mau ikut, Sakura?" ajak Kakashi.

Sakura diam tak bergeming. Kakashi menghela napas, berjalan melewati Sakura yang masih setia terdiam di depan meja kerja Hokage sambil menunduk. Hingga akhirnya suara serak sisa isakan Sakura menghentikan langkah Kakashi.

"Aku ikut." ujar Sakura yang sudah membalikkan badannya, memposisikan telapak tangan di depan dadanya.

Untuk yang kesekian kalinya, Kakashi menghela napas.

"Hah ... baiklah. Ayo! Kebetulan sekarang waktunya Sasuke untuk check up, bukan?"

Sakura yang mendapat persetujuan dari Kakashi langsung mengikutinya.

--to be continue—

A/N: Hai, i'm back!!

Bagi kalian yang udah setia nunggu lanjutan cerita ini, sankyuu so much yaa!^^

Sampai jumpa di part berikutnya!

An EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang