5.

48 6 0
                                    

Bayangin aja kamu lagi tinggal satu rumah sm Sehun. Sehun itu suami kamu yang sok. Tapi kamu orangnya lebih sok dr Sehun.
.
.
.

Aku yang sedang berada di tangga dan sedang berjalan untuk menuju kamarku. Awalnya aku merasa biasa saja sampai akhirnya aku merasa was was. Aku baru saja dari kamar mandi. Dan.. sendiri. Tiba tiba aku merasakan kengerian yang sangat didalam diriku.

Aku mendengar suara keplakan yang sangat kencang mengarah ke arahku. Aku mencoba melihat kearah belakang dan tidak menemukan apapun juga. Aku benar benar ngeri dan juga takut. Takut akan terjadi sesuatu dengan diriku. Karna itu, aku dengan cepat berlari di tangga agar aku bisa sampai ke kamarku dan menenangkan diri. Ya aku coba sekuat tenaga untuk bisa menggerakkan kakiku mati matian. Tapi sial! Kamarku berada di lantai 3. Aku memang terbiasa memakai kamar mandi di lantai bawah karna itu adalah kamar mandi favorite ku. Dan aku menyesal kenapa aku tidak memilih kamar mandi yang jelas jelas ada di sebelah kamarku.

Aku berusaha sekeras mungkin menapakkan kakiku dengan cepat ke pijakkan selanjutnya dengan berlari. Aku benar benar merasakan ada sesuatu yang mengikutiku dari belakang karna aku mendengar suara ngaungan keplakan itu semakin mendekat!

DUAKKK

Sial! Aku terjatuh ketika berbelok untuk bisa menapak tangga lantai 2. Aku buru buru mendirikan tubuhku sendiri dan kembali melanjutkan langkah besar dan cepatku agar bisa sampai dengan cepat di kamarku. Semoga saja makhluk itu tidak bisa menyusulku karna aku terjatuh!

Huft akhirnya aku sampai juga didepan kamarku. Aku buru buru mendobrak pintu kamarku dan langsung masuk seketika kedalamnya. Dan tak lupa aku menutupnya kencang sekali. Hingga orang yang ada didalam kamar itu terkaget kaget karna dobrakkanku.

Aku lelah sekali aku benar benar lelah. Aku bernafas terengah engah. Sulit sekali meraup oksigen yang ada disekitarku setelah aku berlarian tadi.

"YA! wae geurae? (Hei! Ada apa?)" Teriak namja yang sedang berbaring di ranjang king size ku itu.

Aku yang bernafas separuh paruh itu, membungkukkan tubuhku hingga dadaku menyentuh lututku sendiri, mendongakkan wajahku agar dapat melihat namja itu.

"Sehun-ah~ nghhh... aku takuthh. Aku... aku rasa ada... nghhh.. seseorang sedang mengikutiku sehun-ah. Tolonglah. Coba.. nghh.. coba kau periksa. Siapa tau ada orang yang ingin merampok rumah kita!" Aku berteriak kepadanya sambil terengah enggah dihadapannya.

"Lalu kau tega membiarkanku dibunuh perampok itu? Aku tidak mau." Aku langsung mendelikkan mataku kearahnya.

"YAK! KAU ITU LAKI LAKI ATAU BUKAN HAH?" Aku benar benar sudah diambang emosi sekarang ini.

"Ya!! Aku ini laki laki! Lagipula aku yakin sudah mengunci pintunya tadi. Kau tenang saja." Jawab namja itu sambil kembali membaringkan tubuhnya di kasur king size itu.

Aku membangkitkan tubuhku dan langsung berjalan kearah namja itu. Membuka selimut yang ia pakai lalu menguncang guncangkan tubuhnya.

"Yah! Oh Sehun. Cepat kau periksa ada apa didepan itu." Aku terus menguncangkan tubuhnya.

Lalu secara tiba tiba hingga aku kaget dan terjatuh ke lantai, Sehun membangkitkan tubuhnya hingga setengah duduk di atas kasur.

"AISH NEO JINJJA!" Sehun menatapku galak lalu dengan kesal menurunkan kakinya hingga ia bisa berdiri juga ditempat lantai dimana aku jatuh tadi.

"Kau pasti tidak apa apa. Sudahlah cepat bangun dan duduk disana." Sehun menunjuk ranjang tempat dimana ia tidur tadi. Lalu dengan raut wajah kesal ia berjalan menuju kearah pintu lalu membuka pintu itu.

"HUAAA" Buru buru aku langsung menatap kearah Sehun takut jika terjadi sesuatu kearahnya. Sehun tampak shock dan mengibas ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Sehun lalu membalikkan badannya dan menatapku marah. Namja itu tampak kesal sekali. Terlihat dari tatapannya.

"Kau benar benar menguras tenagaku ya!! Kau takut dengan serangga kecil seperti ini? Yak! Kau itu benar benar." Sehun berteriak kearahku dengan nada suara emosi.

"Ah? Kecoa? Yak! Aku benar benar tidak tau jika kecoa itu akan menempel didepan pintu kamar kita!"

Tapi terlambat. Sehun sudah membalikkan badan setelah ia mendekati pinty itu dan mengambil antena dari kecoa itu. Lalu ia perlahan mendekat kearahku.

"Ya! OH SEHUN KAU MAU APA??"

Tatapan Sehun penuh kebencian dan juga dendam, diberikannya kepadaku.

"Anak nakal memang harus dihukum." Namja itu bahkan benar benar mendekat kearahku dan menjulurkan tangannya yang memegang serangga menjijikan itu mendekati tubuhku. Lalu seketika aku merinding dan berteriak histeris.

"OKE! OKE ! AKU MINTA MAAF. JUJUR AKU BENAR BENAR TIDAK TAU BAHWA ADA SERANGGA ITU DIDEPAN KAMAR KITA OH SEHUN. JADI CEPAT MENYINGKIR DARIKU DAN BUANG SERANGGA ITU SEKARANG JUGA!!!!"
Aku sudah mengibas ngibaskan tanganku cepat berusaha untuk menyingkirkan serangga kecil itu dan tentu saja Sehun juga!

Tapi Sehun malah menyeringai jahat dan tetap tidak mau menyerah untuk menyingkirkan tangannya.

"Aku sudah bilang kalau kau harus dihukum sayang~"

"KYA OH SEHUNNN.!!!" Secara reflek aku memukul tangannya yang mendekatiku dan lebih parahnya lagi, serangga itu malah terbang!

"YAKKKKKKKKKHHHH!"

.
.
.
Jadi gimana critanya? Bagus gaa? Coment donggg. Dan vote jugaaa. Biar semangat buat lanjutnyaa. 😊😊😊

Sehun's Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang