LIAR 15

1.1K 125 31
                                    

Perkengkaran kali ini mungkin klimaksnya emosi mereka yang tertahan. Baekhyun meluapkan amarahnya karena sikap Chanyeol seminggu ini, ia hanya mengkhawatirkan Chanyeol dan apa Chanyeol harus membentaknya dengan kata-kata yang sangat menyakitkan untuknya? Dan Chanyeol juga seharusnya membicarakan dengan Baekhyun bukan malah menghindari masalah yang mana membuat pertengkaran tidak bisa di hindari.

Baekhyun membanting ponselnya setelah membaca pesan yang baru saja ia terima. "Aku muak dengan semuanya. Aku muak dengan pernikahan ini dan aku muak dengan orang yang selalu mengirim pesan yang tidak jelas itu- hiks." Baekhyun menghapus air matanya yang sudah membasahi pipi chubbynya.

Sakit rasanya mendengar perkataan Chanyeol tadi. Baekhyun sangat kacau saat ini, sekarang Baekhyun membutuhkan seseorang yang bisa membuatnya tenang.

Baekhyun pergi meninggalkan apartementnya dengan perasaan yang campur aduk. Ia tahu, seharusnya ia tidak kesini. Namun, siapa lagi jika bukan dia? Yang Baekhyun punya hanyalah dia, Baekhyun bingung kemana lagi ia akan berkeluh kesah selain kepadanya dan sekarang Baekhyun telah sampai di depan rumahnya, dengan terpaksa ia memasuki rumah itu.

Cklek

Baekhyun membuka pintu kamarnya setelah sebelumnya di beritahu oleh paman Kim, orang yang Baekhyun cari sedang berada di kamarnya.

Kris berbalik saat ia mendengar pintu kamarnya terbuka. Mata elang Kris membesar saat ia melihat Baekhyun sedang berdiri di dekat pintu kamarnya. Kris bingung dengan kedatangan Baekhyun, tentu saja Kris bingung karena terakhir Baekhyun bertemu dengannya ia di abaikan oleh Baekhyun, namun sekarang Baekhyun sedang berdiri di dekat pintu kamarnya dengan mata sembab. Tunggu- setelah Kris melihat dengan teliti keadaan Baekhyun benar-benar kacau, rambutnya yang tidak tertata rapih, pipinya terdapat jejak air mata, dan terakhir matanya terlihat sembab juga merah.

"Baek—" Belum sempat Kris bertanya Baekhyun telah memotong omongannya.

"Aku tahu aku sedang marah padamu, bahkan sampai sekarang pun aku masih marah padamu. Namun aku tidak tahu aku harus lari kemana, yang aku punya hanyalah kau dan Yoora noona saat ini-Hiks, dan aku tidak mungkin menceritakan masalahku kepadanya, jadi—"

Kris menarik Baekhyun dalam pelukannya, dari sorot mata Baekhyun Kris tahu bila pria mungil ini sedang mengalami masalah yang rumit. Kris tidak peduli Baekhyun akan menghajarnya atau menamparnya karena telah memeluk Baekhyun yang sedang marah padanya. Sekarang Kris hanya ingin Baekhyun tenang.

Tubuh Baekhyun semakin bergetar kala menerima pelukan dari Kris. Ia memang sedang membutuhkan seseorang untuk memeluknya agar ia menjadi lebih tenang.

"Harusnya ini tidak terjadi. Ini terlaku menyakitkan—hiks. Aku lelah Kris, aku lelah—hiks."

"..." Kris bukan tidak mau menjawab perkataan Baekhyun, ia hanya membiarkan Baekhyun mengeluarkan emosinya.

"Bila Baekbom hyung masih ada bersamaku mungkin ini tidak akan terjadi, Aku sendirian Kris, aku sendirian-hiks."

Kris mengeratkan pelukannya, bila Baekhyun sudah membawa-bawa nama kakaknya itu berarti Baekhyun sedang mengalami masalah yang sangat sulit. Meski Kris tidak tahu mengapa Baekhyun seperti ini, namun saat Baekhyun mengatakan dia sendirian, hati Kris seolah berdenyut sakit.

"Aku sudah melakukan semampuku, namun semua perbuatanku seolah tidak berarti apa-apa. Apa yang harus aku lakukan Kris?"

Kris dapat mendengar suara Baekhyun yang bergetar. Apa kali ini masalah Baekhyun sangat menyakiti hatinya? Kris tahu Baekhyun itu cengeng namun Baekhyun bukanlah orang yang selalu mengeluh. Baekhyun itu kuat, Kris tahu itu.

"Aku lelah Kris. Rasanya aku ingin ikut bersama keluargaku saja."

Kris melepaskan pelukannya dan menatap Baekhyun tajam. Apa Baekhyun gila? Dia baru saja mengatakan ingin ikut bersama keluarganya, apa Baekhyun ingin mengakhiri hidupnya? Oh tidak!!

LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang