LIAR 13 (REPOST)

861 101 15
                                    

Sudah seminggu Baekhyun selalu mampir ke kediaman keluarga Wu karena sudah seminggu pula Kris tidak masuk kuliah. Baekhyun selalu menemani Kris, mengajaknya mengobrol. Namun seminggu terakhir ini sikap Kris sedikit berbeda. Dia menjadi sedikit berbicara dan tersenyum. Setiap kali Baekhyun menemuinya mata elangnya selalu terlihat kosong. Baekhyun sudah berapa kali mengajak Kris untuk keluar namun Kris selalu menolaknya.

"Aku mohon Kris jangan seperti ini." Baekhyun memandang Kris dengan tatapan terluka, suaranya bergetar. Kris adalah sahabat yang paling dekat dengannya dan Baekhyun merasakan apa yang Kris rasakan.

Kris mengalihkan pandangannya menjadi menatap pria mungil yang berdiri di sisi ranjangnya. Kepalanya tertunduk dan ia mendengar suaranya pun bergetar. "Baekhyun..."

"Aku mengerti dengan perasaanmu. Tapi Kris, ini sudah seminggu dan kau masih seperti ini. Aku tahu kehilangan seseorang yang sangat kau cintai itu sakit. Aku mengerti perasaanmu. Aku mohon Kris kembalilah menjadi Kris yang aku kenal—hiks." Air mata yang telah menumpuk di mata sipit Baekhyun akhirnya terjatuh juga. Ia berusaha menahan perasaan sedihnya saat melihat Kris seperti mayat hidup.

Kris membelalakan matanya saat melihat Baekhyun yang menangis. Ia terlalu kalut dengan keadaannya. Kris menarik tangan mungil Baekhyun agar duduk di sampingnya, Baekhyun menurut dan duduk di samping Kris dengan kepalanya yang dia tundukkan. "Maafkan aku Baek. Aku tidak bermaksud membuatmu menangis..," Kris menarik dagu Baekhyun agar melihat ke arahnya, dan ia menghapus air mata Baekhyun dengan ibu jarinya. "Perasaanku sedang kacau. Kadang aku merasa orang yang sangat salah karena tidak bisa menjaga ibuku dengan baik—"

Baekhyun menghentakkan tangan Kris dan menatapnya tajam. "Kau bodoh Kris!!! Kau selalu menyalahkan dirimu sendiri. Saat ibumu masih hidup kau menjadi anak paling baik yang pernah dia miliki. Sadarlah Kris, bila kau selalu seperti ini orang tuamu akan bersedih!!" Baekhyun menaikkan nada bicaranya. Ia tidak bermaksud membentak Kris, ia hanya ingin Kris tahu bahwa dia masih mempunyai hidup yang harus dia jalani.

Kris mengangguk dan tersenyum. Senyuman yang berbeda dari seminggu ini, senyuman yang tulus Kris perlihatkan. "Aku tahu, terima kasih Baekhyun, karena kau selalu menyemangatiku seminggu ini. Dan aku kadang merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu."

Baekhyun tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit. Ia pikir Kris telah kembali seperti Kris yang dulu, usahanya seminggu ini tidaklah sia-sia. Ia senang saat sahabatnya bisa kembali seperti semula meski ia menghabiskan banyak waktu di rumah keluarga Wu.

KRING KRING

Ponsel Baekhyun berdering menandakan ada seseorang yang meneleponnya. Ia merogoh saku untuk mengambil ponselnya. Ia melihat nama seseorang yang terpampang di layar ponselnya, 'Yoora noona'. Baekhyun bangkit dari duduknya dan melangkah menuju meja belajar Kris.

"Hallo noona."

"Hallo Baek, kau dimana?"

Aneh, mengapa Yoora noona menanyakan keberadaannya.

"A-aku di rumah Kris. Memangnya kenapa noona?"

"Cepatlah pulang Baek, maag Chanyeol kambuh. Aku khawatir  keadaannya."

Baekhyun membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Yoora. Maag? Chanyeol punya maag? Baekhyun tidak tahu itu.

"B-baiklah noona."

Sambungan terputus sesaat Yoora mengatakan sampai nanti. Baekhyun menatap kosong layar ponselnya. Kenapa Baekhyun baru tahu Chanyeol mempunyai maag? Ternyata masih banyak yang ia tidak ketahui tentang Chanyeol. Ngomong-ngomong Chanyeol, Baekhyun baru sadar kalau ia terlalu menghabiskan waktu di rumah Kris sampai-sampai ia melupakan Chanyeol. Baekhyun baru menyadari seminggu ini ia jarang menyiapkan makan pagi dan makan malam. Baekhyun akan berangkat pagi untuk menjenguk Kris dan pulang akan larut malam. Kenapa Baekhyun baru menyadari itu? Baekhyun merasa ia seperti 'seorang istri yang mencampakkan suaminya.'

LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang