Prolog

55.4K 4.9K 552
                                    

an dulu deh: seperti yang aku bilang sebelumnya di work Persona, Persona 2 aku sesuaiin dengan Persona versi novel karena yang dinovel lebih matang. Nggak ada perubahan yang menonjol banget sih untuk disesuaikan karena Persona novel itu cuma perubahan adegan yang lebih matang dan pekerjaan juga masa lalu Della kayak gimana (beda dengan Persona versi wattpad), tapi secara garis besar sama-sama menceritakan kalau Ara itu mantannya Elvan. Della tetap teman satu regu lombanya Ara. Elvan tetap temenan sama Danny dan Tama, dan lain-lain. .

Happy reading....

___

PROLOG

Tak ada yang lebih hancur lagi dari hidup Ara setelah menerima kabar tentang rumahnya tiga tahun yang lalu. Satu-satunya peninggalan keluarganya sudah tak layak dijadikan sebagai rumah. Tempat tinggal yang belasan tahun melindunginya dari hujan dan panas kini rata dengan tanah. Hanya tersisa kepingan-kepingan kayu bekas dinding rumahnya yang mudah rapuh karena terus terkena sinar matahari dan hujan di tiap musim yang terus berganti setiap tahunnya.

Tiga tahun yang lalu, dia menerima kabar dari Farah bahwa rumah tetangga Ara mengalami kebakaran dan rumah Ara ikut terbakar. Ara hanya bisa menghubungi Tante Citra yang rumahnya tidak juga bisa diselamatkan lagi. Jawaban Tante Citra waktu itu membuat Ara hanya mampu menangis. Sama halnya dengan Tante Citra yang menangis antara menyesal karena Ara juga harus terkena impasnya dan bersedih karena satu-satunya rumahnya juga ikut terbakar.

Ada banyak kenangan di dalam rumah itu. Ara meninggalkan banyak hal yang tak bisa dia lupakan. Tiga buku jurnal SMA-nya yang dia simpan di dalam lemari kayu. Album foto keluarga yang waktu itu dia simpan rapi di dalam laci lemari sebelum dia berangkat ke Jepang. Semuanya hilang dalam satu malam. Habis terbakar dan tak tersisa sedikit pun.

Hati Ara kembali terasa tersayat-sayat. Kepulanganannya dari Jepang dua hari yang lalu membuatnya mempersiapkan diri dulu sebelum mengunjungi rumah di depannya ini. Dia menginap di apartemen Farah dan entah ke mana dia akan tinggal nantinya. Dia tidak mungkin berlama-lama di tempat tinggal Farah karena hanya akan menyusahkan Farah meski Farah adalah sahabat yang selalu terbuka dan siap membantu Ara kapan pun itu.

Ara melangkah sambil memeluk tubuh mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia berjalan melewati kayu-kayu dan beberapa tripleks yang terlihat menghitam di atas lantai yang penuh dengan debu. Langkahnya terhenti tepat di bagian kamarnya yang sudah tidak ada barang bagus lagi yang tersisa. Ah, ada satu meja belajar yang masih berdiri, tetapi hanya dengan tiga kaki. Lemari pakaiannya tidak lagi berdiri kokoh, justru sebaliknya.

Pandangan Ara tertuju pada kertas memo di dalam laci meja belajar yang baru dia buka. Dia mengambilnya dengan perasaan yang bergetar. Ada sebuah tulisan di sana tidak begitu jelas, tetapi Ara masih bisa membacanya karena tiba-tiba mengingat kata-kata yang bertahun-tahun lalu pernah dia tulis di kertas memo itu, tepatnya saat dia masih SMA.

Besok pagi buat nasi goreng ditambah telur dadar buat bekal Elvan. Tumben itu cowok mau makan nasi goreng. Hmmm padahal katanya dia nggak suka. Hehe lucu ishh

Ara tersenyum tipis. Cepat-cepat dia membuang jauh-jauh senyumnya itu. Di mana Elvan sekarang? Bagaimana kabarnya? Ara tidak tahu.

Ara memasukkan kembali kertas memo ke dalam laci. Dia memandang berkeliling. Hanya beberapa detik sebelum dia mundur selangkah dan berbalik sepenuhnya, meninggalkan tempat itu dan berusaha kembali mengikhlaskan apa yang sudah hilang dan tak mungkin kembali.

***


thanks for reading!

love,

sirhayani


Persona 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang