Selamat membaca guys...
Saranghae (^.^)Junhyung terbangun
silau cahaya matahari pagi benar-benar mengusik tidurnya,
Junhyung mencoba duduk, bersandar di kasur, sedikit memijat pelipisnya yg terasa beratTidak ada Bora, kemana Bora? Apa Bora sudah baikan?
Junhyung berjalan keluar kamar menuruni setiap anak tangga, matanya berkeliling mencari keberadaan Bora
Tapi sosok wanita itu tidak terlihat,
Junhyung berjalan ke arah ruang tamu, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 11siang,Kemana Dia?
Junhyung berjalan ke dapur, sudah ada makanan yang terhidang d atas meja dan sebuah surat kecil,
"Karena aku tidak membangunkanmu, aku minta maaf, kau tidurnya lelap sekali, spertinya kau bermimpi indah :),, "
Wajah datar Junhyung menunjukan sebuah kerutan saat melihat emoticon tanda senyum dari Bora,
Bahkan di surat pun Bora menyisipkan sebuah senyuman?"Makan yang banyak, aku pergi sebentar menemui teman, aku akan pulang nanti sore, jangan mengkhawatirkan ku :) "
Mengkhawatirkan nya?
Yang benar saja!Dengan santai Junhyung membuang surat yang sangat tidak penting untuknya,
duduk membuka sebuah piring,
Mengambil makanan dan menyantapnya,
Hatinya kembali dingin, acuh dan tidak peduli dengan apa yg di lakukan Bora,Bora sendiri sedang duduk di atas tepi jurang, menatap ke bawah, ombak laut seakan tidak bosan menghempaskan batu karang,
Tapi batu karang itu tetap utuh tanpa cacat sedikitpun,"Ibu.... bisakah aku sperti batu itu? Kuat akan hentakan ombak"
Mata Bora terus memandang kelaut lepas dimana laut itu menjadi Penyebab takdir buruk yg dia alami
Dan tiba-tiba sebuah pelukan dari belakang menghangatkan tubuh Bora, sebuah kecupan yang mendadak mendarat di pipi kiri Bora,
Bora menoleh dan terpaku seperti patung
Wajahnya dan wajah Wonho benar2 dekat, hanya mengangkat sedikit dagunya bibir Bora bisa menyentu Bibir wonho,Matanya bertemu tatap dengan mata Wonho,
Bora mengumpulkan roh yang sempat meninggalkan raganya
Bora menunduk dengan wajah bersemu merah, ahh malu sekali rasanya,Melihat tingkah Bora Sebuah senyum tipis menghiasi wajah tampan Wonho,
Dia sangat menyukai wajah Bora saat ini bersemu merah dengan tertunduk malu, itu benar-benar menggemaskan,Wonho melepaskan pelukannya dan mengambil tempat di samping Bora
"Seharusnya kau mengajakku jika ingin kesini," ucap Wonho
"Kenapa memangnya?"
"Ini adalah tempat yg menyedihkan, jadi Jika kau menangis maka ada aku yg menghapusnya untukmu.."
Bora tersenyum hangat mendengar ucapan manis dari Wonho
"Aku bkn anak kecil lagi oppa!"
"Ahh benar juga... Eum Bora ah?"
"Ye?"
"Ini bahkan belum masuk musim dingin, tapi kenapa kau memakai pakaian yang menutupi hampir seluru badanmu?apa kau masih sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART TO LOVE
Fiksi Penggemardi tinggalkan keluarganya dan tunanganya di kecelakaan yang sama membuat Bora hampir mengalami depresi, namun seseorang menyelamatkannya dari depresi dan menikahinya, namun pernikahan itu membuat kutukan takdir yg menyakitkan bagi Bora!