'' aduhhhh kenapa kepala gue pusing'' ucapku sambil meletakan tangan di bagian kepala. ''Ehh Setya untung udah bangun....huft pingsan lama bener lu bikin orang deg-degan aja''ejek Rama dengan kesalnya.
''Bukannya tadi kita lagi maen basket ya? ''Tanyaku.'' Heh! Iya sesaat sebelum lu jatuh, oh y tadi gua panggilin dokter..''belum sempat Rama cerita. ''Dokter? ? Bilang apa? ''Sahut sambil nada kaget.''heh makannya dengerin dulu orang ngomong....dia bilang kalo lu harus banyak istirahat....''ucap Rama. Hatiku terasa lega mendengar itu jika dokter bilang kalau aku kena kanker bagaimana perasaan Rama.''mereka gak boleh tau''ucapku dalam hati.
''Sudahlah yang penting lu udah bangun, oh ya besok lu gua izinin ke sekolah''pinta Rama.'' Jangan gua gak pa2 kok...sehat begini kok''elak ku. ''Eitttt gak boleh inget tadi kata dokter....''bentak Rama.Ya akhirnya mau apalagi sudah nasib buat gak sekolah.''yah hari ini gak sekolah....ngapain lagi gabut....''gumamku.Ku tatap sekeliling kamar dengan bosan tuk mencari sesuatu yang bisa aku kerjakan.Mataku terpaku pada secarik kertas yang berada di lantai kamar.Tubuhku spontan langsung mengambil surat itu. ''Loh ini kan surat dari dokter yang dulu pernah diagnosa gue...untung aja gak dibaca Rama! ''Ucapku sambil membaca kata demi kata dalam surat. Di kertas tertera kata'' kamis''.''hah kamis inikan hari kamis...mampas gue lupa hari ini kan periksa'' gumamku dalam rasa panik.Aku langsung bergegas menuju rumah sakit tempat aku di diagnosa.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung bergegas menuju ruang yang tertulis didalm surat itu'' kantor dr.Juanda''. ''Kreekkk'' suara pintu yang ku buka.Kulihat sekeliling dan ternyata benar disitu ada seoarng dokter dengan jas putih berkacamata sedang duduk di kursi tugasnya. ''Permisi, apakah ini ruangan dr.Juanda''ucapku.''ya benar saya sendiri ada keperluan apa''tanya dokter.''ehh saya mau kontrol diagnosa bapak''
''Oh kamu yang dulu didiagnosa kangker otak ya? Sudah saya tunggu dari tadi..''ucap dokter.''maaf pak saya baru ingat''pinta ku.Dokter itu hanya tersenyum dan menyuruhku duduk di atas ranjang setinggi perut dengan dilapisi kasur putih.''silakan berbaring''pinta dokter.Aku pun berbaring dan dokter mulai memeriksa tubuhku.Pemeriksaan selesai dan kini aku duduk menunggu hasil dari keahliannya.Tak beberapa lama''saudara Setya,hasil lab kami menyatakan bahwa kanker saudara semakin pesat...jika dibiarkan lama-lama daya tahan saudara berkurang hal ini ditandai dengan seringnya kejadian pingsan kepada saudara, jadi kami sarankan saudara harus melakukan kemoterapi''pinta dokter. Mendengar kalimat yang terucap dari dokter tubuhku mulai lemas tak berdaya detak jantungku berhamburan tak berirama.''tapi dok apa tidak ada cara lain selain kemoterapi, aku gak mau teman2ku tau jika aku kena kanker kan kemoterapi meninggalkan bekas''ucapku.''sebenarnya ada cara lain yaitu pengngkatan sel kanker didalam otak saudara namun kemungkinan berhasil kecil hanya 10% saja sedangkan kemoterapi bisa mencapai 50 %''ucap dokter.
Pikiranku semakin tak karuan mendengar hal itu namun harus bagaimana lagi rencana tuhan adalah yang terbaik.''baik dok saya akan melakukannya''dengan berat hati aku harus melakukannya. ''Oke saudara saat ini belom bisa dilakukan kemungkinan kamis lusa baru bisa''
''Baik dok akan saya usahakan''Setelah dari rumah sakit aku pulang dengan rasa sedih mengingat apakah aku harus menibggalkan kalian yang baru akau miliki. ''Tuhan apa rencanamu''ucapku. Diperjalan pulang ada seseoarang yang memanggilku''Setya....???''suara seoarang gadis yang sepertinya aku kenal. Ku tolehkan kepalaku dan ternyata benar itu adalah Lita.Pikiranku buyar dan aku langsung bergegas lari dan menghindar dari Lita namun sayangnya kertas diagnosaku jatuh dan aku hiraukan itu.Ku hanya bisa berlari menjauhi Lita.
''Hah...hah..hah''suara napasku yang tak beraturan.''untung sempat lari dari Lita kalau gak bisa berabe Gue''ucapku.Namun tiba tiba perasaanku mulai menegang'' waduh mati gua kertas diagnosaku jatuh''ucapku dengan nada panik.Pikiranku entah kemana kepalaku mulai pusing jika benar kalau Lita mengambil kertas itu.''bagaimana ini....kalau Lita tau....''belum sempat aku bicara.''Lita tau apa? ''Tiba tiba Rama muncul dibelakangku dengan penasaran.''ehh Rama nggak tadi Lita ehhh...''
''Lita kenapa? ?''paksa Rama. ''Lita...liat aku gak berangkat sekolah'' ucapku dengan nada pimplan.'' Yah soal itu mah gampang kan gua udah izinin tadi disekolah''ucap Rama.''untung Rama percaya dengan alasanku''ucapku dalam hati.
''Yaudah ayok masuk kita makan mie instan ala Rama''Seusai makan aku hanya bisa memikirkan kertas diagnosaku yang hilang.Harapnku hanya satu jangan sampai di ambil dan dibaca Lita.
Kau penolong harapnku
Kau penyisih usiaku
Ku berterimakasih pada ragamu
Teman...
Untukmu Rama ku kan menyisakan ruang memoriku u tukmu
Ku kan menyisihkan hati ini tuk dirimu
......................................................30 HARI LAGI
Senin menghampiri lagi dan saatnya berseragam lagi.''Ayok berangkat''ucapku.Rama yang sudah siap untuk hari ini pun mengngguk dan kami pun berngkat dengan menaiki mobil Rama yang dikendarai pak supir.
''Yah hari ini upacara bendera heh....hal yang paling gua benci''ucap Rama.
''Yaelah cuman berdiri aja gak kuat apalagi mau nembak cewek''ejeku.''Anjay lu..gini gini kalau soal cewek dewanya gua''balas Rama.
Sesampainya disekolah tiba-tiba'' hari ini adalah tugas dari kelas ipa 6 dimohon agar dapat menjadi petugas upacara''suara toa yang merambat masuk melalui telingaku. ''Eh lu Set jadi pemimpin upacar''pinta Rama.''kok gua si''
''Ye bilang aja takut huuh cemen lo''ejek Rama.''oke siapa takut tapi jika aku jadi pemimpin teraktir gua oke? ''Pinta ku.''oke! !''ucap rama dengan nada semangat.Akhirnya ku berlari menuju lapangan dan menjadi apa yang disuruh Rama.
''Kepada sang merah putih hormat....gerak! !''komando ku.Dari kejauhan ku lirik pandanganku ke Lita dan dia hanya tersenyum manis melihatku.'' Indonesia raya..merdeka merdeka. ..!!''suara nyanyian itu semakin lama semakin lenyap telingaku dan tiba2 kepalaku mulai berat' ''tes.. tes..tes''3 tetes darah tiba2 mungalir dari hidungku.Pandanganku hilang entah kemana semua yang kulihat hanya gelap semata.Dan akhirnya ku jatuh terkapar ditengah lapangan.Ku buka mataku perlahan dan ku lihat ada teman temanku disana. ''Ehhh..ssttt kenapa kepalau pusing lagi''ucapku.''akhirnya bangun juga kamu set, sudah 2 jam kami menunggumu? ''Ucap Rio.''Set kenapa kamu berbohong kepada kami''ucap Lita.
''Berbohong apa? ''Tanyaku.''kenapa kamu gak jujur dari awal kalau kamu tu terkena kanker''bentak lita.''apa Setya kanker''tanya Rama.Serentak diruangan itu langsung pecah entah kemana teman temanku kecewa terhadapku.
''Maafkan aku kawan?, bukannya aku gak mau ngasih kalian info ini, tapi aku takut kalian gak akan berteman lagi sama aku yang sudah kena kanker''ucapku sambil meneteskan air mata.Kulihat semua langsung sunyi raut wajah teman temanku menjadi kusut.''kalau lu masih menganggap kita teman harusnya lu ngomong dari awal gak kek gini jadinya! ! Teman macem apa lah''bentak Bagas.''sudah sudah mau diapain lagi kalu sudah begini? Mending kita bantu Setya agar bisa sembuh dari penyakitnya'' ucap Lita.Tiba tiba Rama memelukku dengan erat sampai aku susah untuk bernapas.''Set...kenapa lu gak ngomong dari awal, gua itu udah nganggep lu saudara, gua gak mau kesepian lagi dirumah? Jangan tibggalin gua lagi! !''ucap Rama dengan nada tersedu2 sambil meneteskan air mata.Semua orang diruangan itu langsung memelukku dengan memberikan dukungan padaku.
''Oh ya kita mau bantuin cari dana buat lu kok Set''ucap Rio.
''Gak usah lah gaes...gua bisa cari duit sendiri ngerepotin''ucapku.''gak boleh nolak? !''ucap Bagas.
Aku hanya tersenyum lebar melihat teman temanku mendukungku.''Set ini surat diagnosa yang aku temuin kemaren, sebenarnya aku mau ngasih tau yang lain tapi takutnya kalian marah dengam Setya.''ucap Lita.
''Iya maafin aku Lit udah bohongin kamu.aku salah? ''Pintaku.''oh ya disini tertulis kamu harus kontrol lagi hari kamis...boleh kami ikut? ''Pinta Lita.Aku hanya mengangguk bahagia kepada teman temanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surgaku Hanya Khayalku
RomansaKisah Setya yang selalu mengingkan surga namun hanya dalam khayal nya saja hingga ia bertemu Lita.Namun pertemuannya itu dihalangi oleh berbagai rintangan.....akankah Setya bisa memperthankannya? ?