DIAGNOSA

19 6 2
                                    


Hari ini hari kamis. Hari dimana aku harus menjalankan sebuah terapi untuk menghilangkan rasa sakit yang aku alami. Teman temanku sudah bersedia menemaniku melakukan terapi  ini.

Lita sudah menungguku di ruang tamu Rama sejak pukul 06.30. Ku lihat dari kejauhan ia nampak gelisah sempat beberapa kali ia mengeluarkan air matanya dengan raut muka yang sayu.
Aku menghampiri Lita

''ayok aku sudah siap''ucapku.Lita hanya membalas dengan senyum manisnya. Rama muncul tiba-tiba dengan menggandeng tanganku sambil melangkahkan kaki. Ketika melewati pintu depan sudah nampak Bagas, Rio, Dika, Dimas yang nampak rapi menyambutku untuk masuk kedalam mobil Rama.Mereka seakan menyemangatiku dengan senyumannya.

''apaan si kalian ini bikin malu aja? ''Ucapku.
Sesampainya di rumah sakit aku mulai melangkahkan kakiku menuju ruang dr.Juanda.Dan disana aku sudah ditunggu oleh para perawat dan dr.Juanda sendiri.

''Saudara Setya ayok kita mulai kemoterapi nya''pinta dokter.Aku hanya menganggukkan kepala saja.Nampak dari balik kaca teman-temanku menyemangatiku.

''ayo Setya kamu pasti bisa''ucap Rama dengan nada rendah.Aku mulai dibatingkan di ranjang putih.Dokter menturuhku menahan napas untuk memasukan jarum infus di saluran nadi ku.

''slusup'' jarum masuk kedalam kulit tipisku.Rasanya linu bercampur takut.Selepas itu dokter menyuntikan infus ku dengan cairan berwatna putih yang aku sendiri tidak tahu itu apa.Tak beberapa lama tiba tiba kepalaku mulai bereaksi.Denyut dikepalaku mulai meningkat'

''agggg''erangku sedikut keluar karena sudah tidak bisa menahan tasa sakit ini.kepalaku serasa ditusuk oleh puluhan pisau yang tanpa henti.
Ku mulai menggerang tanganku mencari apa saja untuk ku remat agar mengurangi rasa sakitku.

''Argggggg''sambil ku gigit bibir bawahku.Tak beberapa lama tiba tiba pandanganku mulai lenyap yang kulihat hanya kunang kunang di bayanganku dan akhirnya aku jatuh pingsan lagi.
Mataku mulai terbuka lagi dan rasa sakit yang aku alami sebelmunya sudah tidak tetasa lagi apakah aku sembuh?
Kulihat teman temanku sudah mengelilingi ranjangku.

''teman teman makasih udah menunggu sampai saat ini''ucapku.

''iya Setya kami rela kok asal kamu sembuh.''ucap Lita dengan senyumannya.

''semangat broo''ucap Rama.''jangan menyerah''ucap Dika.''tetaplah ada untuk kami''ucap Bagas dan Rio.
Aku hanya tersenyum lebar melihat mereka.
Ketika kami sedang asik mengobrol tiba tiba dokter datang dengan membawa hasil dari kemoterapi hari ini.

''saudara Setya hasil dari kemoterapi tadi menunjukan virus kanker ini susah untuk di kalahkan kami hanya bisa menghambat perkembangan saja, dan mohon maaf menurut perkiraan kami saudar hanya bisa bertahan selama 30 hari saja selebihnya mohon maaf''ucap dokter.

Diruangan itu langsung pecah isak tangis kami. Air mata mengalir bercucuran tak terhingga begitu pula Lita yang menangis tersedu2 tak kuasa mendengar hal ini.

Tubuhku mulai lemas kembali pikiranku entah kemana.Mungkin ini jalan yang terbaik.

''Setya. ..!!??''ucap Rama sambil menangis tersedu2 dengan memelukku erat.

''Set..mengapa begini jadinya''ucap Dika.

''Maafkan aku teman teman aku hanya bisa sebatas ini..aku akan berusaha sekuat tenagaku agar bisa lebih lama bersama kalian''ucapku sambil menahan isak tangiaku.

'' set aku tahu ini tak adil, mengapa harus kamu set diantara berpuluh juta orang didunia mengapa tuhan memilihmu, aku hanya ingin bersamamu selama masa sekolah ini''ucap Lita sambil meneteskan air mata yang tak terhingga tercucur seras mengalir di tanganku.Lalu Lita memelukku dengan erat sambil menangis.

Pikiranku sudah mati kaku.Ku tak tau apa yang harus ku lakukan.Teman temanku hanya kilatan memori yang ada.

Ruangan itu serasa tempat untuk melampiaskan nafsu sedih.tak ada orang didalam ruanagn yang nampak senyum sedikitpun.isak tangis pecah tak terkira.

''Maafkan aku ya teman, aku janji akan mengisi sisa hidup ini dengan kalian''ucapku.
''Iya set kami janji akan selalu membuat mu tersenyum cerah.''ucap Lita.''ok sekarang kita pulang dan kita nyanyi bareng''pintaku.''iya sudah usai kita menagis saatnya terang datang menghampiri kita''ucap Rama.
''Jangan menyerah''ucap Bagas.
Rio, Dimas dan Dika pun mengucapkan hal yang sama.

Setelah itu kami pun beranjak pergi meninggalkan rumah sakit itu.Dan kami pergi menuju rumah Rama.
Sesampainya di Rumah Rama aku disambut dengan bibi pembantu Rama. Bibi membawa kan ku rendang sapi masakan kesukaanku.'' Ini mas dimakan''ucap bibi sambil tersebtum kecil.

''Iya bi makasih''jawabku. ''Ayok kita mulai hari ini dengan nyanyi bareng bersama mahestro'' ucapa Rio.Kami pun tertawa bersama mendengar ucapan Rio.

Di dalam ruangan ''ini gitarnya''ucap Dika.
''Sst gua mau nyanyi...oh ya set dengerin yah lagu dari gua''ucap dimas.
''Jreng...jreng..jreng''suara alunan gitar pun dipetik.
'' apa kabar....sahabtku...dimanapun kamu berada...''Dimas pun langsung bernyanyi.Lagu yang dinyanyikan pun sangat menyentuh kalbuku.
''
Aku dan kamu satu.......Best friend forever........Sahabat, sehati sejiwa........Walau sedang terpisah.........Tak pernah terasa jauh''kami pun semua bernyanyi bersama dengan nada gembira.

Ini adalah hari ke 30 menurut perhitunganku.Dan tepat pukul 14.00 kita bernyanyi bersama.
Ku lihat senyumannya mereka nampak ikhlas. Ku tak bisa membayangkan jika lagu ini dinyanyikan tanpaku.

''Nah lagunya bagus kan mahestro pencipta kunci h''ucap Dimas.
'' ye mahestro apaan lu...nyanyinya kayak ofang sumbibg gitu'ejek Rio
'' ya itu lu pencipta kunci h.....ha paan kunci itu mentok di g.kunci mu h ya adanya hahahahahhah'' ejek lagi Dika.

Kami pun tertawa bersama tak kuasa melihat aksi Dimas yang memsang muka melas dihadapan kami.

''Sudah lah ini udah sore kita phlabg dulu ya Set....kita main lagi besok''ucap Lita.
''Ok sampai ketemu di sekolah''ucapku.
''Set jangan sekolah dulu geh...kesehatan lebih penting''saran Lita.
''Gak pa2 lit....aku kuat kok lagian aku bosan dirumah...''ucapku
''Bosan apa bosan.pakingan pingin pdktan ama Lita ntar cipika cipiki lagi hahahhah''ejek Rama.
''Hahahahahhahaha'' serentak teman teman yang lain pun tertawa.
Mereka pun pergi satu persatu dan kini diruangan ini hanya ada aku dan Rama.
'' set semangat ya''ucap Dika.
'' hah apan si lu, gua masih sehat gini kok, udahlah gua mau mandi biar seger buger gk kaya lo dekil bugil hahahahha''ejeku.
Serwntak Rama membalasku dengan melemparkan taplak meja yang tergeletak di meja sejak tadi.
''Awas lu didukung malah ngejek, belum tau jurus gua ya''ucap Rama. Tiba tiba''tuuutttt''suara pabjang keluar dari pantat RAma.
'' ni terima ranjau angin gua, terima ini'' ucap Rama sambil menadahkan tanganya untuk menangkap kentutnya itu.

Ku langsung bergegas lari menjauh dari rama.
''Yeah kabur awas ku ku kejar''ucap Rama.
''Hahahahah kagak kena''ucapku sambil berlalri menuju kamar mandi.

Ku tau kau yang berhak
Berhak memanggil ku
Namun janganlah kau beri mereka sakit
Kau telah mereka beri senyum mengapa kau beri juga mereka
Sedih.
Ku tau ada rencana lain selama ini

Surgaku Hanya KhayalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang