terpuruknya cinta

783 105 9
                                    

raya berjalan menyusuri jalanan  sepi dengan berurairan airmata tatapannya kosong langkahnya gontai entah kemana kaki akan melangkah, seperti  hatinya yang saat ini tak ada arah tujuan karna yang ia tuju telah damai di alam, sana,jangan di tanya bagaimana tentang perasaan raya saat ini untuk mondi kecewa amat sangat kecewa bahkan raya menyesali keputusannya telah menerima mondi dalam hidupnya.

tanpa mengetahui siapa diri mondi yang sesungguhnya"ya allah  ampuni hambamu yang telah menyakiti hati sesama wanita tak ada niat sedikitpun di hati hamba untuk menjadi pihak ketiga dalam sebuah hubungan"doa raya menyesali perasaannya  saat ini,raya terus berjalan menyusuri jalanan yang gelap tanpa penerangan sama seperti hatinya saat ini.

cahaya yang mondi berikan kini telah tertutup  awan hitam hingga tak tersisa sedikitpun celah bagi raya untuk melihat sebuah harapan,andra dan mondi dua sosok  yang berbeda andra muslim sejati sedangkan mondi hamba yang taat dalam kepercayaan tuhannya hampir sama namun tetap beda,andra bagai samudra yang luas dan indah juga menenagkan sedangkan mondi bagai lautan dan  sungai yang hanya bisa berdampingan namun tidak bisa menyatu😂😂😂.

kini mondi telah sampai di kosan raya ia segera berlari untuk menemui bidadari yang tengah salah paham padanya saat ini,berulang kali mondi mengetuk pintu namun tidak ada jawaban bahkan kosannya terlihat sepi ,mondi memukul kepalanya sendiri menyesali kebodohan yang telah ia lakukan karna bell.a dirinya kehilangan raya, bahkan ia sendiri tidak tau dimana raya saat ini,mondi begitu yakin raya tidak ada di dalam karna kondisinya yang gelap menampakkan tidak adanya kehidupan atau aktivitas seseorang.

mondi :aaaaaahhhhhhhhh

mondi berteriak untuk mewakili perasaan sesak yang tak bisa lagi di tahan inilah cara mondi melampiaskan segala beban di hati dan pikiranya agar melegakan perasaan sesak yang menekan  di dada, teriakan mondi mengema tak peduli akan pandangan orang yang menatapnya aneh.

mondi terduduk lemah di depan kosan raya perlahan tetesan airmata mulai turun ke pipi😢mondi tak sangup jika harus merasakan lagi kehilangan orang yang ia cinta,bahkan sakit yang dulu  masih terasa sampai saat ini ,tak bisa dan ngga mungkin bisa sudah cukup mondi terpuruk karna cintanya  ke bella, mondi tak mampu jika harus kembali merasakan pahitnya kehilangan seseorang yang begitu berharga untuk yang kedua kalinya.

raya menghentikan  langkahnya ketika melihat nisan yang bertuliskan nama Andra tanpa raya sadari  langkah nya membawanya menuju orang yang sangat di cinta,raya mengusap airmata yang sedari tadi menetes di pipi mulusnya ia tak mau jika andra melihatnya bersedih meskipun raya tak yakin karna andra pasti lebih tau tentang apa yang terjadi saat ini  tanpa raya menutupinya.

raya mengukir senyum di bibirnya menatap nisan sang kekasih yang membawa cinta abadi hingga mati,kini bukan lagi airmata untuk mondi yang raya keluarkan tapi untuk  andra raya meneluk nisan andra  dengan penuh kerinduan ,ingin rasanya raya mengeluh namun ia tahan karna raya tau allah  membenci umatnya yang putus asa,raya tidak pernah memberi toleransi untuk dirinya sendiri apapun itu alsanya.

terkadang orang menyimpulkan  bahwa mengeluh itu adalah  wajar karna mereka manusia tapi tidak bagi rayakarna baginya mengeluh atau bersabar manusia itu sendiri yang memberi batas,mengeluh adlah sifat manusia yang menyerah akan ujian dari allah dan bersabar adalah cara kita menunjukan bahwa kita mampu menghadapi cobaan  yang allah berikan terhadap hambanya(itu fersi raya bagaimana menurut  kalian?)

like komen dan saran...

ramaikan komentarnya yahhhh..

INFO....

bagi ramon lovers yang mau berbagi pengalaman hidup dan di jadikan cerpen silakan DM atau kirim PESAN di WATTPAD atau di FB bisa juga chet lewat WA bagi yang punya nomor aku...

identitas  bisa di rahasiakan pengalaman  kalian bakal aku gabung sama imajinasi  aku sendiri di tunggu yah...

cerpen nya bisa di baca di WATTPAD @YANI ARIAN

PACARKU MUALAF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang