Chapter 2

124 9 1
                                    

*Author Pov*

Sehun, Nara, dan Taeyong memilih tempat duduk yang terletak agak memojok dan jarang untuk dilewati pengunjung, karena tempat itu yang tersisa di bawah pendingin ruangan. Nara sangat menyukai udara dingin tetapi berbeda dengan saat musim hujan, tubuhnya akan merasa tidak bersemangat, kemana-mana dia harus sedia payung dan dia harus memakai pakaian yang tebal jika dia tidak mau gampang terserang penyakit. Nara itu gampang sekali kena flu jika sedang musim hujan, tapi kalau udara dari pendingin ruangan beda cerita.

"Nar, yuk kita pesen makanannya." Ajak Sehun.

"Ya. Pesenan abang yang biasakan?" tanya Nara pada Taeyong.

"Iya, baby." Taeyong menggangguk.

Sehun dan Nara beranjak dari kursinya dan berjalan berdampingan menuju kasir.

Setelah kembali dari kasir, mereka bertiga menunggu beberapa saat untuk pesanan mereka siap. Tak lama pesanan mereka siap, dan Sehun pergi untuk mengambil. Mereka santap waffle masing-masing dengan sesekali bercanda.

Sehun beberapa kali menyuapi Nara begitu pun juga dengan Taeyong, tetapi karena Sehun yang berada di samping gadis itu jadi dia lebih sering dan mudah untuk menyuapi Nara.

"Emm, abang udah dong, emmm mulutku sudah penuh." Mulut Nara jadi penuh karena suapan terus menerus dari keduanya.

"Hahaha, kamu lucu banget, Nara." Sehun malah tertawa melihat wajah Nara yang kesal dan mulutnya penuh dengan pancake. Lalu mencubit pipi Nara, tanpa berhenti tertawa.

"Iihhh abang! Sakit. Kenapa sih oppa gak makan sendiri aja pancakenya?" Wajah Nara makin di tekuk karena menerima perlakuan Sehun.

"Hahaha, iya iya maaf. Habis wajah kamu tuh gemesin banget, Nar." Sehun mengusap sisa saus madu di sudut bibir Nara.

Nara yang menerima perbuatan itu seketika tegang. Nara menatap mata Sehun yang fokus ke bibirnya. Sehun yang menyadari Nara terdiam, malah menunjukkan senyumnya dan mengusap rambut Nara dengan lembut.

"Sudah-sudah kalian ini bertengkar terus." Ucap Taeyong, tetapi tangannya menyodorkan potongan waffle ke dalam mulut Nara lagi.

Nara yang menerima perlakuan tiba-tiba itu mau tak mau membuka mulutnya dan menerima potongan waffle dari Taeyong itu. Nara yang sudah sadar apa yang di lakukan oleh Taeyong, dia pun menatap tajam ke arah Taeyong, tetapi yang ditatap malah menampilkan cengiran yang membuat Nara ingin sekali memukul kepalanya. Dan Sehun yang melihat itu juga ikut tertawa.

"Sudah ah, aku mau pergi saja kalau kaya gini." Nara berdiri kesal. Gadis itu benar-benar gondok banget dengan perbuatan kedua sahabatnya itu.

"Eiy eiy, iya iya kami gak akan nyuapin kamu lagi, udah jangan ngambek lagi dong, Nar." Sehun menahan tangan Nara berusaha untuk membujuk Nara. Sehun menarik Nara untuk duduk kembali. Dan Nara pun akhirnya luluh juga.

"Jangan cemberut lagi dong, Nar. Kamu tuh tambah jelek kalo udah cemberut." Sehun mengusap pipi Nara dan berakhir mencubitnya lagi.

"Sakit abaaang.. udah ah, kenapa sih suka banget nyubitin pipi aku." Nara menahan tangan Sehun agar berhenti menyubiti pipinya.

"Habis pipi kamu tuh pas banget buat dicubit terus muka kamu itu lucu kalau lagi kesel, Nar."

Nara hanya mendelik kesal ke arah Taeyong. Yang dibalas Taeyong dengan tatapan lembut.

Setelah selesai dengan acara suapan dan menyubiti pipi Nara, akhirnya mereka selesai menghabiskan pancake mereka masing-masing.

Mereka melanjutkan dengan mengobrol ringan saja, dan beberapa kali Nara dibuat kesal karena Sehun dan Taeyong yang menggodanya. Obrolan mereka terputus karena suara panggilan dari ponsel Taeyong. Taeyong pun mengangkat sambungan itu. Taeyong sibuk dengan panggilan dari ponselnya itu, sepertinya sangat penting pikir Nara dan Sehun.

Friendzone (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang