Luhan menggeser pintu kamarnya. melemparkan tasnya sembarang arah. menjatuhkan tubuhnya ke kasur king size. Mukanya Lelah. Itulah yang tergurat diwajah tampannya sekarang. Sudah cukup kejadian tadi pagi yang membuat hatinya tersayat.
=flashback=
"Morning...junmyeon" seru seorang gadis sembari duduk disamping pria itu. Dia hanya membalas dengan senyuman tipis.
"Ku kembalikan bukumu" gadis itu menyodorkan buku sejarah. Pria itu menatap buku sejarah yang sekarang sudah berpindah ketangannya.
Suasana hening terciptakan.
"Apa kau punya waktu nanti sore?"tanya Naeun pelan melirik ke arah suho yang terdiam sejak tadi. Gadis itu berharap suho meluangkan waktunya.
"Mmm...sepertinya tidak ada, kenapa?" Kini suho meliriknya.
"Aku ingin mengajakmu ke cafe baru ayahku" ujarnya tersenyum tipis
"Baiklah" suho mengangguk pelan .
"Tapi.....bagaimana hubunganmu dengan luhan?"~Degh!
"Oh...itu.." kini naeun tergagap dengan pertanyaan suho yang sukses membuat tubuhnya seperti tersengat listrik.Tak biasanya suho bertanya seperti ini.
Kabar kerengganan hubungan luhan dan naeun sudah tersebar di sekolahnya dua minggu yang lalu. Pasangan ini memang banyak yang mendukung Tak jarang yang tak mengenal keduanya. Si pria yang memegang capten tim basket disekolahnya sekalis merupakan anak direktur sekolah, dan si wanita yang menjadi primadona sekolah. Benar-benar pasangan yang sempurna. Sekarang gosip itu sudah banyak yang tau tentang kerengganan hubungan pasangan itu.
"Kami sudah putus" seru seorang pria yang tiba-tiba menghampiri mereka. Naeun beranjak dari duduknya, menatap kaget kearah luhan.
Dari tadi dia sudah tidak tahan bersembunyi di semak-semak, bukan karena serangga kecil yang menganggunya. Tapi Karena ia melihat naeun dengan suho duduk berduaan di taman. Dia sudah kemakan api cemburu. Tapi, Dia harus melupakan gadis itu.
"Kami sudah putus 2 minggu yang lalu"tegasnya. Pandangannya tetap fokus kearah naeun dan disertai dengan smirk andalanya.
"Aku membencinya" lirih naeun tapi masih bisa didengar oleh luhan. Kemudian naeun berlari meninggalkan dua pria dihadapanya.
--
-
■■■■■■■■Hembusan nafas berat keluar dari mulut pria yang tengah baring di kasur king size. Menatap langit-langit kamarnya. Luhan memutar posisi tidurnya sehingga menghadap kaca jendela, mendapati seorang gadis yang tengah tersenyum diluar bingkai jendela kamarnya.
Luhan memperhatikan gadis cantik diluar sana. Diapun mengambil posisi terduduk dan berdiri cepat, melangkah keluar ke balkon. Masalahnya, gadis itu tampak asing baginya. Dia tak pernah melihat gadis itu sebelumnya Luhan mengernyitkan keningnya, menerka-nerka.
Siapa dia?
Apa minnah punya sepupu perempuan.?
Tetangga baru?
~ahh bukan. Apa yang membuatnya tersenyum sendirian?
Apa Dia gila?.
Luhan membatin. Berbagai pertanyaan melayang-layang di pikirannya.
Sekarang dia penasaran apa yang dilihat oleh gadis misterius itu. Keningnya mengerut. Ia mendongakkan kepalanya, mengalihkan perhatiannya ke langit sore yang sudah jingga.
Apa karena hari ini senja terlalu indah sehingga ia tersenyum ?
Batin luhan terus menerka-nerka dan bertanya-tanya.
Gadis itu tampak begitu khusuk menikmati langit sore. Wajahnya sedikit terangkat Matanya terpejam Jemari lentiknya mengetuk-ngetukan besi balkon. Luhan memperhatikan gadis itu dengan serius, tangannya menyilang didepan dada sehingga membentuk huruf "x". entah mengapa kakinya terasa berat untuk diajak berjalan meninggalkan balkon.Gadis itu perlahan membuka matanya. Tersenyum tunduk. Rambut panjangnya hampir menutup sebagian wajahnya. Masih, Luhan masih memperhatikan gerak gerik gadis itu dengan seksama. Gadis itu terlalu menarik baginya.
Gadis itu mengangkat kepalanya. Membuat rambut hitamnya menyikingkir dari wajah cantiknya.
Duarr! Seperti dihantam oleh bom didalam hatinya ..tunggu! Perasaan apa ini. Luhan memegang dadanya yang berdegup kencang. Luhan membuka lebar mulutnya. Meneguk ludahnya. Menggaruk tengkunya yang sama sekali tak gatal, Dia bersikap Seperti maling yang tertangkap karena mencuri sesuatu. Tatkala gadis itu menoleh, menatap luhan dengan datar. Tunggu.! Ada apa dengan dia? Kenapa dia bersikap bodoh dan salah tingkah seperti ini..Gadis itu pun masuk kedalam kamarnya.
DASAR BODOH! Rutuknya
-
-
-
Keesokkan harinya chorong dan minnah berangkat sekolah bersama. Menaiki mobil sedan hitam. Dan membelah jalan raya seoul yang nampak mulai ramai. Suasana dalam mobil hening. Tak ada percakapan, mereka sibuk di dunia pikirannya masing-masing. Chorong hanya menatap keluar jendela. Sedangkan minah, dia hanya sibuk dengan smartphone-nya, kemudian memasang earphone di kedua telinganya.Ciitt.....
Sebuah mobil sedan berhenti di depan perkarangan sekolah. Dua gadis itupun keluar dari mobil.Minah melirik malas kearah chorong yang hanya menatap datar kedepan gedung.
"Aku bisa mengantarmu keruang guru" serunya malas.
"Aku tak butuh bantuanmu" seru chorong dingin
"Hah?...M-mwo?" Ujar Minah tak percaya. Gadis disampingnya hanya berjalan mendahului minah.
Minah menatap punggung chorong. Gadis itu terperangah "Gadis sialan" dengusnya pelan.Chorong berjalan dengan santai, menyelurusuri koridor. seakan dia hafal semua tempat yang ada disekolah barunya.
Siapa sangka, gadis itu benar-benar berada di ruang guru.
"Kau park chorong kan?" Tiba-tiba seorang guru wanita menghampiri
Chorong."Annyeonghaseyo, park chorong imnida." Gadis itu membungkuk kecil .
"Senang berjumpa denganmu"
..
.
Kelas amat bising hingga terdengar sampai ke koridor tengah.
Suara pintu kelas digeser menampakkan guru young hee.
Kelas yang tadinya ribut menjadi hening seketika Dan murid duduk kembali ketempatnya."Duduk dan Perhatikan. Hari ini kita punya siswi pindahan baru"
Guru young hee menoleh kearah pintu dan mempersilahkan chorong masuk.Chorong masuk, dan di sambut dengan sorakan anak laki-laki yang mungkin karena kecantikan gadis itu mampu menyihir mata dan mulut mereka.
"Annyeonghaseyo..park chorong imnida" gadis itu membungkuk pelan.
"Ibu harap, kalian bisa membatunya agar chorong bisa beradaptasi. Aresso?!"
"Nde!" semua murid menjawab serempak.
"duduklah di tempat yang kosong."
Chorongpun berjalan kearah bangkunya yang berada dipojok kiri.
"Sekarang buka buku sejarah kalian di halaman-"
Braakk!!
Tiba-tiba pintu kelas digeser dengan kasar, se-isi kelas mengarah kesuara itu. Seorang Anak laki-laki melangkah masuk tanpa mempedulikan semua yang menatapnya, guru young hee hanya menghela napas pelan kelakualan luhan dan kemudian kembali fokus ke buku pelajaran. Luhan melangkah kearah bangkunya di sebelah pojok kiri.
Tbc..
Ok..ceritanya gaje.😁
Mianhe..
tapi maksih telah menyempatkan membaca cerita abal-abalan ini.
Mohon tinggalkan jejak readers..
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMORROW
Teen Fiction--besok akan memperlihatkan apa yang belum engkau ketahui--