"Dia pacarku" ujar suho membuat chorong menatap heran kearahnya, Suho hanya menanggapinya dengan mengeluarkan smirk andalannya.
Para Berandalan itu hanya mendengus kesal mendengar ucapan suho.
"Berhenti bersikap sok pahlawan disini"
salah satu brandalan itu berjalan mendekatinya dengan tangan terkepal dilayangkan tinjun mendadak kearah suho.
brukk!
senyum lebar terbit dibibir brandalan itu yang telah sukses meninju suho. pria itu memegang pelipisnya dan terlihat darah di telunjuknya.
"sialan"
tak perlu waktu lama, suho sudah melumpuhkan lawannya dengan sekejap. meski dia mendapatkan serangan yang tak berarti dari pukulan mereka.
chorong tampak ketakutan. sedikit ada rasa lega didalam hatinya. namun yang mendominasi suasana hatinya sekarang adalah rasa takut.
suho menatap chorong seolah mengatakan 'kau ingin masih disitu?'.
"aku akan mengantarkanmu pulang" suho dan chorong kompak menoleh kebelakang. lu han berjalan medekati chorong sembari melepaskan jaketnya dan melatakkan dibahu gadis itu.
chorong menatap bingung kearahnya.
seolah mengerti ekspresi gadis itu, hembusan nafas kasar keluar dari mulutnya.."aku tetangga barumu, ayo pulang" ujarnya meraih tangan chorong. lu han bisa merasakan dingin dan bergetarnya tangan gadis itu. digenggamlah dengan erat tangannya sekilas dia menoleh kearah suho yang masih setia dipijakannya.
"tak perlu khawatir, dia akan aman denganku" ujarnya malas kemudian menarik chorong sedikit kasar. lu han masih sangat marah dengan pria itu yang merupakan selingkuhan mantanya.
"sebaiknya kau tak perlu melampiaskan kemarahanmu kepada orang yang tidak bersalah" nadanya sedikit mengejek lu han.
luhan mengerem mendadak langkahnya menoleh gusar kearah suho.
suho melangkah mendekati mereka dan menarik tangan kanan chorong.
"aku tidak mempercayaimu, lepaskan tangannya!"
"kau pikir kau siapa?"
suho melirik chorong sekilas, gadis itu hanya menunduk.
"lepaskan!" sahutnya tajam kearah lu han.
"anjing!" lu han mendorong bahu suho dengan keras sehingga tangan lelaki itu terlepas dari genggamanya chorong.
kemarahan suho tak terbendung lagi, nafasnya sudah tak beraturan. tangannya mengepal. lu han menatap dengan tatapan menantangnya.
"berhenti" gadis itu berseru parau disusul dengan isakanya yang membuat suho terkendali.
"aku akan pulang sendiri"
"jangan!" suho dan lu han kompak menoleh kearah chorong.
suho mengambil alih tangan chorong untuk selalu disisinya.lu han tampak tak terima, ia meraih tangan gadis itu dan kini chorong sudah kembali disisinya.
"kau, tidak tau rumahnya. lagipula kami satu kompleks" ujarnya datar.
chorong menoleh ke arah suho kemudian mengangguk samar.
"aku akan pulang dengannya, dan soal tadi terima kasih" ujarnya dengan teraenyum.
tampa berpikir lama-lama pria itu membawa chorong kearah mobilnya.
suasana didalam mobil sangat kaku dan hening. lu han menoleh sekilas kearah chorong kemudian fokus kembali menyetir."maafkan aku" ujarnya tanpa menoleh kearah chrong. dia merasa bersalah dengan tindakannya tadi, menyeret chorong dengan sedikit kasar.
"hm"
lu han menoleh kembali kearahnya.
"kau tidak apa-apa" cemasnya
chorong hanya menanggapi dengan menagangguk lemah.###
suasana kelas pagi tampak rusuh dan riuh. seorang anak laki-laki disudut kelas duduk dengan kepala tertidur.
"yak! kau sudah menontonya?" tanya sehun dengan nada tak percaya kai hanya menanggapi dengan tertawa kecil.
"aisssh" seru sehun dengan nada kecewa merasa dirinya sudah ketinggalan jauh dari pria itu.
"tenang, kau akan menonton denganku lagi"
"ah tidak, kau akan menjadi gila setelah menontonnya, aku tidak mau itu" serunya cepat.
"hahhah" pria itu sudah kapok menonton film dewasa dengan kai. tatapan kai seolah--- ia bergedik ngeri membayangkannya saja. sehun menoleh kebangku lu han.
"aku akan menonton dengannya"
kai mengikuti pandangan sehun, dia memutar bola mata malas. kai tidak menanggapinya."kenapa?" tanyanya dengan alis terangkat sebelah. kemudian mendengus kesal dengan sikap kai.
"yak! berhenti marah-marahan dengannya, apa kau tak merindukannya?" dengus sehun yang ditanggapi dengan tatapan datar dari kai. sebenarnya dia sangat merindukan sahabatnya itu----tapi dia sangat kesal dengan lu han, karena pria itu telah mengacuhnya kemarin.
chorong memasuki kelasnya dengan langkah malas, pagi cerahnya kini sudah diganti dengan pagi kelabu setelah melihat senyuman sehun sembari mengangkat alisnya. merusak moodnya saja.
kemudian dia melangkah menghiraukan dua alien itu menuju bangkunya.
terdengar pintu kelas digeser oleh guru kim membuat kelas yang tadi riuh menjadi hening seketika.
"park chorong!" panggil guru kim
"bangunkan temanmu itu" chorong menoleh di sebelah kanannya, kemudian menatap kembali guru kim. guru kim mengangguk.
"hei" chorong mengguncangkan bahu lu han dengan lembut. tak ada respon
"hei" sekali lagi. gadis itu mengguncangkan bahunya lu han, masih belum ada respon dari pria itu. dia sedikit menambahkan tenaganya untuk mengguncagkan bahu pria malas disampingnya.
"aissh! sialan!" lu han bangun dengan kesal kemudian menatap orang sialan yang telah membagunkannya. chorong membulatkan kedua matanya. seisi kelas menoleh kompak kebelakang.
kini wajah lu han mendadak pucat pasi.
tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMORROW
Teen Fiction--besok akan memperlihatkan apa yang belum engkau ketahui--