Dingin?

89 17 3
                                    

Saat ini pemandangannya cukup indah, semua yang ada di tutupi oleh putihnya salju yang tebal yang nyejukan pandangan, pemandangan disinipun bisa di bilang cukup membingungkan karena ada seekor unta yang berjalan dengan tenang, kumpulan kangguru yang tengah berkumpul dengan kawanannya, dan kadal yang bertengger di sekitar dahan pohon yang sudah membeku, belum lagi semua hewan yang biasa hidup di daerah gurunpun ikut serta dalam meriahkan pemandangan disekitarku

"Hei..." sapa seseorang yang tengah berada di belakangku, dia memakai pakaian santai

'apa tidak dingin?' batinku

"kau...kenapa disini?" tanya

"memangnya tidak boleh?" tanyaku, sebenarnya ak juga tidak tau kenapa ada disini, tapi jika aku bilang tidak tau pasti akan terlihat aneh didepannya

"boleh, tapi sepertinya kau terlihat kebingungan, sedang mencari sesuatu? inginku bantu?"

"aku tidak apa-apa..."aku terdiam sejenak sambil terus memperhatikannya aneh, dia tersenyum sangat cerah seakan udara dingin tidak mengganggunya sama sekali
"...tidak dingin?" tanyaku akhirnya

"tidak, udaranya cukup panas, tapi aku sudah berpakaian seperti ini jadi lebih baik" katanya, tapi aku merasa seakan-akan itu adalah pernyataan untuk orang bodoh yang tidak bisa membedakan antara dingin dan panas, oh yang benar saja, ini bersalju jadi yang pasti dinginkan?

Aku melihat keatas awan, matahari sedang tertutup awan jadi tidak panaskan? Aku mulai meyakinkan diriku kalau sekarang tidak panas namun...

aku merasa ada sebuah bulir air yang mengalir dipelipisku, reflek aku mengusapnya

'akh...ini hanya keringat' batin ku

"APA KERINGAT?"pekikku terkejut, bagaimana bisa aku berkeringat di tengah salju?

"Ada apa?"tanya seseorang yang sedari tadi berada disampingku dan aku tidak tau sejak kapan dia bermain dengan seekor tupai ditangannya

"Aku berkeringat"ucapku panik

"Kan, sudahku bilang disini panas"ucapnya memandangku aneh

"Tapi ini salju"

"Lalu? bahkan beruang kutubpun tau ini musim salju, jadi mereka berhibernasi ke tempat..."

"sudah cukup, aku tidak bertanya, kau pikir aku bodoh..." sela ku cepat, sekarang dia mulai banyak bicara seakan-akan aku adalah orang terbodoh disini
"Baiklah"ucapnya pasrah

"bagaimana bisa?"gumamku pelan namun masih bisa didengar olehnya

"kan tadi sudah ku bilang..."

"Iya aku tahu"balasku dingin

"kau mudah marah hyung"

"hyung?"

"siapa yang menyuruhmu memanggilku hyung?"

"kalau begitu apa? ahjussi?"katanya sambil tekekeh pelan, apa barusan dia meledekku, kurasa dia bosan hidup

"Yak."

"Hyung ini aneh"

"Yak."

"Hyung apa kau menjaga semuanya dengan baik?"

"Maksudmu?"

"Dongsaengmu"

"kau tau dari mana?"

"Aku ingin kembali tapi tidak bisa"

Bukan jawaban yang tepat, tapi karena heran dengan pernyataannya aku pun secara spontan bertanya "kenapa?"

"bukan waktunya untuk kembali" orang yang ada didepanku tersenyum miris, aku seperti tidak asing dengan wajahnya tapi siapa?

                                  ▷↯◁
"Kau mengarang dengan baik Mark hyung"

"ne?"

"mana ada seekor unta di musim salju, mereka hidup di gurun. dan mana ada musim salju tapi udaranya panas, kurasa kau sedang sakit hyung." kata maknae di grup kami, dia menjulurkan tangannya berusaha memegang keningku memastikan jika aku tidak sedang sakit

"Aku tidak apa-apa" ucapku tersenyum berusaha meyakinkannya

"kurasa tubuhmu baik, tapi mungkin otakmu yang sedang tidak baik hyung"

"Kau ingin ribut?"

"mian, kau mengerjakan tugas mengarangmu?"

"nde"

"tapi sepertinya karanganmu yang satu ini akan menjadi karangan terburuk di kelasmu hyung"

"entahlah aku sedikit aneh sekarang"

"mungkin hyung lelah, hyung harus istirahat"

"mungkin" balasku, dan aku menidurkan kepalaku di meja belajar, kembali berusaha untuk mengingat apa yang barusan terjadi

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang