Chapter 6

946 51 5
                                    

Kalau dibilang lelah  ya aku sudah sangat lelah sama semuanya. Pertengkaranku dengan Ryo, Pertengkaran Ayah dengan wanita jalangnya, dan berbagai masalah lainnya.

Apa aku salah kalau aku juga ingin bahagia? Apa aku salah kalau aku ingin memiliki keluarga yang utuh dan sempurna? Apa aku salah kalau aku ingin memiliki kekasih yang mampu mengembalikan senyumku yang selama ini hilang?

Matahari mulai terbenam, menutup hari kelabu yang setiap hari aku rasakan. Dan sebenarnya aku harus menyiapkan untuk perayaan 17 agustus besok, jadi, ya aku kembali pulang telat.

Jam dinding menunjuk pukul 19.47, aku masih duduk di kursi ruang OSIS dengan setumpuk kertas yang harus aku kerjakan hari itu juga.

Setelah semua selesai, aku membereskan barang barang untuk selanjutnya pulang. Aku berjalan melewati koridor yang sudah sepi. Tiba tiba

'Sreet' ada suara seseorang berlari dibelakang aku. Aku masih mencoba berfikiran positif. Aku berjalan lagi sambil sesekali menggosok gosok tangan untuk mengurangi dingin yang menusuk.

'Sreet' larian kedua kembali membuat aku berhenti dan menengok kebelakang. Tidak ada siapapun. Aku masih mencoba positif. Kemudian aku kembali melanjutkan berjalan sembari setengah berlari.

'Sreet' sudah, aku up, aku benar-benar berlari ketakutan sampaii

'Brukk'
Aku merasa menabrak seseorang. Karena ketakutan yang melebar, aku tidak berani melihat keatas. Seseorang itupun jongkok,aku rasa dia ingin membunuh aku.

"Kenan." aku semacam kenal sama suara itu. Lembut tapi tegas. aku menengadah kan kepala untuk melihat orang itu.

'Ya tuhan gantengnya.' Ucapku dalam hati. Mataku mencoba masuk kedalam mata coklatnya.
Tapi kemudian aku tersadar, yang aku lihat adalah Ryo. Hah!
Dan tangan dia menahan punggungku. Sialan ini orang pegang pegang gue!

"Lepasin! Jangan pegang-pegang!" dia melepas tangannya dari punggungku, aku kehilangan kehilangan keseimbangan dan kepalaku hampir terantuk lantai jika tidak ditahan oleh Ryo.
"Untung lu gak ngejeledak" hah bahasa apa ini.

"Ngejeledak?" tanyaku bingung.

"Kejedot, terantuk" Aku hanya ber-o ria.

"Lo ngapain malam-malam disini?"Tanyanya padaku.

"Lah lo ngapain disini Tanyaku balik.

"Yehh, kan lo sendiri yang ngusulin cowo untuk ngeronda disekolah, dan lo sendiri yang nyusun jadwalnya." ohya, ah malu jadinya.

"Tapikan harusnya enggak lo sendiri yang ngeronda, 1 malam 7 orang kan?" tanyaku lagi. Dia menggaruk kepalanya bingung.

"Yaa emang, gue juga gaktau yang lain ada dimana, gue lagi nyari mereka nih."Aku hanya menganggukan kepala.

Aku berdiri dan berjalan menuju gerbang, diikuti Ryo. Heningpun tercipta diantara kami berdua.
Tak lama, Ryo menyelimuti badanku dengan jaketnya, aku tidak bisa berkata apapun lagi, hanya tersenyum kearahnya. Aku ini kenapa? Kenapa aku merasa tidak pernah ada masalah diantara aku dengannya. Aku merasa tenang didekatnya. Arghh kenapa sih.

"Lo gue anterin aja dah,gimana?"Ucap Ryo kepadaku.

"Gak usah, gue udah minta jemput."Balasku.

"Kelamaan. Udah tunggu sini  gue ambil motor dulu"
Beberapa saat kemudian, Ryo kembali dengan motor vespanya(?).

"Naek."Ucapnya pelan. Aku diboncengan motornya dengan posisi miring.

Dijalan, hening kembali menyerang kami.
Ryo juga yang membuka percakapan. "Kata orang, cowo dengan motor ninja itu keren, tapi menurut gue vespa lebih romantis." aku diam. Aku tidak menyangka Ryo bisa berkata seperti itu. Orang yang bandel, suka berbuat onar, tidak tau aturan, ternyata bisa juga bersikap hangat.
Yang aku rasakan saat ini adalah, aku nyaman dengan Ryo.

❤❤❤❤❤
Stelah sekian lamaa akhirnya aku kembaalii, ada yg rindu kah(?) :v
Kasih semangat dengan vote dan follow dong;( biar aku gakk malas lagii;( Arigatou Gozaimasu~

Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang