15

1.3K 118 1
                                    

"Hyung, apa kau tidak akan pulang"

"Ya hyung..."

"Yoongi hyung..."

"Hyung sayang..." ucap jimin berkali kali

"Diamlah jim. Aku sedang berkonsentrasi saat ini" balas yoongi

"Oohh, kau hanya akan menyahut jika ku panggil sayang haha"

"Yaa!! Diamlah!! Kalau kau tidak bisa diam lebih baik pergilah!!"

"Tidak. Aku akan pulang denganmu hyung"

"Aku akan lembur, jadi aku tidak akan pulang" ucap yoongi sambil tetap berkonsentrasi pada layar komputernya

"Baiklah. Aku juga akan tetap di sini dan menunggumu hyung"

"Tidak, lebih baik kau pul-tidak mau" ucap yoongi yang di potong jimin

"Terserah kau"


Tanpa memperdulikan jimin, yoongi tetap melanjutkan semua pekerjaannya, bahkan hanya untuk menoleh dan melihat keadaan jimin saja yoongi tak melakukannya.
Bukan karna yoongi malas atau bahkan tidak mau melihat muka orang yang telah menyakitinya, hanya saja, yoongi tidak mau merasakan perasaanya yang masih memburu untuk jimin. Yoongi tak sanggup mengingat semua kenangannya dengan jimin, ya itu alasan yang bisa dikatakan lebih tepat bukan.
Dengan pikiran yang masih terbagi dengan jimin, yoongi akhirnya bisa memfokuskan dirinya kepada lagu terakhir yang akan dia selesaikan. Bahkan yoongi sudah melupakan kalau sebenarnya dia masih berdua di ruangan ini dengan jimin.
Sedangkan jimin? Jimin yang lelah menggoda yoongi, dan bahkan telah bosan memainkan game di ip nya akhirnya memutuskan untuk tidur sambil menunggu kekas- ah ralat, hyungnya menyelesaikan semua pekerjaannya.








"Uugghh...selesaaaiii" ucap yoongi sambil merenggangkan badannya yang pegal karna telalu lama duduk.

"Hhggg, jam berapa sekarang? Aahh, setangah tiga. Baiklah aku akan pulang sekarang" ucap yoongi sambil berdiri dari duduknya.

"Oh astaga" pekik yoongi setelah melihat sebongkah mochi oh bukan, maksudnya seseorang yang sedang tertidur di sofa studionya.

"Jimin? Oh astaga, aku lupa bahwa kau disini" lirih yoongi sambil memasang wajah bersalah tapi jatuhnya malah imut.

Dilihatnya lekat lekat wajah mantan kekasihnya itu, di belai rambutnya dengan lembut. Hhgg, yoongi rindu masa masa itu. Masa masa dimana dia masih bisa bermanja, bahkan menghabiskan waktu berdua dengan lelaki bantetnya itu walau hanya di studio musiknya. Dan bahkan kalau bisa jujur, bisakah jimin kembali kepadanya lagi? Yoongi bahkan berjanji akan mencoba lebih mengerti jimin.


Tes...

Tes...


Bisa yoongi rasakan, air yang tak seharusnya turun sekarang telah membahasi wajahnya tanpa di suruh. Air yang membuat yoongi terlihat sangat lemah, bahkan air yang bisa memperlihatkan rasa sakitnya selama inipun telah turun sangat deras.



"Hiks..hiks..."

"Hiks..hiks..."

"Yoongi hyung? Ada apa? Kenapa kau menangis?" lirih jimin khas orang bangun tidur

"A-aahh, jiminie, apa kau sudah bangun? Baiklah mari kita pulang" ucap yoongi sambil mengusap air matanya dengan punggung tangannya dan berdiri untuk pergi

Graapp...

"Ji-jiminie? Ap- apa yang- sebentar saja hyung, jebal" potong jimin

"Hmm"

Dead Leaves || MinYoon -(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang