°³ Sang Aries ke-15
Lahir : 31 Aries
Pelayan : Hamal
Warna : Merah Muda (perempuan)
Kedudukan : Barisan Pelindung
•••
06 Taurus 543...
DESA PISCES
"Hentikan ini. Aku tahu kau orang yang baik, Exel. Jelaskan padaku apa..."
"Semua anak buahku mendengar apa yang kau katakan, Putri Ruby. Jelas mereka harus dibunuh." Kata Exel--pemuda kuncir rambut pirang--itu dengan dingin.
"Apa ?" Respon Ruby tak habis pikir. Dia pun diam, menatap datar apa yang akan terjadi.
Lexa tidak mengerti. Ada apa dengan Pengawal Pribadi Raja di hadapannya ini. Semakin membingungkan saat semua pembantu Pengawal Pribadi Raja tersebut mati dengan erangan menyakitkan, dan semuanya mengalami pendarahan di lubang tubuh mereka seperti bibir, telinga, mata, hidung. Lexa ngeri melihatnya. Dia melirik Ruby sejenak, dan bola matanya semakin terbelalak lebar saat Ruby mengeluarkan cahaya kemerahan pekat disekeliling tubuhnya.
Putri Ruby... ?
Dia bukan putri Ruby...
"Yang Mulia Tuan Putri..."
PLAKK !!
Seseorang menampar wajah cantik Ruby dengan teganya. Orang itu berdiri tepat di depan Ruby yang tubuhnya dipenuhi aura merah pekat yang semakin lama semakin memudar, meninggalkan aura bening dan hening. Lutut Ruby melemas, dia jatuh terduduk di atas tanah dengan tatapan kosong. Pasir-pasir putih mengotori telapak tangannya yang basah karena terkulai di atasnya. Sementara itu, Exel menarik nafas sebanyak-banyaknya, jantungnya yang terasa diremas berangsur membaik dan berdetak agak cepat dan akan normal tergantung waktu. Pita-pita Hamal yang berterbangan kini diam lalu memudar bersama cahaya yang ikut bergumul dan masuk ke dalam tubuh Ruby.
Sudut bibir Ruby berdarah. Dia mendesis tidak terima dengan penanganan dadakan dari seseorang yang berada tepat dihadapannya.
"Katakan padaku, Tuan Putri Ruby... Kau kembali kehilangan kendali ?"
•••
Setengah jam lalu...
06 April 20--
KOTA SURABAYA, DUNIA NYATA...
Revandra Antares hanya diam seribu bahasa saat melihat potret gadis yang disukainya sedari kecil.
Ruby Ariestya Hazelion atau dengan nama lain Ruby Aqua Hamal.
Gadis yang masih sulit ia raih hatinya tersebut ternyata masih jauh dari jangkauan. Ruby juga mengalami banyak hal yang harus dihadapi sebagai kesalahan Ruby di masa lalu.
Ruby yang seharusnya sama dengan Ruby di masa sekarang.
Benar bukan ?
"Antares. Oi Antares !"
"Apa sih kak ?!"
"Lo pernah lihat gimana rupa Sang Kematian ?"
"Tentu. Sang Kematian pertama dan kedua."
Revan melirik bocah kecil yang sibuk bermain dengan lego. Kadang bocah kecil itu melompat-lompat kesal di atas kasur empuk di kamar Revan apabila Lego yang disusunnya hancur. Bagaimana tidak hancur kalau disusun di kasur yang akan ikut bergerak apabila Antares sendiri bergerak ?
Revan menggelengkan kepala memaklumi, baginya, pelayannya satu ini sudah seperti adiknya sendiri.
Adiknya yang tidak waras.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Of Death & The Third Prince [HIATUS]
Avventura#2 Kerajaan Bintang Baca MALAIKAT DAN IBLIS biar lebih paham. Soalnya ini lanjutannya... Lanjutan Malaikat Dan Iblis Sempat dirombak ulang dan habis-habisan !! ✌ (SLOW UP) ........ Biru Ariestyo Hazelion tahu dan mengerti ada apa dengan dirinya. Wak...